Saat kamu bilang ke teman-teman soal rencanamu untuk mencari pekerjaan atau magang pertamamu, mereka tanya, “Udah bikin resume, belum?” Resume mungkin telihat sederhana sekilas, tapi sebenarnya tidak pernah jelas cara membuatnya, bahkan untuk orang yang sudah mempunyai pengalaman kerja.
Apa itu sebuah resume? Apakah harus didesain dengan keren atau tetap hitam-putih? Seberapa panjang idealnya? Apa gunanya? Bolehkah mencantumkan olimpiade fisika dari SMP? Di artikel ini, kita akan membahas bagaimana caranya membuat resume yang baik untuk para pemula.
Apa itu resume?
Resume adalah dokumen singkat tentang kamu, pengalaman, pendidikan, keterampilan, prestasi, dan hal-hal lainnya yang menunjukkan bahwa kamu adalah seorang profesional yang legit (atau kandidat yang menjanjikan). Resume yang dibuat dengan baik dapat meyakinkan recruiter untuk memilih kamu; resume yang dibuat dengan sangat baik dapat melakukan ini sebelum dibuang setelah 6 detik.
Tapi itu adalah masalah untuk nanti. Pertama, mari kita mulai dari topik-topik yang paling dasar — panjang, konten, desain, dan macamnya. Setelah kamu selesai membaca artikel ini, kamu akan tahu bagaimana caranya mengkompres informasi profesional dan kelebihanmu dalam satu halaman, dan membuat halaman itu (dan kamu) terlihat menarik.
Panjang
Semua resume biasanya hanya sepanjang satu halaman. Mengapa? Alasannya adalah untuk kenyamanan pembaca resume kamu: orang-orang yang mempertimbangkan untuk memilihmu. Tidak ada yang punya waktu untuk baca 50 halaman cerita hidup, apalagi jika ada puluhan juta resume lain yang harus dibaca selain milikmu.
Satu halaman.
Intinya adalah untuk mencatat semua informasi yang dapat membantu meyakinkan recruiter untuk memilih kamu, lalu mencoba untuk menaruhnya dalam satu halaman.
Satu-satunya pengecualian adalah jika kamu punya sangat banyak pengalaman dan prestasi yang tetap relevan untuk resume kamu. Dalam hal itu, resume yang veteran cenderung berjalan lebih dari satu, bahkan dua halaman.
Tapi untuk kita-kita, jika jatuhnya lebih dari satu halaman, harus dipotong hal-hal yang bisa dipotong dan hanya tinggalkan informasi yang paling relevan.
Konten
Menentukan konten yang dimasukkan mungkin adalah aspek yang paling menantang dalam membuat resume bagi pemula. Apa saja yang boleh dimasukkan? Aturan utamanya dalah untuk mencantumkan informasi yang relevan dan akan memperkuat citra profesional, dan akhirnya membuatmu terlihat lebih baik di mata orang yang akan membaca resume-mu.
Masukkan informasi yang relevan dan akan membuatmu terlihat baik.
Mari kita lihat apa saja konten dalam resume-mu, secara berurutan.
1. Informasi pribadi
- Nama
Gunakan namamu sebagai judul dokumen ini. Coba pikirkan resume kamu sebagai selembar brosur, dengan kamu sebagai produk yang ingin dipromosi. Tidak perlu judul seperti “Resume dari Oemar Bakri”, cukup taruh “Oemar Bakri” di atas halaman.
- Titel
Titel ini berguna untuk memberi tahu talent macam apa kamu. Titel bisa merupakan posisimu sekarang (e.g. Manajer HR), peranmu dalam bidang/industri (e.g. Ahli HR), atau gelar akademik (e.g. BSc Human Resources).
- Informasi kontak
Bagaimana caranya mereka menghubungi kamu kembali? Cantumkan nomor telepon utama, email, dan alamatmu di bawah nama, di awal resume. Kemudian, pastikan alamat email yang kamu gunakan adalah profesional dan tidak terlihat seperti email anak SMA.
Kalau kamu punya akun LinkedIn (yang seharusnya ada), atau sudah pernah menaruh karyamu online, cantumkan juga. Taruh link untuk portofolio online atau website kamu dan mulailah resume dengan online presence yang kuat.
2. Ringkasan atau bio
Tulis satu atau dua kalimat untuk memperkenalkan diri sendiri di awal resume. Protip: kamu bisa nyontek dari elevator pitch karena fungsinya sebenarnya sama saja — memperkenalkan siapa kamu, apa yang bisa kamu lakukan, apa yang kamu inginkan, dan mengapa mereka harus bekerja denganmu.
Bio singkat ini idealnya mengandung titel, membahas pengalaman dan pencapaian, dan tujuanmu (e.g. cari kerja). Jangan takut untuk menulis dalam first person (saya) karena itu akan menambahkan sentuhan manusia dan lebih mudah dibaca.
