5 Strategi HR Atasi Konflik Antar Karyawan
Tempat Kerja | 08 Feb 2023 | By Yehezkiel Faoma Taslim
5 Strategi HR Atasi Konflik Antar Karyawan

Summary. Konflik antar karyawan tentu tidak terhindarkan bagi perusahaan. Persaingan kerja dan perbedaan kepribadian menjadi contoh faktor penyebabnya. Jika tidak diatasi dengan tepat, tentu konflik tersebut dapat berdampak pada budaya kerja dan angka turnover perusahaan. Oleh sebab itu, HR harus menerapkan strategi untuk mengatasi konflik antar karyawan yaitu dengan menemukan akar permasalahan, meninjau kebijakan, membantu mencari solusi, mendorong rekonsiliasi, dan membantu memetik pelajaran dari konflik tersebut. 

 

Expectation. Setelah membaca artikel ini, Anda dapat menerapkan strategi dalam mengatasi konflik antar karyawan. 



Bunga adalah salah satu karyawan dari departemen sales di sebuah perusahaan. Sebagai karyawan tertua di timnya, ia ingin membuktikan kualitas dirinya yang lebih dari rekan-rekan kerja lainnya. Bunga dikenal sebagai karyawan yang ambisius untuk mendapatkan promosi jabatan. Namun, banyak rekan tim sales mengeluh dengan sikap Bunga yang semena-mena, tidak mau diajak kerja sama, dan gemar merebut klien milik rekan lain.

 

Saat dihadapkan banyak keluhan, Bunga merasa bahwa dirinya hanya memberikan effort yang terbaik untuk tim. Manajer departemen sales berpikir bahwa ia akan sulit objektif untuk mengatasi masalah ini, sebab Bunga adalah salah satu rekan kerja lamanya dahulu. Oleh sebab itu, manajer mengutus tim HR untuk memberikan solusi atas konflik tersebut.  

 

Pada dasarnya, HR memiliki peran sebagai mediator yang objektif. HR diharapkan dapat bertindak secara netral dalam menengahi pertikaian yang terjadi di antara para karyawan. Tentu untuk bersikap netral, HR harus lebih teliti dalam menginvestigasi pokok permasalahan dari sebuah konflik.

 

The Things HR Should Ask Themselves:

Jika dihadapkan dengan masalah serupa, terdapat beberapa hal yang perlu HR perhatikan, yakni:

  • Apa peran HR dalam menangani konflik karyawan perusahaan? 

  • Apa akar dari konflik karyawan tersebut? 

  • Apakah konflik tersebut berdampak pada budaya dan lingkungan kerja perusahaan?

  • Strategi Apa yang tepat untuk mengatasi konflik? 

 

Pada dasarnya, HR memiliki peran sebagai mediator yang objektif. HR diharapkan dapat bertindak secara netral dalam menengahi pertikaian yang terjadi di antara para karyawan. Tentu untuk bersikap netral, HR harus lebih teliti dalam menginvestigasi pokok permasalahan dari sebuah konflik. 

 

HR perlu menerapkan conflict management untuk meninjau apakah konflik tersebut melanggar aturan yang berlaku, apakah ada pihak yang dirugikan, strategi apa yang harus dilakukan, hingga bagaimana cara untuk mengantisipasi konflik tersebut.  

 

Dampak Konflik Karyawan

Konflik antar karyawan yang berkepanjangan tentu akan berdampak pada 

penurunan produktivitas karyawan, mengganggu sistem kerja, serta memperburuk suasana atau lingkungan kerja. 



Konflik antar karyawan yang berkepanjangan tentu akan berdampak pada 
penurunan produktivitas karyawan, mengganggu sistem kerja, serta memperburuk suasana atau lingkungan kerja.



Jika karyawan merasa stress akibat konflik yang tidak terselesaikan, maka mereka berpotensi untuk berhenti dari pekerjaan tersebut. Tentu hal ini akan mempengaruhi kenaikan angka turnover perusahaan. Tidak hanya itu, konflik karyawan juga dapat memperburuk budaya kerja perusahaan. 



Menurut American Management Association (AMA), manajer telah menghabiskan setidaknya 24% dari waktu mereka untuk menyelesaikan konflik karyawan.



Hal ini menandakan bahwa konflik karyawan tidak hanya mempengaruhi produktivitas karyawan itu sendiri, namun juga pimpinan perusahaan. Tidak jarang para manajer meminta bantuan kepada tim HR selaku pengelola sumber daya manusia sebagai mediator dalam menyelesaikan konflik. Lantas, apa penyebab konflik karyawan terjadi di perusahaan?

