Kebanyakan dari kita menjalani dua kehidupan. Kamu yang di rumah sangat berbeda dari kamu yang di kantor. Mempertahankan profesionalisme dan memisahkan hidup dari kerja memang tidak buruk, tapi bisa sangat melelahkan, terutama ketika kita menghabiskan lebih dari sepertiga kehidupan di kantor.
Bagaimana jika ada seseorang dimana kamu bisa menjadi diri sendiri di tempat kerja? Bagaimana jika ada seseorang yang mengerti kamu, yang bisa diajak ngobrol dengan jujur tentang perasaanmu saat kerja? Bagaimana jika ada seseorang yang bisa dipanggil work spouse?
Apa itu work spouse?
Pertama-tama, istilah ‘work spouse’ (suami/istri kerja) sendiri dapat disalahartikan. Ini adalah hubungan yang hanya platonik dan (hampir selalu) profesional — ikatan yang sangat kuat antara dua orang yang bekerja. Work spouse adalah seseorang yang bisa kamu percayai, bisa berbicara jujur, dan bergantung untuk dukungan. Mereka adalah orang yang bisa diajak berbicara dengan terbuka tentang perasaanmu setelah memberi presentasi tadi, atau bagaimana kamu gugup menghadapi proyek selanjutnya, dan kamu yakin kata-kata mereka akan memberi semangat.
Maka, work spouse sebenarnya lebih mirip work BFF — seorang pendamping yang berbagi denganmu saat suka dan duka, dan mendukung sesama melalui kehidupan kerja, seorang teman curhat yang bisa bertukar pikiran dan pasti akan mendukungmu.
Work spouse dapat berupa rekan tim yang bekerja dekat denganmu dimana kalian mempunyai sinergi yang baik dan lebih kuat bekerja berdua — atau mereka bisa dari departemen lain. Para work spouse biasanya membahas tentang kerja dan juga hidup di luar kantor. Maka hubungan ini adalah bersifat profesional dan juga personal.
Peran utama seorang work spouse adalah untuk membuat hidup di kantor lebih mudah dijalani, lebih penuh, dan lebih membawa kebahagiaan, mirip seperti suami/istri sungguhan — tapi bukan pendamping hidup, melainkan pendamping karier.
Apa manfaat mempunyai work spouse?
1. Motivasi dan performa
Ingat masa-masa sekolah? Kita biasanya menanti-nanti masuk sekolah bukan karena pelajaran atau PR, melainkan karena ingin bertemu dengan teman-teman. Work spouse juga dapat menjadi alasan untuk bahagia masuk ke kantor setiap harinya.
Motivasi yang didapatkan dari mempunyai work spouse tidak hanya membuat pekerjaan lebih menyenangkan, namun juga meningkatkan keterlibatan, yang membantu kamu untuk “memberi performa yang terbaik,” menurut Chad McBride, peneliti di balik studi tentang work spouse.
Studi tersebut menemukan bahwa orang yang memiliki work spouse cenderung lebih bahagia dan produktif. Dengan mempunyai work spouse, kamu tidak hanya akan merasa lebih bahagia, namun juga bekerja dengan sinergi lebih baik dengan pasanganmu, yang meningkatkan performa dan hasil kerja.
2. Dukungan emosional
Kerja kadang-kadang bisa membuat stres, seperti yang kita tahu. Perubahan, tantangan, dan konflik bisa terjadi tiba-tiba dan tanpa persiapan. Merasa kurang cocok dengan budaya perusahaan bisa membebani emosi dalam jangka panjang, dan tidak bisa selalu dilupakan saja.
Fungsi utama dalam hubungan work spouse adalah menyediakan dukungan emosional untuk satu sama lain. Fakta mempunyai sekutu dekat saja sudah dapat memberi semangat untuk menghadapi kesulitan dalam kerja. Work spouse adalah seseorang dimana kamu bisa menemukan kelegaan, terhibur dengan humor, dan menyemangatkan jiwa melalui masa-masa sulit.