Berikut ini adalah contoh bio singkat:
Saya sangat tertarik dalam HR dan telah membantu banyak perusahaan meningkatkan efisiensi dan kualitas karyawan. Setelah 10 tahun berpengalaman di bidang HR, saya mencari peluang berikutnya untuk menggunakan kemampuan saya dan memberdayakan perusahaan.
3. Pengalaman
Pengalaman adalah daging dari resume-mu. Inilah yang dicari orang saat melihat jika kamu kandidat yang bagus atau tidak. Ini adalah cara mudah untuk mengukur jika kamu akan menjadi tambahan berharga dalam perusahaan, dan karena inilah kita menaruh pengalaman langsung setelah pengenalan, sebelum pendidikan.
Formatnya, diurut dari yang paling penting, biasanya seperti ini:
- Jabatan/Posisi
- Nama Perusahaan (dan lokasi)
- Tanggal mulai dan selesai (biasanya dalam bulan)
Tugas danpencapaian yang penting
Sebenarnya, cobalah untuk memasukkan pencapaian dan prestasi dibanding hanya tugas. Semua orang sudah tahu apa yang seharusnya kamu lakukan, tapi mereka lebih tertarik pada dampak yang kamu hasilkan dalam posisi sebelumnya.
Ini adalah contoh dari resume penulis sendiri:
- Presiden
- Persatuan Mahasiswa Indonesia — Kuala Lumpur
- 2016-2017
- Sukses menjalankan major collaborative charity event pertama
- 68% peningkatan penghasilan tahunan
- Meningkatkan jumlah anggota menjadi 53 orang
Lihat adanya bukti pencapaian tersebut menggunakan angka dan persentase.
Lihat juga bahwa itu adalah pengalam ekstrakurikuler, bukan pengalaman kerja. Memangnya boleh? Tentu saja! Jangan segan untuk menaruh pengalaman ekstrakurikuler atau sukarela jika relevan pada bidang atau menunjukkan kemampuan (di contoh ini, kepemimpinan).
Bagaimana jika tidak punya pengalaman?
Dapat dimengerti jika fresh grad hanya punya (minimal) pengalaman ekstrakurikuler, tapi sekarang itu pun tidak cukup. Sudah waktunya untuk mencari internship sehingga kamu mempunyai sesuatu untuk ditaruh di bagian pengalaman.
4. Pendidikan
Tepat setelah pengalaman, kita punya pendidikan. Walaupun pendidikan tidak dapat bercerita sebanyak pengalaman, recruiter tetap butuh melihatnya untuk kepentingan persyaratan. Recruiter juga cenderung lebih peduli tentang dari mana kamu lulus, dibanding apa yang kamu pelajari, jadi format pendidikan mungkin akan berbeda dari pengalaman.
- Nama Universitas
- Nama Gelar (e.g. BEng Chemical Engineering, Hons.)
- Tanggal mulai dan (perkiraan) kelulusan
- (Opsional) GPA
- Proyek yang layak disebut
Jika GPA (IPK) kamu tinggi, silahkan taruh di resume. Kamu juga bisa mencantumkan nilai untuk subjek pilihan yang relevan pada industri (atau dengan nilai tertinggi).
5. Proyek dan portofolio
Jika akun dan website profesional sudah dicantumkan di informasi kontak, maka disinilah kamu taruh link menuju hasil kerjamu. Artikel yang dipublikasikan, atau proyek spesifik yang ingin kamu pamerkan akan ditaruh di sini bersama dengan deskripsi pendek untuk setiap poin.
Ingat bahwa resume kamu tidak akan selalu online dan akan lebih sering dicetak di atas kertas. Jika hyperlink terlalu panjang, coba pendekkan link tersebut atau gunakan QR code — pastikan saja tidak akan kedaluwarsa.
6. Keterampilan (dan bahasa)
Beberapa orang lebih suka memperlihatkan keterampilan dalam format rating, mirip seperti keahlian bahasa. Daripada hanya menulis “pemula” atau “ahli”, rating visual lebih menarik perhatian dan juga tetap jelas.
Format yang direkomendasi adalah mengurutkan kemampuan dari kategori atau tingkat. Contohnya, kamu bisa membagi kemampuan menjadi soft skills, technical skills, dan bahasa. Cara lainnya adalah mengurutkan dari keterampilan tingkat tertinggi hingga tingkat pemula, walaupun bahasa sebaiknya tetap dipisah dalam bagiannya sendiri.
Sertifikat
Tentunya, rating tersebut tidak dapat cerita banyak tentang seberapa baik kamu sebenarnya. Pengalaman seharusnya dapat mewakili, tapi sebaiknya kamu juga menyisakan tempat untuk bagian sertifikat.
Tuliskan judul setiap sertifikat, dari mana kamu mendapatkannya, dan tahun penghargaan. Sertifikat membuatmu terlihat lebih legit dan adalah cara tambahan untuk menambah pengalaman.
