Impostor Syndrome: Kamu Tidak Seburuk Apa Yang Kamu Pikirkan
Pengembangan Diri | 04 Oct 2023 | By Dreamtalent Blog Writer
Impostor Syndrome: Kamu Tidak Seburuk Apa Yang Kamu Pikirkan

Summary: Impostor syndrome adalah masalah yang banyak dialami oleh banyak orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda. Jika kamu mengalami hal yang sama, you’re not alone. Dengan mengikuti saran yang ada dalam artikel ini, kamu dapat menghadapi dan mengatasi impostor syndrome. Perjalanan menuju kepercayaan diri dan kesuksesan karier dimulai dengan mengakui nilai diri sendiri dan mengenali kontribusi kamu berikan kepada sekitar.

Expectations: Setelah membaca artikel ini, diharapkan kamu dapat memahami apa yang dimaksud dengan impostor syndrome, tipe, dan cara menghadapinya.

 

Pernahkah kamu merasa bahwa kamu engga ahli dalam suatu bidang, terlepas dari segala pencapaian dan kualifikasi yang kamu miliki? Jika ya, kamu nggak sendirian. Banyak orang yang berjuang menghadapi impostor syndrom-sebuah fenomena yang sering terjadi di sekitar kita dan dapat merusak kepercayaan diri dan menghambat pengembangan diri seseorang.

 

Apa Itu Impostor Syndrome?

Definisi impostor syndrome

 

Impostor syndrome adalah pola psikologis di mana seorang individu meragukan kemampuannya dan merasa seperti penipu. Bahkan, ketika orang tersebut sadar bahwa mereka memiliki segudang talenta dan kemampuan. Ini merupakan sebuah masalah yang bisa dialami oleh siapa saja, apa pun latar belakangnya. Mengenali sindrom satu ini adalah langkah pertama untuk mengatasinya.

 

Tipe-Tipe Impostor Syndrome

 

Ciri-ciri impostor syndrome

 

The Perfectionist

Orang yang mengalami impostor syndrome akan menetapkan ekspektasi yang terlalu tinggi untuk diri sendiri. Orang tersebut merasa gagal jika tidak berhasil mewujudkannya karena berpikir kalau dirinya itu bisa melakukan hal yang lebih baik lagi.

 

Si Solo Fighter

Ya, seperti namanya, tipe orang ini lebih suka bekerja sendiri dan percaya kalau mereka harus mencapai kesuksesan secara mandiri. Mereka ragu untuk meminta bantuan, karena takut hal itu akan menunjukkan ketidakmampuan mereka. Jenis sindrom penipu ini dapat menyebabkan kelelahan dan isolasi.

 

Si Paling Ahli

Tipe yang satu ini takut kalau diberi cap sebagai “penipu” oleh orang lain karena ketahuan ternyata dia nggak ahli dalam bidangnya. Jadi, pemikiran itu membuatnya selalu mempersiapkan diri secara berlebihan untuk melakukan tugas-tugasnya. Hal ini dilakukan supaya terlihat benar-benar expert di mata orang lain.

 

Self Doubt

“Hmmm emang aku jago ya di bidang ini?” Terus-menerus mempertanyakan kemampuan diri sendiri adalah ahlinya si tipe impostor yang satu ini. Bahkan, ketika telah mencapai kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan, tipe ini selalu meragukan kemampuannya.

 

Lucky People

“Ah, kebetulan doang kali ya? Paling lagi hoki aja!” ucap tipe impostor yang satu ini. Tipe ini percaya kalau pencapaian yang telah diraihnya terjadi hanya karena adanya faktor eksternal seperti keberuntungan atau bantuan orang lain. Jadi, orang tersebut akan terus mengaitkan kesuksesannya karena faktor keberuntungan tersebut, bukan karena kemampuan atau usaha yang telah dilakukannya.

 

Takut Jadi Perhatian Publik

“Kalau aku engga sejago yang mereka kira, gimana ya?” Itulah yang dipikirkan oleh seseorang  yang menghadapi impostor syndrome. Tipe ini akan merasa khawatir kalau orang lain mengetahui kekuranganmu. Hal ini menyebabkan mereka merasa malu dan takut akan penolakan sehingga malah membatasi diri dalam menunjukkan keahlian dan bakat yang dimiliki.

 

You’re not an impostor, you’re amazing!

 

Cara Mengatasi Impostor Syndrome

 

Cara Menghadapi Impostor Syndrome

 

Apresiasi Diri Sendiri

Luangkanlah waktu untuk merenungkan pencapaian yang telah kamu raih. Catatlah segala keberhasilanmu dalam sebuah jurnal, entah itu pencapaian besar maupun yang kecil. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan diri sendiri akan kemampuan dan usaha yang telah kamu lakukan demi mencapai segala goals tersebut. 

 

Sekali mengakui keberhasilan sendiri itu adalah hal yang wajar. Itu merupakan salah satu bentuk menghargai diri sendiri karena telah berjuang dan tidak menyerah dalam mencapai suatu goals atau cita-cita.

 

Selain itu, mengetahui pencapaian dan mengakui kontribusimu dalam berbagai aspek kehidupan akan meningkatkan harga diri, membentuk pertahanan yang kuat terhadap upaya impostor syndrome untuk merusak harga dirimu.

 

Jangan Malu Untuk Bercerita

Ceritakanlah keresahan yang kamu alami dan rasakan kepada kolega, teman, atau orang yang kamu percaya. Kamu mungkin akan menemukan bahwa ada banyak orang yang pernah mengalami impostor syndrome selama menjalani karier mereka. Siapa tau dengan bercerita kepada orang terpercaya, kamu akan mendapatkan solusi atas hal yang kamu alami.

 

Tentukan Goals Yang Realistis

Daripada fokus mengejar kesempurnaan, cobalah untuk menetapkan tujuan yang dapat dicapai sesuai dengan kemampuanmu. Jangan lupa untuk berikan self reward terhadap progress sebagai bentuk terima kasih pada diri sendiri. Tanaman pada diri sendiri kalau membuat kesalahan itu adalah hal yang wajar dalam proses pengembangan diri.

 

Dengan menetapkan tujuan dan harapan yang realistis, mencegah kamu jatuh ke dalam perangkap perfeksionisme dan membantumu dalam proses meningkatkan kepercayaan diri dan pengembangan diri.

 

Treat Yourself Better!

Perlakukan diri sendiri dengan kebaikan dan pengertian yang sama seperti yang kamu tawarkan kepada orang lain. Ingatlah bahwa tidak ada orang yang sempurna. Melakukan kesalahan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang.

 

Know Yourself Better!

Memahami diri sendiri dengan lebih baik adalah sebuah hal yang sangat penting untuk mengatasi impostor syndrome. Ketika kamu memiliki pemahaman yang jelas tentang kekuatan dan kelemahanmu, kamu dapat mengatasi keraguan diri dengan lebih baik. Self-awareness memainkan peran penting dalam mengenali tanda-tanda impostor syndrome sejak dini, sehingga Anda dapat mengatasi pola pikir negatif dan pemicunya secara tepat. 


Yuk, kunjungi Dreamtalent dan ikuti tes kepribadiannya! Tes kepribadian tersebut akan membantumu lebih mengenal diri sendiri, seperti karakter, kepribadian, dan minat secara akurat.