Psikotes: MBTI vs Big Five
Psychometrics | 05 Aug 2022 | By Yehezkiel Faoma Taslim
Psikotes: MBTI vs Big Five

Summary. Terdapat beberapa jenis psikotes yang digunakan oleh perusahaan dalam proses rekrutmen. MBTI dan Big Five cukup terkenal. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, Big Five merupakan psikotes dengan hasil yang lebih akurat dan relevan dengan kepribadian seseorang sehingga penggunaannya dalam proses rekrutmen akan lebih efektif

Expectations. Setelah membaca artikel ini, maka kamu dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari MBTI dan Big Five.

 

Dalam proses rekrutmen, banyak perusahaan yang menggunakan psikotes untuk menilai kepribadian kandidat untuk kecocokan dengan nilai perusahaan. Di antara berbagai macam bentuk psikotes, MBTI dan Big Five merupakan tes yang cukup terkenal dan banyak digunakan perusahaan untuk menilai kepribadian seseorang.

Sebenarnya apa sih MBTI dan Big Five? Kenapa kedua tes ini digunakan dalam proses rekrutmen? Yuk, simak penjelasannya!

MBTI

Psikotes yang satu ini merupakan kepanjangan dari Myers-Briggs Type Indicator yang membagi kepribadian manusia menjadi enam belas tipe (16 personalities), berdasarkan empat skala utama yaitu:

  • Introvert (I) – Extrovert (E)

  • Sensing (S) – Intuition (N)

  • Thinking (T) – Feeling (F)

  • Judging (J) – Perceiving (P)

MBTI dibagi atas 16 personalities yang didasarkan pada 4 tipe dasar

Tes ini terdiri dari 93 pertanyaan dimana pada setiap pertanyaannya, kamu harus memilih satu pilihan dari  sangat setuju hingga sangat tidak setuju.

 

MBTI terdiri dari banyak pertanyaan dengan jawaban yang terdiri 6 pilihan dari paling tidak setuju hingga paling setuju.

 

Kelebihan

  • Menunjukkan minat dan pekerjaan yang cocok untuk kamu

  • Mudah diakses melalui website 16 personalities

  • Pengklasifikasian yang sederhana lebih mudah dipahami

Kelemahan

  • MBTI lahir sebelum adanya ilmu psikologi yang empirik dan tidak didukung oleh penelitian yang valid, sehingga tidak direkomendasikan untuk digunakan dalam program konseling karir

  • Membagi kepribadian atas hitam dan putih. Kompleksitas kepribadian manusia disederhanakan dalam empat skala utama, padahal setiap individu memiliki derajat yang berbeda pada setiap dimensi kepribadian.

  • Hasil yang tidak konsisten atau dapat berubah-ubah pada setiap tes yang dilakukan

  • Tidak memiliki daya prediksi

Big Five

Psikotes ini sudah divalidasi secara ilmiah dan seperti namanya, tes ini membagi kepribadian atas lima dimensi yang biasa disebut OCEAN (Openness, Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness, dan Neuroticism).

Skala big five yang melihat kecenderungan dalam menilai kepribadian

Openness

Dimensi ini menilai keterbukaan seseorang terhadap hal baru. Semakin tinggi skornya semakin kreatif dan terbuka.

Conscientiousness

Kehati-hatian dalam bertindak atau kemampuan untuk mengendalikan diri. Dimensi ini menilai sejauh mana seseorang mempertimbangkan tindakan yang akan dilakukannya.dan seberapa besar kontrol yang dimiliki atas diri sendiri.

Extraversion

Dimensi ini menilai kenyamanan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain. Apakah seseorang suka berada di keramaian atau lebih suka menyendiri? Hal tersebut dinilai dari skor Extraversion-nya.

Agreeableness

Menilai tingkat kooperatif seseorang terutama di dalam tim atau lingkungan sosial. Seseorang yang memiliki skor tinggi akan menghindari konflik, lebih terbuka dengan kehadiran orang lain, dan biasanya lebih mengutamakan kepentingan orang lain/tim daripada diri sendiri.

Neuroticism

Dimensi ini menilai ketahanan seseorang di bawah tekanan atau kecenderungan mengalami stress. Kekuatan dan kestabilan emosi dalam menghadapi konflik juga merupakan hal yang dinilai dalam aspek ini.

Pada dasarnya psikotes ini menganggap manusia memiliki lima sifat dasar yang sama, hanya derajat dari setiap dimensi dan kecenderungannya berbeda-beda. Psikotes ini menunjukkan bahwa setiap individu memiliki kepribadian unik yang tidak dapat dikotak-kotakan dalam satu kategori saja.

Kelebihan 

  • Menunjukkan minat dan pekerjaan yang cocok untuk kamu

  • Sudah divalidasi oleh para ilmuwan sebagai tes yang cocok dalam penentuan karir

  • Hasil tes yang akurat, disampaikan secara deskriptif dan dinilai  berdasarkan kecenderungan juga keunikan dari masing-masing individu

Kelemahan

  • Banyak website yang menyediakan tes tersebut, tetapi belum banyak yang dikenal oleh masyarakat

 

Lalu, Manakah yang Lebih Efektif?

 

Pengkotak-kotakkan kepribadian pada MBTI

 

Kedua tes tersebut sama-sama menunjukkan minat dan bakat pada masing-masing individu. Namun, MBTI tidak didukung oleh para akademisi di bidang psikologi dan hasil tes yang terlalu mengkotak-kotakkan kepribadian individu. Jadi, masih mau menggunakan MBTI?

 

Manusia adalah makhluk yang kompleks dengan kecenderungannya masing-masing. Oleh karena itu, Big Five memiliki hasil yang lebih akurat dengan metode pendekatan deskriptif yang menyajikan variabel data  yang cukup komprehensif. Sebagai individu, kamu harus mengetahui kepribadian kamu agar dapat menyatu dengan kepribadian lain sehingga bekerja di dalam tim. 


Bingung mencari website yang valid untuk mengerjakan Big Five? Nah, Dreamtalent bisa jadi tempat kamu untuk melakukan tes. Selain tes yang gamified, hasil yang dideskripsikan sangat akurat dengan grafik yang mudah kamu pahami. Memahami kepribadian akan lebih mudah dan menyenangkan.