 

Pada hakikatnya, konflik terjadi disebabkan oleh berbagai faktor seperti perbedaan pendapat, perbedaan karakter, komunikasi yang buruk, dan persaingan kerja. Oleh sebab itu, untuk mengatasi konflik antar karyawan, HR perlu menerapkan strategi tertentu. 

 

5 Strategi HR Atasi Konflik Antar Karyawan

1.  Memahami Akar Permasalahan: Hear Everyone Out



Untuk mengetahui akar permasalahan, HR wajib mendengarkan kedua belah pihak. Misalnya seperti kasus Bunga dan tim sales, HR dapat mengajukan pertanyaan terkait asal mula konflik terjadi, bagaimana setiap tim melihat permasalah ini dan sejauh mana hal tersebut berdampak pada proses kerja.



Untuk mengetahui akar permasalahan, HR wajib mendengarkan kedua belah pihak. Misalnya seperti kasus Bunga dan tim sales, HR dapat mengajukan pertanyaan terkait asal mula konflik terjadi, bagaimana setiap tim melihat permasalah ini dan sejauh mana hal tersebut berdampak pada proses kerja. 

 

Dari informasi yang didapat, Anda dapat melihat permasalah dari sudut pandang yang lebih luas. Perspektif karyawan yang terlibat konflik akan membantu ada untuk mengambil keputusan. 

2.  Meninjau Kembali Kebijakan: Keep Being Neutral

 

Setelah mengetahui akar permasalahan, HR dapat meninjau kembali kebijakan perusahaan terkait konflik yang terjadi. Kebijakan perusahaan ini akan membantu HR untuk tetap objektif dan netral dalam menilai keterlibatan karyawan dalam suatu konflik. 

 

Kebijakan tersebut biasanya termuat dalam conflict management guidelines yang berisi aturan perusahaan, sanksi pelanggaran, hingga resolusi konflik. 

3.  Membantu Mencari Solusi: You’re An Advocate

 

HR menjadi seorang advokat dan fasilitator yang membantu karyawan dalam menemukan solusi kreatif berdasarkan kebutuhan dan kondisi mereka.



Sering kali karyawan yang terlibat konflik mendatangi HR untuk mencari solusi praktis.  Namun, hal itu belum tentu bisa menyelesaikan dalam jangka panjang. 

 

“A successful resolution happens when the employees in conflict come up with their own solutions.” 

- Sherry Martin

 

Karyawan yang terlibat harus mampu memahami esensi masalah dan solusinya sendiri. HR menjadi seorang advokat dan fasilitator yang membantu karyawan dalam menemukan solusi kreatif berdasarkan kebutuhan dan kondisi mereka. Proses mencari solusi menjadi proses pembentukan mindset karyawan terhadap suatu masalah.

4.  Mendorong Rekonsiliasi: Encourage Effective Communication

 

Setelah setiap pihak memiliki ide solusi atas permasalahan, HR dapat mendorong karyawan untuk melakukan rekonsiliasi. Dalam artian, HR memberikan waktu kepada mereka untuk berdiskusi, mengutarakan pendapat, dan memaparkan solusi hingga didapatkan sebuah kesepakatan. 

 

Tentu damai menjadi tujuan utama dalam penyelesaian konflik. Namun, proses menuju damai juga menjadi perhatian penting HR khususnya dalam membangun komunikasi yang efektif. 

5.  Mengambil Pelajaran: Reframe The Conflict

 

Apabila karyawan yang terlibat konflik telah melakukan rekonsiliasi dan sepakat untuk berdamai, Anda dapat membantu mereka untuk mengambil hikmah atau pelajaran dari permasalahan ini. 

 

Anda mendorong karyawan untuk melihat suatu masalah dari perspektif berbeda dan bagaimana memaknai setiap proses resolusi. Hal ini bertujuan agar karyawan dapat mengantisipasi kemungkinan permasalahan di masa depan. 

 

The Things HR Wish They Knew

 

Mencegah konflik adalah harapan HR di semua perusahaan. Caranya adalah mengetahui kepribadian dan karakter setiap tim anggota perusahaan. Sebagai pengelola sumber daya manusia, HR berada di garda terdepan untuk menemukan komposisi tim yang sesuai dengan kebutuhan dan budaya perusahaan melalui pencarian kandidat yang tepat.


Oleh sebab itu, untuk menemukan komposisi tim yang tepat, HR dapat menggunakan alat tes psikometri seperti yang ada di Dreamtalent. Para HR dapat dengan mudah memetakan komposisi karyawan sesuai dengan karakter dan kepribadiannya sehingga hal ini dapat meminimalisir terjadinya konflik karyawan.