Summary. Mungkin kamu terkadang merasa nggak enakan saat diharuskan untuk memberikan saran atau feedback di lingkungan kerja, tetapi hal ini penting untuk berani jujur dan speak up demi mendapatkan keputusan terbaik. Berikut adalah cara memberikan saran yang jujur yang profesional tanpa menimbulkan kesan kaku atau defensif.
Expectations. Setelah membaca artikel ini, kamu akan mengetahui bagaimana caranya untuk memberikan saran di lingkungan kerja.
Saat sedang rapat, baik online maupun offline, kamu pasti pernah berhadapan dengan sebuah kondisi yang mengharuskan kamu menyampaikan opini yang berbeda dengan sudut pandang orang lain, atau mungkin saran yang terkesan harsh opinion.
Mengemukakan saran di lingkungan kerja merupakan hal yang harus dilakukan dengan sejelas mungkin tanpa mengurangi esensi profesionalisme. Menyuarakan opini kamu tentang suatu masalah tanpa memperhatikan perasaan orang lain bisa membuat kamu mengalami konflik di kantor; dan kalau saran kamu diucapkan di waktu yang salah, bisa jadi kamu dianggap tidak sensitif dengan kondisi dan situasi yang ada.
Tetapi, kalau kamu berpikir bahwa saran kamu itu penting untuk kebaikan tim, maka kamu harus speak up. Hal ini dilakukan dengan cara yang profesional, dan tentunya tanpa menyinggung orang lain, membuat kesan yang salah, atau membuat orang lain merasa nggak enakan.
Berikut beberapa cara yang bisa kamu ikuti untuk menyampaikan saran di lingkungan kerja;
Dengarkan Saran Orang Lain dengan Seksama
Saat kamu telah mendengarkan sudut pandang rekan kerja kamu dengan baik, maka kamu akan lebih memahami maksud dan keinginan mereka. Hal ini perlu kamu lakukan agar kamu tidak dianggap semaunya sendiri, dan juga membuat kamu bisa menyampaikan saran kamu tentang sebuah masalah dengan cara yang lebih sopan tanpa meninggalkan esensi profesionalisme. Persiapkan apa saja yang harus kamu sampaikan, sehingga kamu akan merasa lebih percaya diri saat menyampaikan poin yang harus kamu utarakan saat meeting.
Hindari terlalu sering menginterupsi saat seseorang sedang berbicara, agar kamu tidak menimbulkan kesan tidak tertarik dengan apa yang rekan kerja/atasan kamu bicarakan. Berikan solusi-solusi kamu terhadap masalah yang sedang kamu bahas setelah presentasi selesai.
Berikan Masukan Secara Positif
Dalam konteks ini, memberikan masukan positif berarti kamu tidak serta merta menyuarakan ketidaksetujuan kamu terhadap apa yang sudah dijelaskan oleh atasan dan/atau rekan kerja kamu. Apresiasi terlebih dahulu kerja keras mereka, setelah itu kamu bisa memberikan saran kamu tentang masalah yang dibahas. Dengan begitu, orang lain pun bisa memahami sudut pandang dari saran yang akan kamu sampaikan.
Berikan Feedback yang Konstruktif
Saat kamu memberikan feedback kepada sesama rekan kerja, perhatikan dengan pemilihan kata yang kamu gunakan agar tidak terdengar terlalu kasar atau terkesan negatif. Menurut beberapa orang, mungkin hal ini terkesan sulit dilakukan, tetapi tetap harus dilakukan demi kemajuan dan masa depan perusahaan. Fokus pada tujuan, berikan psychological safety, dan simpulkan apa yang harus dilakukan dan dihindari di masa depan.
Sertakan dengan Fakta
Lakukan dengan singkat, padat, dan jelas. Sertakan dengan fakta yang membangun saran kamu agar pembahasan tidak melenceng dari topik utama dan tetap berfokus dalam menyelesaikan masalah tersebut. Saat kamu sudah memberikan fakta-fakta yang dibutuhkan, maka rekan kerja dan/atau atasan akan menanggapi saran yang kamu sampaikan dengan serius dan seksama.
Cari fakta yang dari sumber yang bisa dipercaya, dan pastikan bahwa kamu sudah melakukan research sebelum kamu menyampaikan saran tersebut.
Lakukan Secara Empat Mata
Jika kamu menganggap apa yang kamu akan sampaikan merupakan hal yang sensitif, maka kamu bisa melakukannya dengan empat mata. Lakukan hal ini saat rapat telah selesai. Hal ini dilakukan untuk menghindari sikap defensif yang nantinya akan membuat hubungan antara rekan kerja atau/dan dengan atasan menjadi renggang. Dan pastinya juga, kamu ingin menghindari situasi bekerja dalam sebuah lingkungan kerja yang toxic.
Perhatikan Kondisi dan Situasi
Saat kamu ingin menyampaikan saran kamu, perhatikanlah kondisi sekitar dan masalah yang akan dibahas. Kalau kamu berpikir bahwa masalah yang akan dibahas merupakan masalah yang sensitif dan sukar dilakukan tanpa pikiran yang jernih, kamu bisa menundanya terlebih dahulu. Tunggu sampai teman kerja yang akan kamu ajak bicara sudah dalam kondisi tenang, maka setelah itu kamu bisa menyampaikan saran dan berdiskusi dengan orang tersebut.
Jika rekan kerja atau atasan kamu sedang dalam kondisi marah atau gusar, lebih baik jika kamu menundanya. Hal ini diperlukan agar kamu tidak dianggap sebagai orang yang selalu harus mendominasi percakapan dan juga apa yang akan kamu sampaikan nanti bisa ditanggapi lebih serius.
Perhatikan bahasa tubuh, baik orang lain maupun kamu. Lakukan dengan secara santai dan tenang, mempertahankan kontak mata, lengan tidak dilipat, dan sedikit tersenyum agar menimbulkan kesan ramah dan terbuka.
Kamu Punya Hak Bersuara
Saat kamu sudah mengikuti tips di atas, alangkah baiknya jika kamu tidak overthinking dan move on. Meskipun apa yang sudah kamu sampaikan tidak disetujui, tetapi akan tetap memberikan kesan bahwa kamu memiliki keinginan untuk tetap berkontribusi terhadap kelangsungan perusahaan dan membuktikan kamu bukan karyawan yang acuh. Kamu memiliki hak untuk bersuara, maka gunakanlah.
Memahami orang lain memang diperlukan, tetapi kamu juga tidak boleh lupa untuk memahami diri sendiri. Psikotes di Dreamtalent bisa membantu kamu untuk memahami diri sendiri, dan juga work culture yang cocok dengan kepribadian kamu.