Summary: Career switch yang memiliki arti sebagai kegiatan mendalami pekerjaan lain diluar posisi atau pekerjaan kamu saat ini, bukanlah hal yang asing lagi. Banyak orang yang memutuskan untuk career switch karena mereka menginginkan hal yang lebih. Melalui artikel ini, kamu dapat mengetahui apa yang kamu harus lakukan ketika kamu menyesal dengan keputusan untuk career switch.
Expectations: Setelah membaca artikel ini, kamu dapat mengenal dan memahami maksud dari career switch, apa yang harus dipertimbangkan, dan apa yang dapat kamu lakukan ketika kamu menyesal setelah career switch.
Dalam bekerja, penyesalan tidak pernah tidak akan muncul. Dalam perjalanan karier kamu, pasti ada satu titik dimana kamu menyesal atas apa yang sudah kamu buat dan berharap untuk dapat mengulang waktu kembali. Bener gak?
Memang benar perkataan yang sering dibilang orang banyak, penyesalan selalu datang di akhir.
Kadang, kalau karier kita sudah di titik yang jenuh, kita sering kali berpikir bahwa berganti karier atau career switch adalah opsi yang paling baik untuk perkembangan karier kita. Namun, terlalu cepat mengambil keputusan untuk career switch juga bukanlah langkah yang paling benar.
Malahan, keputusan untuk career switch yang diputuskan terburu-buru akan mendatangkan kekesalan di masa yang akan datang. Penyesalan ini datang karena mungkin kamu tidak mempertimbangkan hal-hal yang berhubungan dengan career switch dengan matang.
Sebelum membahas mengenai kelebihan dan kekurnagan, pertimbangan, dan langkah yang kamu lakukan ketika menyesal, ada lebih baiknya jika kita membahas terlebih dahulu arti dan makna dari career switch sendiri.
Career Switch: Ini Definisinya!
Dalam dunia kerja, sudah tidak asing lagi kita mendengar istilah career switch. Salah satu cara yang menjadi opsi banyak orang ketika mereka sudah mulai jenuh dengan pekerjaan mereka.
Career switch sendiri memiliki arti harfiah sebagai pergantian karier.
Menurut Indeed, career switch memiliki arti sebagai kegiatan mendalami sebuah pekerjaan diluar posisi atau pekerjaan kita saat ini. Career switch bukan berarti kamu pindah perusahaan loh. Career switch juga bisa berarti kamu hanya pindah dari divisi saat ini ke divisi lain, diperusahaan yang sama.
Jenuh dengan pekerjaan memang menjadi alasan mengapa seseorang memutuskan untuk career switch. Namun, orang-orang juga memutuskan untuk career switch untuk beberapa hal sebagai berikut:
-
Memiliki jam kerja lebih fleksibel
-
Berkembang dalam perusahaan
-
Menerima gaji yang lebih tinggi
-
Mengurangi tekanan
-
Bekerja dibawah kepemimpinan tim yang berbeda
Terlanjur Career Switch Dan Menyesal? Ini Yang Dapat Kamu Lakukan
Tidak sedikit orang yang sudah mengambil keputusan besar, kemudia menyesali keputusan yang sudah dibuat. Penyesalan yang muncul ini, biasa didasari oleh pertimbangan yang kurang matang dan kurangnya persiapan sebelum mengambil keputusan. Berikut adalah hal-hal yang dapat kamu lakukan ketika kamu menyesal dengan keputusan career switch.
1. Review Kembali Alasan Career Switch
Ketika kamu menyesali keputusan untuk career switch, hal yang sangat penting untuk dilakukan adalah berhenti sejenak dan merenungkan apa yang menjadi alasan kamu memutuskan untuk career switch. Apakah keputusan untuk career switch ini adalah keputusan yang buru-buru? Atau keputusan ini hanya keputusan karena kamu bosan dengan pekerjaan kamu?
Dalam poin ini, kamu juga mencari akar permasalahan dari penyesalan ini. Apa yang membuat kamu menyesal menerima pekerjaan baru ini? Apakah kamu tidak cocok dengan pekerjaannya, dengan atasan atau rekan, atau karena lingkungan. Hal inilah yang perlu kamu tentukan sebelum mengambil langkah selanjutnya.
2. Mempertimbangkan Opsi
Selanjutnya, kamu dapat mempertimbangkan opsi-opsi yang dapat kamu ambil. Opsi ini akan muncul setelah kamu melakukan pertimbangan dan evaluasi atas keadaan kamu saat ini. Apa kamu bisa melakukan perubahan terhadap pekerjaan kamu, yang dapat membuat kamu lebih bahagia? Atau apakah kamu perlu melakukan career switch lagi?
3. Mencari Support
Support atau dukungan adalah hal yang paling penting bagi kamu yang mulai meragukan keputusan. Tidak masalah untuk meminta pendapat dan solusi dari orang lain. Kamu dapat berbicara kepada teman, keluarga, atau bahkan profesional. Mereka dapat memberikan perspektif yang baru dan solusi.
4. Evaluasi Diri
Hal terakhir yang dapat kamu lakukan adalah mengevaluasi diri kamu. Mungkin permasalahan muncul tidak dari pekerjaan, rekan kerja atau atasan, dan lingkungan. Mungkin saja permasalahan muncul dari diri kamu sendiri, seperti bekerja tidak sesuai dengan minat atau kamu tidak menemukan motivasi dalam bekerja.
Hal dapat kamu tangani dengan melakukan evaluasi diri. Evaluasi diri dapat kamu lakukan dengan mudah melalui tes psikometri seperti yang tersedia di Dreamtalent. Evaluasi diri ini akan membantu kamu mengenali diri kamu lebih dalam lagi. Kamu akan mengenali minat, kepribadian, motivasi, dan juga passion kamu dalam bekerja.