Work spouse adalah seseorang yang membuat hari baik menjadi menyenangkan dan hari buruk lebih mudah, seperti seorang pendamping.
Ikatan emosional ini sangat kuat sehingga jika seorang work spouse pindah kerja, 23% akan mempertimbangkan untuk ikut pindah. Baik atau buruk, ini menggambarkan jelas bagaimana koneksi emosional antara work spouse dapat menyentuh kehidupan di luar kerja.
3. Otak kedua
Biasanya, work spouse adalah anggota tim yang bekerja dalam tugas yang sama denganmu. Kerjasama adalah satu hal, namun hubungan antara work spouse berarti kalian bekerja lebih baik berdua. Work spouse yang bekerja denganmu akan membantu menyelesaikan proyek dengan hasil yang lebih baik karena sinergi di antara kalian.
Ini dimungkinkan karena work spouse tidak hanya mengerti pekerjaan yang kamu lakukan, namun mereka juga mengerti kamu — bagaimana cara kamu bekerja, berpikir, kepribadianmu, et cetera. Kalian dapat menyesuaikan dan melengkapi kelebihan dan kekurangan masing-masing, tidak perlu basa-basi dan langsung memberikan feedback yang jujur untuk satu sama lain tanpa drama.
Jika work spouse kamu ternyata ada di lantai berbeda, mereka tetap bisa memberikan perspektif bersih dari luar mengenai tugas yang kamu kerjakan. Ide dan inspirasi cenderung datang dari tempat jauh, dan datang lebih mudah dari seseorang yang tidak takut untuk berbagi pikiran denganmu.
4. Psychological safety
Alasan yang paling penting mengapa orang memilih untuk mempunyai work spouse adalah sebagai jangkar untuk psychological safety. Jika kamu sudah membaca artikel-artikel kita sebelumnya, maka kamu sudah tahu apa artinya psychological safety.
Psychological safety adalah ketika kami dapat merasa aman untuk menjadi rentan. Coba pikirkan: mengapa kita segan untuk mengutarakan opini atau ide di depan grup? Karena kita takut ditolak, dikritik, dan dipermalukan di depan publik. Pendeknya, kita takut risiko akan dilukai secara psikologis. Psychological safety adalah ketika tidak merasakan ketakutan itu saat berbagi opini dan menjadi jujur di depan orang lain.
Memelihara kepribadian kedua yang profesional bisa menjadi melelahkan. Dengan work spouse, kamu bisa berhenti berpura-pura dan menjadi diri sendiri saat kerja sekali-kali. Seseorang yang bisa dipercaya untuk mengutarakan perasaan dan pikiran dapat mendukungmu dalam jangka panjang.
Psychological safety dibangun di atas rasa percaya, yang juga adalah pondasi untuk hubungan work spouse. Rasa percaya yang kuat ini adalah yang membuat work spouse berbeda dari kolega yang dekat. Sebagai sekutu yang terpercaya, work spouse dapat membantu kita membangun psychological safety dari dalam diri sendiri jika tidak dapat ditemukan di lingkungan.
Teman tapi teman
Konsep work spouse sebenarnya masih jarang ditemukan. Orang cenderung memilih network yang lebih besar, terdiri dari koneksi dekat dibandingkan hanya satu orang yang sangat dekat, dan terkadang yang banyak lebih baik dari hanya satu. Contohnya, mereka tidak perlu memikirkan kemungkinan gosip atau drama yang biasa mengikuti dua orang yang sangat dekat di kantor, atau khawatir jika kepribadian mereka dapat menyebabkan perselisihan.
Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Semuanya terserah padamu jika ingin mempunyai seorang work spouse atau sekelompok koneksi. Apapun itu, inti dari work spouse adalah untuk membuat kerja lebih menyenangkan, lebih mudah, dan lebih produktif. Jika sebuah network dapat membawa fungsi yang sama, mengapa tidak?