Karyawan Gen Z Kebanyakan Healing? Memangnya Salah?
Pengembangan Diri | 31 May 2023 | By Dreamtalent Blog Writer
Karyawan Gen Z Kebanyakan Healing? Memangnya Salah?

Summary: Karyawan Gen Z dianggap generasi lemah yang membutuhkan istirahat dan healing setiap beberapa saat. Sebenarnya penting tidak sih untuk kesehatan mental?

Expectation: setelah membaca artikel ini, kamu sebagai karyawan Gen Z bisa menyeimbangkan waktu bekerja dan waktu healing agar bisa tetap adil.

 

Banyak yang menganggap Gen z merupakan generasi karyawan yang lemah karena mudah menyerah dan selalu bergantung dengan kata healing untuk menjadi alasan mereka tidak bekerja. 

“Siapa saja sih yang dianggap sebagai Gen Z?”

Menurut teori generasi Graeme Codrington & Sue Grant-Marshall, Gen Z adalah generasi yang lahir dari tahun 1995 hingga 2010. Sebagai generasi yang tumbuh di era teknologi, Gen Z pun memiliki banyak pilihan, perspektif, dan juga harapan dalam pekerjaan dan tempat kerja yang dipilihnya. Karena itu, mereka pun lebih aware dengan kesehatan mental pada diri mereka. 

Meski demikian, tidak berarti semua Gen Z yang bekerja pun benar-benar sesuai dengan stereotip bahwa Gen Z merupakan karyawan yang lemah dan egois yang selalu membutuhkan healing. Banyak dari mereka yang tetap bekerja dengan profesional layaknya karyawan pada umumnya.

 

Strawberry Generation

 

Strawberry Generation dianggap serupa dengan Gen Z karena sikap dan sifat mereka dalam menghadapi tekanan yang dianggap lemah dan rapuh. Mereka sama-sama generasi yang membutuhkan Healing guna memperbaiki kesehatan mental mereka

 

“Tadi Generasi Z, kok sekarang Generasi Strawberry?” 

Kalian pernah dengar istilah Strawberry Generation tidak? Dalam buku yang berjudul ‘Strawberry Generation’, Guru Besar FEUI Prof. Rhenald Kasali mengungkapkan bahwa Strawberry Generation atau Generasi Strawberry merupakan generasi yang memiliki ide cemerlang, namun mudah menyerah, sakit hati, lamban, dan pesimis terhadap masa depan mereka. 

Seperti buah stroberi yang enak dan indah namun cepat rusak saat diberi tekanan, maka generasi tersebut pun disebut sebagai generasi strawberry. Strawberry Generation memang umumnya tidak dilihat berdasarkan umur dan tahun kelahiran. 

Namun, melihat adanya kemiripan yang serupa pada sifat dan sikap antara Gen Z dan Strawberry Generation ini, maka banyak juga yang menyimpulkan bahwa Strawberry Generation adalah generasi yang muncul dari Gen Z. Meskipun tentu saja tidak semua Gen Z memiliki stereotaip sebagai Strawberry Generation.

 

Memang Kenapa Sih Harus Healing?

 

 Gen Z dianggap generasi yang lemah dan selalu membutuhkan Healing karena mereka adalah generasi yang sangat memperhatikan kesehatan mental mereka. Serupa seperti Strawberry Generation

 

Tidak hanya Gen Z kok! Semua karyawan memang sudah sepatutnya mendapatkan hak untuk bisa beristirahat dan memanfaatkan waktu istirahat tersebut, yang di mana kebanyakan orang menyebutnya sebagai healing. Pada dasarnya, istilah healing ini diartikan sebagai suatu hal yang bisa menyembuhkan diri kamu dari banyaknya pekerjaan dan rasa burnout yang kamu alami karena bekerja

Bekerja memang penting, namun kamu juga tidak boleh melupakan kepentingan diri kamu sendiri. Saat kamu membebani pikiran dan fisik kamu dengan pekerjaan yang menumpuk dan tiada henti, saat itulah kamu harus self healing. Selain demi menjaga kesehatan tubuh kamu, tentu saja healing juga dilakukan untuk menjaga kesehatan mental kamu. 

