Summary. Overwhelmed di kantor baru normal kok, dan itu bukan berarti kamu gak kompeten. Itu merupakan bagian dari proses adaptasi, nah coba deh mulai dari pelajari budaya perusahaan, pahami dinamika tim kerja, temukan mentor yang satu visi, fokus pada job desc dan posisi, ketahui apa yang diinginkan atasan, serta jangan membandingkan dan fokus pada diri sendiri.
Expectations. Setelah membaca artikel ini, dapat mengetahui penjelasan dan tips beradaptasi di kantor baru.
Apa itu adaptasi perubahan?
Perubahan adalah hal yang lumrah saat ini. Dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, konsep tersebut berulang-ulang. Dan meskipun mudah untuk mengungkapkannya, akan tetapi apa yang terjadi tidak sesederhana itu.
Jika kamu membawanya ke bisnis dan lingkungan kerja, baik organisasi maupun individu, harus menghadapi perubahan secara terus-menerus. Maka kamu akan memahami bahwa, adaptasi terhadap perubahan adalah salah satu kemampuan untuk mengubah dan mencapai tujuan tertentu.
Dengan kata lain, berada di fase ‘overwhelmed’ itu adalah kapasitas yang diperlukan untuk mengambil berbagai perubahan yang berkaitan dengan rutinitas yang biasa kamu lakukan, tidak menawarkan perlawanan dan menerima untuk melakukan hal-hal yang berbeda jika keadaan menentukan.
Teori adaptasi dikemukakan oleh Charles Darwin yang menyatakan bahwa organisme yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah akan bertahan hidup, sisanya akan tersingkir. Ini dikenal sebagai survival of the fittest.
Tips beradaptasi di lingkungan baru
Pekerjaan pertama atau bukan, perubahan lingkungan kerja menjadi langkah penting dalam menumbuhkan dan membentuk psikologis kamu. Meskipun beradaptasi terkadang membuat kamu overwhelmed, karena perubahan bisa jadi lebih menantang. Jadi, berikut adalah tips yang akan membantu kamu beradaptasi dengan lingkungan kerja baru.
1. Temukan mentor yang satu visi
Seperti rekan kerja yang menyenangkan karena satu pemikiran, mencari mentor juga perlu adanya persamaan visi dan konsep kerja. Karena dengan begitu, kamu bisa lebih mudah, merasa nyaman dan minim overwhelmed dalam proses perkembangan karir. Untuk mendapatkan mentor yang ideal kamu harus perhatikan:
1. Apakah dia pakar dalam bidangnya
2. Ber-dedikasikan untuk menjadi mentoring
3. Seseorang yang membuat kamu nyaman
4. Pandai mendengarkan
5. Bersedia mempertanyakan asumsi
6. Mau berbagi pengalaman masa lalu mereka
7. Tertarik dengan tujuan jangka panjang dan jalur karier kamu.
Selain itu, mentor yang baik adalah mentor yang memulai karirnya benar-benar dari 0. Sehingga dia bisa sangat paham apa yang kamu rasa dan butuhkan. Karena mentor yang baik, adalah mentor yang terbentuk dari pengalamannya.
2. Pelajari budaya organisasi
Budaya organisasi mengacu pada sistem asumsi, nilai, dan keyakinan bersama yang menunjukkan kepada orang-orang apa perilaku yang pantas dan tidak pantas. Nilai-nilai ini memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku karyawan serta kinerja organisasi untuk menghindari overwhelmed.
Budaya sebagian besar tidak terlihat oleh individu seperti halnya laut tidak terlihat oleh ikan yang berenang di dalamnya. Meskipun mempengaruhi semua perilaku, pemikiran, dan pola perilaku karyawan, individu cenderung menjadi lebih sadar akan budaya organisasi mereka ketika memiliki kesempatan untuk membandingkannya dengan organisasi lain.
Misalnya, budaya yang memberdayakan karyawan untuk membuat keputusan dapat terbukti sangat resisten terhadap desain organisasi terpusat, menghambat kemampuan manajer untuk memberlakukan desain semacam itu. Namun, budaya yang mendukung struktur organisasi (dan sebaliknya) bisa sangat kuat.
Nah, biasanya kamu pasti sudah bertanya lebih dulu waktu sesi wawancara, namun jika memang lupa kamu bisa memulai dengan coba tanya-tanya pada rekan kerja saat di waktu luang. Kamu juga bisa memperhatikan bagaimana atasanmu berperilaku terhadap bawahannya, apakah tipikal orang yang bossy atau yang cenderung santai.
