Cara Mendeteksi Penipuan Rekrutmen
Karier | 23 Jun 2020 | By Guest Author
Cara Mendeteksi Penipuan Rekrutmen

Selamat, lamaran kamu diterima! Kamu tidak ingat pernah kirim lamaran, tapi perusahaan ini ingin merekrut kamu sekarang juga! Kamu hanya perlu bayar biaya administrasi dan mereka akan hubungi kamu selanjutnya.

Tunggu dulu. Kok terdengar seperti penipuan? Para penipu adalah orang-orang yang cukup kreatif, dan rekrutmen pun tidak bebas dari mereka. Mencari kerja itu sudah cukup melelahkan secara mental dan emosional, jadi job seekers seperti kamu menjadi lebih rentan untuk masuk jebakan lowongan palsu.

Mari lihat apa saja ciri-ciri lowongan kerja palsu, agar kamu tidak terkena penipuan dan bisa menjalani proses mencari kerja yang aman dan lancar.

1. Minta uang

Recruiter tidak akan pernah minta bayaran dari pelamar dalam bentuk apapun.

Jangan pernah sekalipun memberi bayaran untuk melamar ke pekerjaan. Biaya administrasi atau pengeluaran apapun seharusnya ditanggung oleh perusahaan sendiri, bukan oleh kamu. Intinya mencari kerja kan agar kamu bisa dibayar, bukan sebaliknya.


Para penipu mempunyai banyak cara untuk meminta bayaran, dan beberapa terdengar cukup meyakinkan, seperti:

  • Biaya administrasi
  • Biaya medical check-up
  • Diharuskan beli tiket pesawat atau travel
  • Uang muka untuk perlengkapan kantor
  • Diharuskan bayar untuk beli software untuk kerja
  • Diharuskan bayar dan ikut seminar/training sebelum mulai kerja. Bisa saja mereka sebenarnya menjual training, dan hanya pura-pura menawarkan pekerjaan.

2. Pencurian identitas (identity theft)

Selalu lindungi privasi kamu saat mencari kerja. Mulai berhati-hati jika “recruiter” meminta informasi yang terlalu sensitif di awal-awal proses (bahkan sebelum interview), seperti:

  • Nomor rekening bank
  • Nomor kartu kredit
  • Nomor KTP
  • Nomor identifikasi lainnya

Informasi seperti ini biasanya hanya dibutuhkan saat kamu sudah diberikan dan menerima penawaran kerja, untuk tujuan membuat kontrak dan memasukkan data kamu di daftar payroll. Para penipu bisa saja membuat alasan seperti “background check kredit”, namun jika diminta sebelum adanya penawaran kerja, biasanya itu hanyalah penipuan.

Ketika penipu mempunyai cukup informasi untuk berpura-pura menjadi kamu, ini disebut pencurian identitas (identity theft). Mereka bisa menggunakan informasi bank kamu untuk hal-hal yang tidak baik, bahkan untuk menipu orang lain juga. Jadi pastikan kamu melindungi privasi kamu saat mencari kerja.

3. Terdengar terlalu bagus

Kamu tidak pernah mengirim lamaran, namun mereka mengaku melihat resume kamu di suatu tempat online. Mereka terkesan dan ingin merekrut kamu sekarang, dengan jam kerja pendek dan gaji yang tinggi, katanya.

Ini bisa jadi sebuah keajaiban, atau lebih realistisnya sebuah penipuan. Jika terdengar terlalu bagus tanpa ada detail yang jelas, dan jika mereka terdengar mendorong-dorong kamu untuk tanda tangan segera, maka ini adalah tanda kamu harus waspada.

4. “Interview” terlalu mudah

Mencari kandidat yang tepat adalah hal yang sangat penting bagi recruiter. Inilah alasan kenapa kita membuat Dreamtalent. Proses rekrutmen yang tepat harus setidaknya meliputi interview muka dengan pertanyaan yang relevan untuk mengetahui kesesuaian kandidat dengan perusahaan — lebih baik lagi jika menggunakan psikotes.


Tapi jika interview yang kamu terima hanyalah berbentuk SMS tidak jelas, chatting, atau melalui media sosial, ini adalah tanda-tanda mencurigakan. Banyak penipuan yang bahkan memberi “interview” dalam bentuk pilihan ganda. Jika mereka tidak serius dalam interview, maka kemungkinan mereka tidak serius dalam menawarkan pekerjaan.