Healing tidak hanya memberikan kamu waktu istirahat begitu saja. Beberapa manfaat dari healing yang bisa kamu rasakan setelah lelah bekerja ada beberapa, yaitu:

  1. Pikiran dan Emosi Terkendali

Saat kamu menyempatkan waktu kamu untuk healing, kamu bisa lebih mengendalikan pikiran dan emosi kamu yang sempat burnout dan malah buntu karena saking banyaknya pekerjaan yang harus kamu kerjakan.

  1. Kesehatan Mental Terjaga

Tentu saja dengan beristirahat, pikiran kamu akan lebih tenang dan lega. Ke depannya kamu justru malah akan lebih mudah berpikir dan mendapatkan inspirasi dalam bekerja karena kamu telah mengistirahatkan otak dan mental kamu.

  1. Fisik Lebih Sehat

Selain mental yang juga beristirahat, dengan healing kamu juga akan mengistirahatkan badan kamu. Daripada terus-menerus duduk di depan layar, kamu bisa memanfaatkan waktu istirahat itu untuk berbaring di kasur.

  1. Komunikasi yang Lebih Baik

Dengan pikiran yang lebih tenang dan juga damai, tentunya akan lebih mudah bagi kamu untuk berkomunikasi dengan rekan kerja kamu. Hal ini pun bisa mempermudah pekerjaan kamu ke depannya dan meminimalisir adanya kesalahpahaman dalam bekerja.

 

Memangnya Salah Kalau Kita Healing?

Tentu saja tidak! Entah kamu Gen Z, Millennial, atau Baby Boomers sekalipun, semua orang pastinya akan mengalami burnout dan membutuhkan waktu untuk healing. Maka tidak ada kata salah atau benar saat seseorang memutuskan untuk mengambil cuti demi beristirahat di rumah tanpa melakukan apa-apa.

“Kenapa Gen Z dianggap paling manja kalau semua generasi membutuhkan healing?”

Seperti penjelasan di atas, Gen Z dianggap sebagai generasi yang melek akan informasi karena mudahnya teknologi sekarang ini. Karena itu, rata-rata Gen Z merupakan generasi yang juga paling aware akan kesehatan mental mereka. Karena itulah Gen Z umumnya akan memanfaatkan waktu istirahat mereka semaksimal mungkin.

Jadi healing itu tidak pernah salah, justru healing dibutuhkan untuk menghindari stress burnout karena pekerjaan. Namun tentu saja kamu salah jika kamu merasa healing adalah tameng kamu untuk lari dari tanggung jawab kamu. Karena itu, jangan sampai kamu menyepelekan tugas dan tanggung jawab ya, Dreamers!

 

Sudah Healing, Tapi Masih Saja Belum Cukup

 

Banyak karyawan Gen Z yang masih terus merasa lelah dan burnout meskipun sudah melakukan berbagai macam aktivitas Healing. Biasanya, kesehatan mental mereka sudah terlalu lelah oleh beban pekerjaan. Serupa seperti Strawberry Generation yang mudah lelah dan selalu jenuh.

 

Saat kamu sudah melakukan berbagai ide aktivitas agar bisa healing namun kamu masih belum merasa bahwa itu cukup, mungkin kamu harus melihat lagi beban kerja yang kamu dapatkan. Mungkin saja memang ternyata kantor dan pekerjaan kamu bukanlah pekerjaan yang tepat untuk diri kamu.

Saat kamu burnout berlebih, pasti pikiran untuk resign karena kantor yang tidak cocok dengan kepribadian kamu selama ini terlintas. Kamu bisa mengecek kembali apakah pilihan karir kamu saat ini sesuai dengan diri kamu dengan tes-tes psikologi seperti yang ada di Dreamtalent.

 

Hasil tes yang kamu dapatkan bisa menjadi acuan bagi kamu untuk menilai kembali apakah pekerjaan kamu sudah cocok dengan kepribadian dan sifat kamu. Karena dengan mengetahui karir dan cara bekerja yang tepat untuk diri kamu, maka kamu pun akan lebih nyaman dalam bekerja kedepannya.