3. Pahami dinamika tim kerja
"Tantangan terbesar bagi karyawan baru di perusahaan manapun adalah memahami berbagai dinamika bagaimana orang bekerja sama," kata Milo dan Thuy Sindell dalam buku mereka Sink or Swim.
Maka dari itu dinamika tim adalah keseluruhan chemistry yang dimiliki tim. Chemistry ini mewakili peran emosional, fungsional, dan psikologis dari sebuah tim yang secara langsung berdampak pada kinerja tim dan keterlibatan karyawan, serta perasaan overwhelmed yang bisa saja terjadi.
Hal ini menggambarkan hubungan perilaku antara anggota kelompok, meliputi bagaimana mereka berinteraksi, berkomunikasi dan bekerja sama satu sama lain. Memahami dinamika tim kerja juga akan meningkatkan kinerja orang banyak secara keseluruhan, menciptakan lingkungan kerja yang baik dan sehat, mengurangi konflik dan perasaan overwhelmed, serta meningkatkan tingkat retensi perusahaan.
Keselarasan, transparansi, dan akuntabilitas adalah ciri-ciri dinamika tim kerja yang positif. Kamu bisa mulai memahami dinamika tim kerja yang baru dengan mencoba lebih banyak berkomunikasi, seperti diskusi mengenai aspek proyek pada penyelesaian masalah.
Selain itu, hindari mendiskusikan topik kontroversial seperti agama, atau politik. Jangan menyebarkan gosip. Dengarkan dengan sopan, tetapi tetap diam tentang hal itu. Jangan pernah membahas gaji kamu atau orang lain Jangan mengkritik atasan atau perusahaan meskipun orang lain melakukannya.
4. Fokus pada jobdesk dan posisi
Fresh graduate atau bukan, pastinya selalu ada kendala mengenai jobdesk kamu di kantor baru, bisa jadi karena perbedaan SOP dan itu membuat kamu rentan overwhelmed.. Kamu cuma perlu fokus tentang apa yang seharusnya kamu kerjakan, tidak perlu buru-buru untuk cepat selesai.
5. Ketahui apa yang diinginkan atasan
Pentingnya untuk mengetahui apa yang diinginkan atasan, sebagai pedoman apa yang harus kamu lakukan pada job desk dan tanggung jawab atas posisi kamu. Mengetahui keinginan atasan juga berguna untuk memenuhi ekspektasi perusahaan, sehingga menjadi jalur untuk perkembangan karir dan personal branding kamu.
Pada umumnya, atasan akan menyukai karyawan yang mempunyai inisiatif tinggi, fokus pada pekerjaannya, memiliki sudut pandang tersendiri dalam menciptakan perubahan yang lebih baik untuk perusahaan, dan mampu mengidentifikasi serta menyelesaikan masalah.
6. Jangan membandingkan
Mungkin akan ada perasaan tidak percaya diri sehingga timbul overwhelmed saat berada di lingkungan baru, yang akhirnya membuat kamu sering membandingkan dengan rekan kerja lainnya yang sudah lebih dulu, sehingga tingkat kemahirannya dalam bekerja mungkin jauh lebih hebat daripada kamu.
Akan tetapi, kamu bisa menjadikan perasaan negatif itu sebagai bentuk motivasi untuk terus maju, bahwa kamu yakin dan percaya kalau bisa akan berada di posisi itu. Lagi pula, ketika perusahaan sudah memilih kamu untuk bergabung bersama mereka, itu berarti kamu pantas untuk berada disana.
7. Fokus pada diri sendiri
Fokus pada diri sendiri bukan berarti menutup dari orang sekitar, maksudnya adalah fokus pada apa yang memang sudah takdir untukmu. Ajukan beberapa pertanyaan untuk diri sendiri, dapat membantu kamu untuk mengenal lebih baik, hal ini akan mengurangi dampak overwhelmed di kantor baru.
Untuk memulai proses ini, buatlah daftar pertanyaan untuk ditanyakan kepada diri sendiri. Itu bisa berupa apa saja yang terlintas dalam pikiran. Yang paling penting adalah kamu menjawabnya dengan jujur.
Kamu dapat belajar banyak tentang diri kamu dengan mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan seperti tujuan, langkah apa yang kamu lakukan untuk sampai di tujuan tersebut, apa yang membuatmu senang, dan hal-hal apa yang bisa memicu perasaan negatif tentang dirimu.
Kamu juga bisa coba tes psikologi di Dreamtalent untuk benar-benar memahami tentang diri sendiri, salah satunya menemukan minat karir yang tepat sesuai kepribadianmu. Karena dengan berada di karir yang tepat, mempercepat kamu dalam proses adaptasi di setiap lingkungan kerja yang baru.