Summary. Budaya tiap perusahaan berbeda, tergantung dengan kebutuhan dan industri perusahaan tersebut. Terdapat beberapa parameter yang digunakan untuk menentukan budaya perusahaan, yaitu; karakteristik, kepemimpinan, manajemen, organisasi, strategi, dan kesuksesan.
Expectations. Setelah membaca artikel ini, maka Anda akan mengetahui jenis budaya perusahan yang umum, dan cara menemukan budaya perusahaan Anda sendiri.
Dunia profesional tidak selalu membahas pekerjaan, jabatan, atau tugas yang Anda miliki di perusahaan. Terkadang, budaya perusahaan juga merupakan hal yang krusial untuk Anda pertimbangkan sebelum menerima kandidat karyawan ke dalam perusahaan. Hal ini perlu dilakukan agar Anda menerima karyawan yang memiliki nilai dan etos kerja yang seirama dengan perusahaan, sehingga tidak terlalu menimbulkan banyak konflik.
Lalu, budaya perusahaan seperti apa yang bisa dibangun menurut jenis industri perusahaan Anda? Sebelum mengenali budaya perusahaan, ada beberapa hal yang harus Anda ketahui, antara lain dari mana budaya tersebut dapat diukur.
Apa saja parameter yang digunakan untuk menentukan budaya perusahaan?
-
Karakteristik Dominan: Aspek yang paling menggambarkan perusahaan
-
Gaya Kepemimpinan: Metode kepemimpinan yang digunakan pemimpin perusahaan
-
Manajemen Karyawan: Sistem manajemen untuk menyelaraskan karyawan dengan kepentingan perusahaan.
-
Pemersatu Organisasi: Nilai yang menentukan sikap dan tingkah laku karyawan dalam perusahaan.
-
Penekanan Strategi: Ide yang membentuk strategi untuk mencapai kesuksesan.
-
Kriteria Kesuksesan: Definisi kesuksesan bagi perusahaan.
Jenis-Jenis Budaya Perusahaan
Terdapat empat jenis budaya perusahaan yang utama, yaitu: community, innovators, champions, dan systematic.
Community
Jenis budaya perusahaan ini disebut community atau komunitas karena adanya kemiripan dengan sebuah perusahaan yang berbasis kekeluargaan. Adapun ciri yang membedakan jenis ini dengan jenis yang lain, ialah;
-
Nilai dan tujuan yang dijunjung bersama.
-
Perpaduan antara masing-masing karyawan.
-
Partisipasi yang dilakukan tiap karyawan.
-
Rasa kekeluargaan.
-
Kekerjasamaan.
-
Komitmen yang dilakukan perusahaan untuk karyawan.
Beberapa asumsi dasar yang ada di jenis perusahaan ini adalah: mengatur lingkungan kerja berdasarkan kerjasama dan pengembangan diri karyawan; memperlakukan pelanggan sebagai partner; memanusiakan karyawan; dan perusahaan mendorong dan memfasilitasi partisipasi, komitmen, dan kesetiaan para karyawan kepada perusahaan.
Pemimpin di perusahaan dianggap sebagai mentor, dan tidak jarang beberapa karyawan menganggap pemimpin mereka sebagai figur orang tua. Perusahaan bertahan dengan menjalankan tradisi yang menjunjung tinggi komitmen dan kepentingan konsensus. Kriteria kesuksesan diukur dengan lingkungan internal yang terbangun di antara para karyawan.
Innovators
Jenis budaya perusahaan innovators biasa juga disebut adhocracy. Secara etimologis, adhocracy berasal dari kata ad hoc, yang memiliki arti temporer, ahli, dan dinamis. Adapun kriteria jenis perusahaan ini, ialah;
-
Struktur organisasi yang hampir tidak terlihat.
-
Tempat perusahaan yang nomaden.
-
Peran karyawan temporer.
-
Kreativitas dan inovasi.
Terdapat ciri-ciri lain yang membedakan jenis budaya perusahaan ini dengan yang lainnya. Salah satunya, kekuasaan atau wewenang tidak dipegang satu individu atau kelompok saja. Kekuasaan dan/atau wewenang ini bisa diambil alih oleh karyawan lain, dan bersifat temporer. Hal ini bergantung pada pihak mana yang sedang memegang project penting perusahaan.
Pemimpin yang cocok untuk jenis budaya perusahaan ini adalah sosok yang visioner, inovatif, dan yang bisa mengambil resiko. Perusahaan ini didasari oleh komitmen karyawan untuk tetap melakukan eksperimen, dan inovasi; dan mengedepankan kemajuan dan perkembangan dari sisi pengetahuan, produk, dan jasa. Kriteria kesuksesan diukur dari seberapa banyak produk orisinil dan inovatif yang telah dihasilkan.
Champions
Jenis budaya perusahaan champions sering disebut juga sebagai market. Adapun kriteria dari jenis budaya perusahaan ini, ialah;
-
Pihak eksternal dianggap sebagai persaingan.
-
Konsumen menuntut banyak hal dan hanya peduli dengan harga/nilai.
-
Perusahaan selalu meningkatkan rasa kompetitif (jabatan, posisi, wewenang).
-
Fokus utama adalah hasil, tingkat produktivitas, dan keuntungan.
Perusahaan dengan jenis budaya ini memiliki pemahaman bahwa tujuan hanya bisa dicapai dengan target yang jelas dan strategi agresif dalam menjalankan tugas. Nilai yang mendasari jenis budaya perusahaan ini adalah persaingan dan tingkat produktivitas. Perusahaan berfokus pada hubungan dengan pihak luar, seperti, pelanggan, kontraktor, lisensi (produk atau jasa), serikat pekerja, dan pengawas.
Kepemimpinan di perusahaan dengan jenis budaya ini berlandaskan kerja keras, dan kompetitif. Hal yang menyatukan perusahaan adalah kemauan untuk menang atau menjadi yang terbaik di bidangnya.
Systematic
Jenis budaya perusahaan systematic memiliki tujuh sifat, yang juga disebut sebagai sifat mendasar dari sebuah birokrasi. Ketujuh sifat tersebut, ialah; peraturan, keahlian, meritokrasi, hirarki, kepemilikan terpisah, impersonalitas, dan pertanggungjawaban. Adapun karakteristik jenis budaya perusahaan ini, ialah;
-
Tempat kerja yang jelas secara fisik.
-
Atasan memerintah hal yang harus dilakukan bawahan.
-
Pemimpin dianggap efektif saat bisa mengkoordinasi dengan baik.
-
Tujuan jangka panjang perusahaan menyangkut stabilitas, efisiensi, dan kemungkinan yang akan terjadi di masa depan.
Kunci kesuksesan dari jenis budaya perusahaan ini adalah jelasnya kepemilikan wewenang dan jabatan dalam mengambil keputusan, peraturan dan prosedur yang telah distandarisasi, dan mekanisme pertanggungjawaban dan kontrol.
Bangun Budaya Perusahaan yang Sesuai
Berdasarkan penjabaran di atas, tentunya Anda bisa mengetahui jenis budaya perusahaan mana yang paling sesuai dengan perusahaan Anda. Sebelum menerima kandidat baru, alangkah baiknya jika Anda melakukan assessment test dari Dreamtalent untuk menyaring para calon karyawan yang cocok dengan budaya perusahaan. Sehingga, kehidupan di tempat kerja bisa tetap harmonis, selaras, dan profesional.