5. Deskripsi pekerjaan yang tidak jelas

Lowongan palsu biasanya memiliki deskripsi pekerjaan yang tidak jelas atau persyaratan yang sangat rendah. Mereka bahkan bisa tidak memberi deskripsi pekerjaan sama sekali, dan persyaratan hanya sebatas “bisa melakukan ini” atau “punya akses internet” tanpa menyinggung keterampilan, pendidikan, atau pengalaman spesifik.

Ini dikarenakan penipuan didesain untuk menjaring sebanyak mungkin korban. Ketika kamu bertanya lebih lanjut soal pekerjaannya, kamu akan tahu bahwa itu adalah penipuan jika mereka hanya menjawab dengan “Gak usah khawatir” atau “Nanti kita latih, lamar dulu aja”.

Walaupun jika bukan penipuan, itu bisa saja lowongan untuk pekerjaan yang berbeda dari yang ditulis. Jadi hati-hati saat menghadapi lowongan yang tidak ada penjelasannya.

7. Email tidak profesional

Bayangkan kamu menerima ini di inbox:

“Kami sudah liat resume kamu dan kamu adalah orang yang sempurna utnuk perusahaan kita. Perusahaan kita namanya Easypax dan kami ingin kamu ikut tim kamiu. Mohon transfer Rp 500000 rupiah ke bank BCA untuk biaya administrasi dan kamu bisa masuk hari senin.”


Tata bahasa hancur, banyak salah ketik, dan desainnya terlihat seperti dari tahun 1997. Apakah menurut kamu email ini benar-benar dikirim dari departemen HR sebuah perusahaan?

Selain isinya, perhatikan email pengirim. Perusahaan tidak akan pernah mengirim email resmi melalui domain gratis seperti Gmail atau Yahoo. Beberapa penipu cukup kreatif untuk pura-pura menjadi perusahaan besar, menggunakan email seperti @samsung-phones.com dimana email aslinya adalah @samsung.com, misalnya.

Bagaimana caranya melindungi diri?

Mudah: abaikan saja.


Begitu kamu bisa mendeteksi penipuan, maka kamu tahu mana yang harus dihindari. Cukup sederhana, namun ketika kamu sudah lelah di proses pencarian kerja, terkadang kamu bisa saja melupakan satu atau dua hal, jadi berikut adalah tips tambahan saat berhadapan dengan penipuan rekrutmen.

1. Jangan terlalu mudah memberi informasi

Jangan menyebarkan informasi pribadi dengan begitu mudah, terutama ke orang tidak dikenal di internet. Bahkan jangan membalas email atau komunikasi yang kamu curiga adalah penipuan, kecuali kamu benar-benar yakin.

Jika kamu terlanjur memberi informasi bank atau kredit kepada penipu, segera hubungi bank kamu. Awasi rekening dan segera bertindak jika ada yang aneh.

2. Tanya langsung ke perusahaan

Jika kamu menerima email yang mengaku dari perusahaan besar, hal yang paling mudah untuk dilakukan adalah langsung saja tanya jika karyawan yang mengirim email itu ke kamu benar-benar ada.

3. Tanya pertanyaan sulit

Jika kamu mau memastikan bahwa sebuah lowongan itu palsu (atau lagi iseng), coba tanyakan pertanyaan sulit dan serius saat “interview”. Tanya soal budaya perusahaan, jenjang karier, visi dan misi, dan pertanyaan lainnya yang muncul di interview nyata. Dari jawabannya akan tahu jika itu adalah lowongan palsu atau bukan.

4. Melamar di platform yang aman

Pastikan kamu hanya berbagi resume di platform karier yang kamu percaya. Platform yang terpercaya selalu mengecek lowongan yang ada dan mencegah adanya penipuan, seperti yang dilakukan secara reguler oleh Dreamtalent. Dreamtalent hanya menerima perusahaan yang terverifikasi dan dapat dipercaya. Lebih dari itu, Dreamtalent juga membantu kamu menemukan karier yang sesuai dengan kepribadian, gaya bekerja, dan psikologi kamu sehingga kamu dapat mencari kerja dengan aman dan menemukan karier yang tepat untukmu.