10 Pekerjaan yang Akan Diambil Robot
Karier | 13 Dec 2019 | By Guest Author
10 Pekerjaan yang Akan Diambil Robot
Robot akan mencuri pekerjaan kita!

Seberapa sering sudah kita mendengar pernyataan itu? Mungkin awalnya tidak terbayang bahwa beberapa pekerjaan akan menjadi punah (terutama jika kamu tumbuh dengan teknologi), namun itu kenyataannya. Dulu masih banyak penjual ensiklopedia dari pintu ke pintu, tapi sekarang ada Wikipedia. Dulu kalau mau telepon harus melalui operator, tapi sekarang kita sudah punya internet.

Berapa lama lagi sampai robot dapat menggantikan programmer sehingga para robot dapat menciptakan robot lainnya tanpa bantuan kita? Masih lama sekali, nampaknya. Namun jika melihat tren sekarang, hal itu juga tidak mustahil.

"Haven't you heard? The industrial revolution is over, we won." says a robot to a fresh graduate in a comic.
“Belum dengar? Revolusi Industri sudah selesai… kita menang…”

Ketika Industry 4.0 mengubah cara kita bekerja dan hidup, teknologi sudah dan akan mentransformasi cara pekerjaan dilakukan. Beberapa akan menjadi berbeda, berapa akan menjadi lebih baik, bahkan akan ada pekerjaan baru karena teknologi. Namun satu hal yang pasti — beberapa pekerjaan akan punah.

Jadi, apakah pekerjaanmu salah satu yang berisiko digantikan oleh robot?

1. Data entry


Seperti namanya, pekerjaan data entry adalah seputar memasukkan data ke dalam sistem dengan cara mengetik. Istilah yang luas ini mencakup pekerjaan seperti juru ketik, penyalin transkrip, captioning, dan juru tulis. Karena kemampuan utama yang dibutuhkan adalah kecepatan mengetik, data entry biasanya berhubungan dengan mengetik dokumen yang ditulis tangan atau konten verbal, mentranskripsikan video, dan semacamnya.

Data entry keyers have 99% risk of being replaced by robots, from https://willrobotstakemyjob.com/43-9021-data-entry-keyers

Dengan 99% risiko diganti dengan otomatisasi, pekerjaan data entry adalah sangat dekat dengan genggaman robot, dan tidak sulit untuk dimengerti alasannya. Perangkat pengenalan suara sudah bisa mengubah suara kita menjadi tulisan, dan bahkan melakukan perintah sambil kita berbicara. Hal yang sama dengan memproses tulisan tangan — coba saja buka Google Translate dan lihat sendiri.

Faktanya adalah penyimpanan data manual (berbasis kertas) menjadi semakin tidak populer. Bahkan departemen HR di kantormu sudah dapat menjadi paperless sekarang. Dengan melewati tulisan tangan dan langsung menjadi digital, pekerjaan data entry tidak akan mempunyai data untuk dimasukkan lagi.

2. Telemarketer


Berjualan melalui telepon sudah mulai ditanggalkan oleh bisnis dan pelanggan. Berapa kali pernah kamu membeli sesuatu setelah menerima telepon dari seorang telemarketer? Perusahaan juga memikirkan hal yang sama. Karena telemarketing adalah metode yang sangat buruk untuk berjualan, semakin tinggi kemungkinannya untuk diotomatiskan.

Telemarketer biasanya punya naskah yang mereka ikuti — apa yang harus dikatakan saat respon positif, bagaimana cara menjawab pertanyaan tertentu. Mengikuti naskah tidak membutuhkan kemampuan empati atau bersosialisasi, dan ini membuat telemarketing semakin mudah diganti oleh robot. Bahkan chatbot juga bisa melakukannya.

3. Akuntan


Sebenarnya, robot hanya akan menggantikan setengah bagian dari pekerjaan ini — bagian yang membosankan. Akuntansi berhubungan dengan banyak hal, termasuk perhitungan kasar dan tugas monoton yang sudah dilakukan oleh robot. Pembukuan, perpajakan, dan audit sudah diserahkan pada robotic process automation (RPA).

Robot calculator
Accounting clerk circa 2030, colorized

Bagian lain dari akuntansi adalah praktek sebagai penasihat yang membutuhkan intelegensi manusia dan tidak bisa digantikan oleh AI — setidaknya belum bisa. Jadi melainkan membuat pekerjaan ini punah, para akuntan harus siap untuk perubahan dan fokus pada peran konsultasi saat AI mengubah rupa akuntansi.

4. Paralegal


Lawyer adalah orang yang sangat sibuk, jadi mereka mempekerjakan paralegal untuk membantu. Paralegal membantu lawyer dengan melakukan penelitian legal, meninjau dokumen, dan menulis kontrak. Semua ini adalah pekerjaan penelitian dan administrasi yang dapat dilakukan oleh AI dengan mudah.

Walaupun machine learning dapat mengumpulkan dan memproses informasi legal secara lebih efisien daripada manusia, robot tetap tidak dapat menggantikan keahlian lawyer dalam menelusuri sistem legal — berargumen, empati, etc. Seperti akuntan, paralegal dapat tetap bertahan selama mereka bekerja untuk mencapai tingkat lawyer.

5. Teller bank


Kapan terakhir kali kamu bertemu dengan teller bank? Tugas seorang teller termasuk mengurus deposito dan penarikan uang, mencatat transaksi, dan menjawab pertanyaan pelanggan. Untuk kebutuhan perbankan sehari-hari, tidak ada lagi yang jalan ke bank hanya untuk mengambil atau menabung, transfer, atau mengecek akun.

