Bagaimana Pemimpin Milenial Membangun Budaya yang Tepat untuk Gen Z?
Tempat Kerja | 25 Nov 2021 | By Yehezkiel Faoma Taslim
Bagaimana Pemimpin Milenial Membangun Budaya yang Tepat untuk Gen Z?

Summary. Bagi Gen Z, budaya adalah aspek pekerjaan yang sangat penting. Artikel ini membahas peran pemimpin milenial dalam menciptakan budaya perusahaan yang sesuai untuk generasi sekarang. Terdapat 4 langkah utama; membuka kekuatan transparansi, mempercayai karyawan untuk produktif di mana saja, memberikan otonomi, dan memperhatikan kebutuhan seluruh karyawan.

Expectations. Setelah membaca artikel ini, Anda sebagai milenial yang menjadi pimpinan mengetahui 4 langkah utama yang harus dilakukan untuk membuat budaya perusahaan menjadi lebih baik.



Pandemi sangat berdampak pada hampir seluruh tatanan kehidupan, tidak terkecuali dalam kehidupan di perusahaan. Berkaitan dengan hal tersebut, cara berpikir tentang merekrut dan mempertahankan karyawan juga perlu berubah. Sebagian besar perubahan itu akan dimulai dengan budaya perusahaan.


Bagi Gen Z, budaya adalah aspek pekerjaan yang sangat penting.


Banyak di antara Gen Z baru saja memasuki dunia kerja setelah menghabiskan 2 tahun terakhir berjuang melawan dampak Covid-19, serta berbagai ketidakadilan sosial dan politik di seluruh dunia.

Peristiwa tersebut membuat Gen Z ingin menanamkan makna dan tujuan ke dalam semua bidang kehidupan mereka, termasuk dalam kehidupan bekerja.


Gambar 3 orang sedang bekerja di budaya perusahaan yang sehat karena dipimpin oleh pemimpin milenial.


Kabar baiknya, keinginan Gen Z didukung oleh pemimpin generasi baru dengan pandangan yang serupa. Milenial, generasi lain yang dikenal mencari tujuan dalam pekerjaan mereka, kini telah beralih ke peran pimpinan.


Faktanya, 62% milenial sekarang adalah pimpinan tim.


Artinya, generasi milenial kini memiliki kesempatan untuk membuat perubahan nyata dalam perusahaan mereka dan tim yang mereka pimpin.

Apakah Anda termasuk di antara generasi milenial yang memimpin saat ini?

Jika ya, mungkin Anda cukup bertanya-tanya untuk harus memulai dari mana. Terutama apabila Anda berperan sebagai pimpinan untuk pertama kalinya.

Anda pasti mempertimbangkan cara untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih bermakna, yaitu lingkungan yang membantu anggota tim Anda berkembang dengan baik sebagai karyawan maupun sebagai manusia.


Perubahan yang bertahap acapkali memiliki dampak jangka panjang.


Kralova, seorang eksekutif senior yang memiliki pengalaman 20 tahun memimpin tim di berbagai perusahaan besar, menyatakan bahwa perubahan kecil dapat membawa perubahan budaya yang besar

Lebih khusus lagi, ada empat langkah utama yang dapat Anda lakukan sebagai pemimpin milenial untuk membuat perubahan besar pada budaya perusahaan Anda.


1. Buka kekuatan transparansi


Foto 3 orang yang sedang membahas pekerjaan dengan transparan.


Untuk generasi yang tumbuh dengan semua pengetahuan dunia hanya dengan sekali klik, kemudahan akses mendapatkan informasi itu penting. 

Anggota tim Anda yang merupakan Gen Z kemungkinan besar akan sangat menghargai perusahaan yang transparan tentang keberhasilan dan tantangan bisnis mereka.

Sebagai pemimpin, ada beberapa cara agar Anda bisa transparan.


Bukalah sebanyak mungkin tentang cara kerja bisnis Anda

Anggota tim Anda perlu memahami alasan yang mendorong keputusan Anda sebagai pemimpin dan kontribusi apa yang bisa mereka berikan dalam strategi perusahaan yang lebih besar.

Anda juga bisa menjadwalkan pertemuan one-on-one dengan masing-masing anggota tim Anda untuk menjelaskan tanggung jawab individu sesuai dengan gambaran besar capaian.

Kemudian, tinggalkan ruang untuk pertanyaan dan feedback. Apakah mereka memahami mengapa peran mereka penting bagi keberhasilan perusahaan secara keseluruhan? Apakah mereka melihat cara lain untuk berkontribusi?


