Apa basis teori ilmiah / psikologis dari Dreamtalent?

Setiap asesmen oleh Dreamtalent dibuat dari model psychometric yang terpilih dalam bidang masing-masing; berikut ini adalah beberapa dari framework yang paling terkemuka dalam studi kami. Framework ini kemudian dikembangkan dan disesuaikan dengan norma Indonesia dan tujuan rekrutmen.

  • Personality: Big Five
  • Intelligence: CHC
  • Work Values: SWVI-R
  • Work Interest: RIASEC
  • Social Desirability: SDR

Jika Anda butuh informasi lebih lanjut mengenai ilmu kami, silahkan hubungi kami di [email protected]

Model Big Five, juga dikenal sebagai OCEAN, adalah framework untuk kepribadian (personality) yang berfungsi sebagai basis teoritis untuk Dream5, asesmen kepribadian Dreamtalent.

Big Five bersifat universal, yang berarti trait dan dimensi kepribadian dapat ditemukan di setiap individu, yang memberikan hasil yang konsisten walaupun adanya perbedaan budaya, konteks, dan umur. Ini dianggap sebagai representatif terbaik untuk kepribadian manusia oleh konsensus ahli dan peneliti psikolog di seluruh dunia.

Big Five mengidentifikasi 5 faktor kepribadian yang mengandung total 30 trait kepribadian, kemudian dikembangkan menjadi dimensi dan aspek kepribadian dalam Dream5.

Bacaan Lanjutan: Soto, C. J. (2018). Big Five personality traits. In M. H. Bornstein, M. E. Arterberry, K. L. Fingerman, & J. E. Lansford (Eds.), The SAGE encyclopedia of lifespan human development (pp. 240-241). Thousand Oaks, CA: Sage. 

Teori Cattell-Horn-Carroll (CHC) adalah model yang mendefinisikan struktur inteligensi (intelligence) manusia. Hasil integrasi dari dua teori: fluid and crystallized intelligence dan three-stratum theory, CHC berfungsi sebagai basis teroitis untuk asesmen inteligensi dalam Dreamtalent, yaitu DreamMind.

Dewasa ini CHC dianggap sebagai framework yang paling komprehensif dan terbukti secara empiris untuk kemampuan kognitif (intelligence). CHC dikembangkan selama lebih dari 70 tahun dengan tujuan untuk mengukur perbedaan individu dalam inteligensi, dan memberi kontribusi besar untuk pengembangan alat ukur inteligensi, termasuk DreamMind.

Sumber: Flanagan & McGrew (1997)

Pengembangan terakhir CHC mengandung 16 broad cognitive abilities dengan lebih dari 80 narrow cognitive abilities. Penelitian kami menemukan 8 kemampuan kognitif yang paling relevan untuk penerapan rekrutmen, yang kemudian dikembangkan menjadi DreamMind.

Bacaan Lanjutan: The Cattell-Horn-Carroll (CHC) Model of Intelligence v2.2: A visual tour and summary by Dr. Joel

Super’s Work Values Inventory adalah salah satu alat ukur pertama yang menelusuri bidang nilai-nilai kerja (work values). Edisi revisinya, SWVI-R, berfungsi sebagai salah satu basis teoritis untuk asesmen nilai-nilai kerja dalam Dreamtalent, yaitu DreamValues.

SWVI-R dianggap sebagai pokok untuk asesmen nilai kerja karena kemampuannya mengukur kepentingan relatif yang dimiliki orang-orang untuk berbagai nilai (values). Nilai kerja bersifat lebih mendasar dibandingkan kebutuhan (needs) dan preferensi, dan adalah indikator yang kuat akan pilihan karier dan kepuasan kerja.

SWVI-R mengidentifikasi 12 nilai kerja berbeda, yang kemudian dikembangkan dan diperluas dalam DreamValues untuk mengandung total 18 nilai kerja yang mencerminkan apa yang dianggap penting dalam sebuah karier.


Bacaan LanjutanThe Relative Importance of Work: Models and Measures for Meaningful Data by Donald E. Super.
RIASEC (juga dikenal sebagai Holland Codes) adalah framework yang mendefinisikan pilihan karier, dilengkapi dengan Work Task Dimensions yang mendefinisikan pilihan pekerjaan/tugas, berfungsi sebagai basis teoritis untuk asesmen Work Interest dalam Dreamtalent.

RIASEC mengelompokkan pilihan karier dalam 6 dimensi: Realistic, Investigative, Artistic, Social, Enterprising, dan Conventional, yang membentuk sifat dari berbagai karier. Sama halnya dengan Work Task Dimensions yang mengelompokkan pilihan tugas dalam 4 kategori: People, Things, Data, dan Ideas.

Model RIASEC diperkaya oleh model Work Task Dimensions untuk menggambarkan hubungan antara pilihan karier dan pilihan tugas, diperlihatkan di bawah. Individu yang menyukai karier Realistic cenderung suka bekerja dengan things, sementara orang yang suka karier Artistic akan suka bekerja dengan Ideas dan People, dan seterusnya.

Sumber: Wikipedia

Kedua framework ini mencakup 10 dimensi, yang kemudian dikembangkan dan disesuaikan untuk memenuhi standar dalam asesmen Work Interest dalam Dreamtalent. RIASEC berguna bagi individual untuk mengenali pilihan vokasional, sementara Work Task Dimensions lebih relevan untuk perusahaan karena lebih terhubung pada aplikasi karier dan tugas dalam pekerjaan.


Social Desirability Responding (SDR) adalah model yang mendefinisikan kecenderungan untuk menunjukkan berbagai jenis bias social desirability (keinginan untuk terlihat lebih baik). Model ini berfungsi sebagai framework dasar pengembangan asesment Self-Reflection dalam Dreamtalent.

SDR memberikan observasi yang menyeluruh akan bentuk-bentuk bias respons yang menjadi tantangan dalam semua asesmen self-reporting, saat subjek cenderung memberikan jawaban yang tidak akurat demi mendapatkan citra publik yang baik.

Studi kami mengidentifikasi 3 dimensi social desirability yang paling relevan, yang setelah penelitian dan pengembangan lanjut kemudian diterapkan dalam asesmen Self-Reflection dalam Dreamtalent.


Bacaan LanjutanSocial desirability: The role of over-claiming, self-esteem, and emotional intelligence by Magnus et al.