Report on jobs that will be automated by robots and AI in banking by Autonomous Research in American Banker
Dari American Banker, 2018

Sebentar lagi AI akan menggantikan teller bank sepenuhnya. Kita sudah mempunyai ATM, online banking, dan mobile banking yang perlahan-lahan mengambil alih tugas yang repetitif ini. Tidak mustahil untuk bank memiliki sesuatu yang mirip konter swalayan di masa depan yang dekat.

6. Kasir


Ngomong-ngomong soal konter swalayan, mereka adalah bukti kuat bahwa robot mengambil alih pekerjaan para kasir. Tugas utama seorang kasih adalah men-scan barcode, menghitung dan memberikan kembalian, dan memasukkan barang dalam kantong. Teknologi dan tren sudah melepaskan tugas ini dari tangan manusia, jadi ada kemungkinan besar bahwa kita bahkan tidak butuh AI untuk menggantikan kasir.

Metode pembayaran elektronik dan mobile sudah ada di mana-mana. Kamu bisa pergi ke toko dan beli barang tanpa bawa dompet. Semuanya dapat dilakukan tanpa tunai, dan sebentar lagi juga tanpa plastik jika melihat tren kepedulian lingkungan.

Amazon dan Microsoft sudah mengembangkan toko tanpa kasir selagi kamu membaca artikel ini. Pelanggan sudah bisa membayar tanpa bantuan orang lain, jadi sudah berawal akhirnya para kasir. Setidaknya pekerjaan menyetok rak masih aman, kan?

Amazon warehouse robots
Robot Amazon ini akan mengambil pekerjaan pergudangan

7. Sekretaris


Sekretaris, asisten, atau administrator mempunyai pekerjaan yang terdiri dari mengatur jadwal, mengorganisasi dokumen, mengirim email, menelepon, dan mengingatkanmu tentang rapat besok setelah makan siang. Asisten virtual pun sudah bisa melakukan hampir semua dari hal tersebut, seperti Amazon Alexa, Google Assistant, dan lainnya.

AI dapat mengatur agenda dan mengirim memo lebih cepat dan lebih baik dari manusia. Penjadwalan dan penetapan prioritas adalah tugas yang dapat disederhanakan menjadi algoritma. Tidak akan lama lagi hingga AI dapat memperbarui asisten virtual untuk menjawab telepon.

8. Supir


Mobil yang menyetir dirinya sendiri sudah ada di sini. BMW, Uber, Google, dan banyak perusahaan lainnya sudah mengembangkan mobil semi-otomatis di masa lalu dan sedang menyempurnakannya saat ini. Tesla memperkirakan robotaxi yang pertama akan diluncurkan tahun 2020 — itu tahun depan.

Walaupun mobil otomatis mempunyai banyak tantangan, kita perlahan sedang menuju arah itu. Selama penelitian dan pengembangan AI berlangsung, tidak akan lama lagi hingga mobil yang sepenuhnya otomatis akan menjadi standar yang baru.

9. Model busana


Mungkin terdengar aneh, tapi model CGI itu adalah hal nyata dan cukup populer. Kalau kamu follow influencer busana di Instagram, coba cek lagi, karena beberapa dari mereka mungkin bukan manusia.


Influencer busana AI bernama Miquela (@liliquela) memiliki 1.3 juta follower di instagram, dan dia bekerjasama dengan Prada dalam Milan Fashion Week di 2018. Supermodel digital ini bahkan mempunyai agensi mereka sendiri.

Shudu, the first digital supermodel whose Instagram is https://www.instagram.com/shudu.gram/
Perkenalkan Shudu, supermodel digital yang pertama

Walaupun hanya sebatas CGI saat ini, kecepatan pengembangan AI dan penelitian robotik memungkinkan adanya robot yang kelihatan manusia untuk berjalan di catwalk di masa depan.

10. Wasit


Seperti polisi di lapangan hijau, seorang wasit memastikan bahwa pertandingan olahraga berjalan adil dan mematuhi peraturan yang ada. Ingat gol ilegal yang menjatuhkan Inggris dari Piala Dunia 1986? Tugas seorang wasit adalah untuk memastikan hal seperti itu tidak terjadi, namun tetap saja terjadi.

Diego Maradona doing the Hand of God goal that made Argentina won against England 2-1 in the 1986 World Cup quarter finals.
Hand of God

FIFA sekarang sudah menggunakan teknologi sensor gerakan untuk membantu wasit mengkonfirmasi gol dalam pertandingan. Mendeteksi pelanggaran adalah tugas yang cukup sederhana untuk diprogram. AI yang pengamatannya dan objektivitasnya lebih tajam dibanding manusia tentunya akan lebih baik dalam memastikan pelanggaran terdeteksi dan peraturan ditegakkan dengan adil.

Apakah tidak ada yang aman dari robot?


AI tentunya dapat melakukan banyak lebih baik daripada manusia, kecuali dalam menjadi manusia. Walaupun banyak pekerjaan yang akan punah, AI juga akan mentransformasi dan menciptakan lebih banyak pekerjaan daripada yang digantikan. Jika kamu menemukan dirimu dalam artikel ini dan sedang mencari inspirasi, ayo lihat bagian kedua artikel ini untuk pekerjaan yang aman dari masa depan yang didominasi AI.