7. Referensi
Ini adalah orang-orang yang dapat mendukung konten dalam resume-mu. Recruiter biasanya akan menghubungi referensi yang kamu taruh di resume untuk mencari tahu bagaimana rasanya bekerja denganmu, dan untuk memastikan bahwa kamu berkata jujur.
Pertama, minta izin jika mereka bersedia menjadi kontak referensi untukmu. Jika mereka setuju, kamu dapat menaruh nama dan posisi mereka dalam resume. Itu saja sudah cukup untuk mendukungmu.
Disarankan untuk jangan menaruh informasi kontak mereka dengan terlalu mudah, karena orang dapat saja menyalahgunakan nomor telepon mereka. Melainkan, tulis saja “References available upon request”.
8. (Opsional) Ketertarikan
Jika ada tempat sisa di resume (yang biasanya ada di resume fresh grad), pertimbangkan untuk menaruh minat, ketertarikan, atau hobi kamu. Ini akan memberikan sentuhan manusia dalam resume dan mengingatkan mereka bahwa kamu adalah seorang manusia, bukan hanya angka dan gelar.
Tapi, jangan sembarang taruh game atau nonton film saja. Hobi kamu harus terlihat bagus, dan menunjukkan aktivitas atau stimulasi intelektual (mendaki gunung, membaca, etc.). Lebih pentingnya, taruh beberapa isu atau tujuan yang menarik bagimu, seperti kelestarian alam, etika, atau kesejahteraan sosial.
9. Apa yang tidak boleh dimasukkan?
Jangan cantumkan informasi yang dapat digunakan untuk mendiskriminasi kamu. Informasi ini termasuk:
- Ras/etnisitas
- Agama
- Status perkawinan
- Umur
- Jenis kelamin
- Data fisik (tinggi, berat, etc.)
- Foto (kecuali kamu mirip patung dari Yunani Kuno)
Informasi itu tidak relevan pada kemampuanmu untuk menghasilkan kinerja dalam tugas, jadi mereka tidak seharusnya berada dalam resume; kecuali pekerjaan itu sendiri memang mengharuskannya, seperti posisi pramugari.
Di beberapa negara, bahkan ada hukum yang melarang kamu untuk mencantumkan informasi tersebut dalam resume. Walaupun negara lain belum punya hukum yang sekuat itu, kamu bisa mulai memastikan peluang yang adil untukmu dengan menunjukkan hanya hal yang relevan.
Format
Gunakan formal reverse chronological (kronologi terbalik) untuk resume. Ini artinya kamu mencatat pengalaman, pendidikan, sertifikat, etc. mulai dari yang paling baru, dan mengakhiri dengan yang paling tua. Ini adalah format yang digunakan panduan ini.
Ini adalah format resume yang paling populer di dunia. Recruiter dan jobseeker sudah terbiasa dengan format ini. Walaupun ada format lainnya (seperti format berbasis kemampuan yang memisahkan pengalaman dan pendidikan dengan keterampilan), reverse chronological adalah format yang sebaiknya kamu gunakan.
Desain
Keputusan untuk mendesain resume biasanya tergantung industri yang ingin kamu masuki. Jika kamu mencari pekerjaan dalam industri kreatif, maka buatlah resume terlihat menarik dan keren. Tapi kalau kamu akan mengirim resume ke departemen HR bank investasi, maka sebaiknya kamu tidak menggunakan banyak warna.
Bukan artinya semua resume harus terlihat membosankan. Untuk mengawali, gunakan kolom. Cukup dengan merapikan konten menjadi 2 kolom, resume akan berubah dari daftar membosankan menjadi lebih enak dilihat. Pisahkan setiap bagian dengan garis pemisah. Gunakan font yang menarik dan juga jelas dan profesional (kalau bingung, gunakan Helvetica).
Jangan ragu untuk memilih skema warna. Tentunya kamu harus menggunakan warna yang profesional, terutama jika kamu melamar pada bank investasi. Biasanya hitam atau biru tua sudah cukup baik.
Tapi jika kamu ingin menjadi desainer grafis, maka kamu bisa (dan sebaiknya) menjadi lebih kreatif. Gunakan potret diri yang kamu buat menggunakan Illustrator sebagai gambar profil, menggantikan foto biasa. Buat icon untuk menggambarkan rating kemampuan dan bahasa, etc.
Dan tentunya, selalu simpan dan kirim resume-mu dalam format PDF.
Butuh contoh?
Cara yang termudah adalah melihat resume-mu dalam Dreamtalent yang dibuat secara otomatis setelah kamu melengkapi profil, dan bahkan mengandung sedikit hasil tes psychometric. Selain itu, website pembuat resume gratis seperti Novorésumé biasanya menyediakan format contoh dan bahkan tips untuk membuat resume pertama yang bagus.
Setelah kamu menguasai konsep dasar resume, coba lihat artikel berikutnya tentang cara membuat resume kamu menjadi semakin bagus.