Jangan sembunyikan tantangan bisnis dari tim Anda

Meskipun demikian, transparansi mengenai tantangan bisnis ini membutuhkan keseimbangan. Hindari menyatakan masalah tanpa menawarkan solusi, jika tidak, Anda berisiko memicu kepanikan yang tidak perlu. Anda harus menyampaikan hal ini dengan kepala dingin.

Misalnya, Anda bekerja di bidang penjualan dan mengalami kerugian besar, Anda harus jujur mengenai hal ini. Berikan konteks dan jelaskan bagaimana rencana Anda untuk bangkit kembali. 


Ingatkan tim Anda terkait informasi berharga

Ketika berbagi informasi berharga, ingatkan tim Anda bahwa pengetahuan datang dengan tanggung jawab. Jika Anda mengatakan itu rahasia, maka hal tersebut harus dijaga. Kepercayaan yang datang dengan transparansi membutuhkan kerja sama dari kedua belah pihak.


2. Percayakan karyawan untuk produktif dari mana saja


Foto seorang wanita sedang bekerja di atas kasur.


Saat diberi kebebasan untuk bekerja dari mana saja, karyawan Anda tidak hanya memiliki keseimbangan dan fleksibilitas yang besar, tetapi juga menumbuhkan budaya kepercayaan.

Hal ini juga secara tidak langsung adalah ungkapan untuk karyawan Anda bahwa Anda memiliki keyakinan pada kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan walaupun tanpa pengawasan pimpinan.

Coba berikan kepercayaan kepada karyawan Anda untuk mengelola proyek dengan jadwal mereka sendiri. Dengan catatan penting selama mereka bisa mencapai tujuan mereka, memenuhi harapan, dan memberikan hasil tepat waktu.


3. Berikan otonomi


Foto seseorang yang sedang menyampaikan aspirasi.


Karyawan saat ini memiliki aspirasi besar dengan ambisi yang kuat. Jika Anda memberi mereka kebebasan dan otonomi di tempat kerja, Anda telah menciptakan lingkungan yang bisa membuat orang berkembang.


Seorang pimpinan harus bisa menghilangkan hambatan dan memberikan feedback atau pembinaan yang bermanfaat.


Semakin Anda dapat memberdayakan tim Anda untuk mencari tahu sendiri, semakin banyak karyawan Anda yang merasa bangga dan menemukan makna dalam kontribusinya dalam pekerjaan.

Misalnya, cobalah untuk membagikan pengalaman Anda alih-alih memberikan jawaban saat menawarkan pelajaran kepada tim Anda. Biarkan mereka menilai apakah pengalaman Anda cocok dengan situasi yang mereka coba selesaikan.

Hal ini sering bisa menjadi batu loncatan untuk ide yang lebih baik. Pendekatan ini membuat mereka tetap menjadi “pengemudi” saat mereka mencari solusi.


4. Perhatikan kebutuhan seluruh karyawan


Sekumpulan karyawan di dalam ruang lingkup budaya perusahaan yang positif.


Seperti telah disinggung sebelumnya, kini banyak pekerjaan yang tidak lagi terbatas pada pukul 9 hingga 5, juga tidak terbatas pada dinding-dinding kantor. Karyawan Anda ingin tahu apakah Anda bisa melihat ketegangan pekerjaan yang mungkin menyebabkan burnout dan kemudian secara aktif berusaha membantu.

Dari terapi dan konseling gratis, waktu istirahat tambahan, hingga program fitness karyawan, ada banyak cara yang dapat Anda fokuskan pada seluruh karyawan. 

Dengan demikian, Anda bisa membantu mereka sukses tidak hanya dalam kehidupan profesional, tetapi juga dalam kehidupan pribadi mereka.

Sebagai pimpinan baru, Anda juga dapat mengambil tindakan yang lebih kecil dan lebih cepat untuk memberi tahu tim Anda bahwa Anda memprioritaskan kesejahteraan mereka. Seperti:


  • Memperjelas bahwa Anda selesai bekerja pada waktu yang telah ditentukan dan Anda berharap mereka melakukan hal yang sama; atau
  • Mendorong anggota tim untuk mengambil cuti dalam rangka menjaga kesehatan mental mereka sesuai kebutuhan.


Millenials Run The World


Setelah puluhan tahun bertahan dalam budaya perusahaan yang acapkali tampak ketinggalan zaman, saatnya telah tiba untuk perubahan—sebuah evolusi budaya baru yang menekankan kepercayaan, tujuan, misi, dan kesejahteraan karyawan. 

Dengan asesmen budaya kerja di Dreamtalent, Anda bisa menemukan budaya yang paling tepat untuk perusahaan Anda. Sebagai pemimpin milenial, sekarang adalah saat yang paling tepat untuk membuat perubahan nyata. Jangan lewatkan kesempatan Anda untuk menciptakan budaya kerja yang lebih baik.