2 Tahun WFH-WFO, Mana yang Lebih Baik untuk Kamu?
Tempat Kerja | 04 Mar 2022 | By System
2 Tahun WFH-WFO, Mana yang Lebih Baik untuk Kamu?

Summary. Setelah pemerintah menetapkan kebijakan WFH untuk menekan angka positif COVID, maka banyak orang terpaksa harus melakukan pekerjaan mereka dari rumah. Dari yang awalnya hanya akan berjalan dua minggu, ternyata setelah dua tahun pun kebijakan ini masih diterapkan meskipun intensitasnya kadang naik dan turun. Hal ini pun menjadi suatu hal yang memiliki efek panjang, dan tentunya kelebihan dan kekurangan.

Expectations. Setelah membaca artikel ini, kalian akan mengetahui pro dan kontra seputar WFH yang bisa membantu kalian membuat keputusan kalau kalian lebih nyaman bekerja dari kantor atau rumah.

Maret tahun ini menjadi penanda bahwa sudah dua tahun sebagian dari kita harus bekerja dari rumah. Semenjak arus wabah COVID-19 masuk ke Indonesia di bulan Maret 2020 lalu, Beberapa perusahaan lebih memilih untuk memberlakukan WFH sampai waktu yang tidak ditentukan, dan beberapa perusahaan lain memberlakukan WFO sesering mungkin. Kalau begini terus, tentunya kita sebagai karyawan, juga merasakan efek dari kebijakan ini, loh.

Setelah dua tahun berdiam diri (dan bekerja) di rumah, apa saja pro dan kontra dari WFH ini?

Apa saja kelebihan WFH?

Fleksibilitas dalam bekerja

Gambar sekumpulan orang yang bekerja atau remote work di taman menggunakan laptop

Fleksibilitas yang dirasakan saat WFH menguntungkan kita karena berbagai perusahaan menganggap bahwa rapat online dapat dilakukan kapan dan di mana saja. Meeting online pun bisa kamu lakukan dari dalam kamar, ruang tamu, atau bahkan teras rumah selama kamu memiliki koneksi internet yang baik. 

Lalu, tidak sedikit juga yang mengerjakan pekerjaannya dengan busana yang lebih santai. Kapan lagi kan bisa bekerja dengan menggunakan kaos dan celana pendek? Bagi perusahaan tertentu, hal ini tentu saja memudahkan kita saat bekerja.  

Dan juga, kita bisa melakukan pekerjaan tersebut kapan saja dan sambil mengerjakan apa saja. Sambil memasak makan siang? Bisa. Bahkan kamu juga bisa sambil bermain dengan peliharaan kamu saat sedang bekerja.

Tidak adanya distraksi yang biasa terjadi di kantor

Seseorang yang bekerja dari rumah (WFH) sambil duduk di sofa.

Distraksi yang sering terjadi saat rekan kerja meminta bantuan atau mengajak berbincang saat waktu bekerja dapat menurunkan produktivitas dalam bekerja. Hal ini dapat menjadi hal yang mengganggu saat sedang dikejar oleh tenggat waktu yang telah ditetapkan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Lalu bagaimana dengan adanya WFH, masalah ini bisa hilang? 

Tentunya saat kita sedang bekerja sendirian, distraksi yang datang dari orang lain dapat diminimalisir. Kita dapat menjadi lebih fokus saat bekerja karena tidak ada orang lain yang selalu mengajak mengobrol, membeli jajanan, atau hal lainnya. Tentunya ini bisa menjadi kondisi yang menguntungkan untuk kamu yang lebih suka kondisi yang tenang.

Menurunnya angka stress

Bekerja di lingkungan yang familiar dapat meningkatkan rasa aman sehingga tingkat produktivitas pun dapat naik. Sebanyak 47% orang merasa bahwa mereka lebih produktif saat WFH dibanding WFO. Selain itu, waktu yang diperlukan untuk pulang dan pergi dari tempat kerja menuju tempat tinggal dapat dipangkas karena kita hanya perlu membuka laptop atau komputer untuk memulai pekerjaan. Hal ini juga dapat mengurang stres yang ditemukan saat perjalanan yang diakibatkan oleh kemacetan.

Kesempatan untuk menabung

Seseorang menunggu kereta untuk berangkat ke kantor di peron sambil mendengarkan musik.

Bagi kalian yang bekerja dari kantor, maka kalian perlu pengeluaran lebih untuk biaya transportasi. Dengan kebijakan work from home, kalian bisa mengalokasikan biaya tadi untuk hal lain, seperti, keperluan hobi, hang-out bersama teman, bahkan menabung. Menabung bukan hanya bisa diperuntukkan untuk hal-hal darurat, tetapi juga bisa kalian jadikan sebagai latihan untuk menekan konsumerisme (yang kebanyakan orang masih tidak sadar melakukannya). Kalian sendiri sudah membuat perbandingan antara pengeluaran saat WFH dan WFO belum?

Lalu, kurangnya WFH itu apa saja sih?

Rumah juga dapat menjadi sebuah distraksi

Seorang anak menemani orangtuanya bekerja dengan melompat di atas sofa.

Bagi sebagian orang yang bekerja dari rumah atau WFH, kondisi rumah pun dapat menjadi distraksi. Banyak anggota keluarga yang masih belum paham bahwasanya untuk tidak diganggu selama bekerja merupakan sesuatu hal yang mutlak dalam menyelesaikan pekerjaan. Hal ini sering kali ditemui pada pekerja yang tinggal dengan anggota keluarga/teman mereka. Kerap kali orang lain yang berbagi tempat tinggal dengan kita memerlukan bantuan pada saat kita menyelesaikan pekerjaan. Hal ini tentunya dapat mengganggu dan menghambat kita dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan.

Lingkungan rumah yang kurang kondusif

Selama kalian menjalani WFH ini, sudah berapa banyak suara berisik yang sering mengganggu kalian saat online meeting? Selain gangguan dari lingkungan rumah, kita juga dapat terganggu dengan lingkungan tempat tinggal jika kita memiliki tetangga yang kurang peka, seperti, orang membangun rumah, memotong pohon, atau melakukan menyetel musik terlalu keras (to our neighbours who like to do the dangdutan session, yes, we’re talking about you). 

Mungkin saja ini tidak menjadi masalah jika kita tetap dapat menyelesaikan pekerjaan meskipun di lingkungan yang kurang mendukung. Akan tetapi, jika sedang melakukan rapat online, hal ini akan menjadi sebuah gangguan baik untuk kita sendiri maupun rekan kerja yang terlibat dalam rapat online tersebut.

Terhalangnya komunikasi

Bekerja dari rumah atau work from home mengakibatkan kebutuhan koneksi internet yang meningkat. Hal ini menyebabkan terhambatnya komunikasi karena tidak semua karyawan memiliki akses internet yang memadai. Hal ini dapat menimbulkan menurunnya produktivitas antara satu divisi dengan divisi yang lain karena keterlambatan dalam bidang komunikasi.

Kurangnya interaksi sosial

Sebagai makhluk yang kerap kali membutuhkan interaksi sosial, maka kurangnya interaksi sosial yang disebabkan oleh WFH juga dapat memicu tingkat stress kita dalam bekerja. Kalau mau dipikir lagi, kalian pernah ga sih merasa kalau terkadang keberadaan teman atau kolega kita itu bisa jadi penyemangat sendiri? Terlebih kalau kalian sedang suntuk dalam pekerjaan. 

Memang sih, kita tidak boleh banyak mengobrol hal-hal yang kurang relevan saat bekerja (ehem apa lagi bergosip). Tapi ini bisa jadi salah satu alternatif termudah yang bisa kalian lakukan, loh! Contohnya, siapa lagi yang akan kita ajak ngobrol tentang hal-hal trivial kalau bukan teman sendiri? Tentunya jangan lupa untuk tetap menyelesaikan pekerjaan, ya!

Perlunya kita dalam berinteraksi dengan sesama, sedikit banyak membantu kita dalam menyelesaikan pekerjaan. Seperti contoh, bertukar pikiran saat melakukan tugas, berkomunikasi untuk saling membantu dalam melakukan project bersama, dan lainnya. Rasa frustasi juga dapat muncul saat kita merasa sudah tidak ada jalan keluar saat menyelesaikan pekerjaan, sehingga dapat menaikkan tingkat stres.

Samarnya garis antara kehidupan profesional dan personal

Tidak adanya boundaries yang ditetapkan selama melakukan WFH, maka seringkali kita tidak memperhatikan waktu kapan waktunya untuk beristirahat dan bekerja. Lalu, seringkali orang lain berpendapat rapat online di luar jam kerja merupakan hal yang lumrah dan efisien untuk menghemat waktu. Hal ini dapat memicu ketidakseimbangan antara waktu bekerja dan beristirahat, yang juga didukung oleh studi yang dilakukan oleh Grant et al. (2019) yang berpendapat bahwa karyawan WFH merasa kesulitan dalam mengatur batasan antara dunia personal dan profesional. 

Tidak sedikit orang yang jatuh sakit karena hal ini. Terlalu banyak bekerja sampai kita sendiri lupa kapan harus berhenti alias overwork. Seperti mesin, tubuh kita pun butuh istirahat. Jangan sampai karena kalian yang terlalu ambis untuk menyelesaikan pekerjaan, kalian sampai lupa basic needs yang tubuh kalian butuhkan. 

Kalau bukan kalian yang merawat tubuh sendiri, siapa lagi?

Kalau kalian sudah bisa memenuhi kebutuhan tubuh kalian, jangan sampai kalian melupakan kebutuhan dasar pikiran kalian. Dengan tidak membuka handphone untuk keperluan pekerjaan di luar jam kerja kalian juga salah satu langkah awal untuk beristirahat. Pekerjaan kamu akan tetap menunggu kamu untuk dikerjakan di esok hari, tapi kalau kebutuhan perihal kesehatan pikiran kamu, lebih baik untuk tidak ditunda, ya!

Gaya hidup kurang sehat

Menatap laptop sambil berbaring dan minum.

Terlalu banyak duduk di sofa/kursi tanpa melakukan pergerakan yang konstan dapat memicu gaya hidup kurang sehat. Setidaknya, dengan bekerja dari kantor atau WFO mengharuskan kita untuk bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya. Baik itu berkendara dengan mobil, motor, atau menaiki kendaraan umum, seperti bus, kereta, atau yang lainnya. 

Which side are you on?

Setelah membaca penjelasan tentang kelebihan dan kekurangan work from home di atas, menurut kalian, mana yang lebih menguntungan dengan kondisi kalian yang sekarang?  Apakah kalian lebih nyaman bekerja dari rumah atau dari kantor? Budaya kerja seperti apa juga yang lebih menunjang kalian dalam berkarir? Untuk memahami lebih lanjut, yuk kenali kepribadian dan gaya bekerja kamu di Dreamtalent!