Summary. Jumlah pelamar kerja yang terus meningkat dan keterbatasan lowongan kerja membuat banyak oknum membuka lowongan kerja palsu. Terdapat beberapa ciri dari lowongan kerja palsu dan cara untuk menghindarinya.
Expectations. Setelah membaca artikel ini, kamu dapat mengetahui ciri-ciri dari lowongan kerja palsu dan memahami cara untuk menghindarinya.
Pada Februari 2022, angka pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia masih sebesar 8,40 juta penduduk. Jumlah pelamar kerja dengan lowongan kerja yang tidak berbanding lurus yang membuat hal ini terjadi. Akibatnya, orang-orang yang terdesak secara ekonomi mencari jalan pintas untuk tetap bertahan hidup dengan alternatif lain seperti membuat lowongan kerja palsu.
Modus ini merupakan salah satu yang marak digunakan oleh para oknum. Mereka memanfaatkan keputusasaan pelamar kerja untuk menjadi ladang pendapatan. Sebagai pelamar kerja, kepiawaian dalam memahami ciri-ciri dari lowongan kerja palsu dapat membantu kamu terhindar dari perbuatan oknum-oknum tersebut.
Berikut ciri-ciri lowongan kerja palsu yang penting sekali untuk kamu ketahui.
Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu
-
Alamat Perusahaan Fiktif
Ini merupakan hal penting yang perlu kamu cari tahu karena lokasi perusahaan tersebut akan menjadi tempat kamu bekerja setiap harinya. Kamu dapat mencari tahu lewat Google Maps atau kamu dapat melakukan survey langsung ke alamat yang tertera.
Tak jarang oknum mengatasnamakan perusahaan besar dalam lowongan kerja palsu, yang membuat kamu tidak melakukan riset terlebih dahulu. Oknum menggunakan alamat fiktif yang berbeda dari website resmi perusahaan besar tersebut. Banyak juga yang menggunakan alamat fiktif sebagai tempat untuk melaksanakan interview. Alamat perusahaan tidak jelas adalah sebuah red flag untuk kamu berhenti melanjutkan proses lamaran.
-
Website Perusahaan Tidak Resmi
Perusahaan yang menggunakan website gratis seperti wordpress atau blogspot bisa dikategorikan sebagai ciri perusahaan fiktif dan lowongan kerja yang dibuat pastinya lowongan kerja palsu. Perusahaan yang kredibel biasanya menggunakan nama perusahaan sebagai domain dalam website maupun email.
Website perusahaan dapat dikatakan sebagai wajah dari perusahaan. Website perusahaan menampilkan informasi perusahaan seperti deskripsi perusahaan, kontak perusahaan, dan juga visi misi perusahaan. Tak jarang perusahaan menampilkan lowongan kerja di dalam websitenya. Apabila dari wajahnya saja sudah tidak meyakinkan, lebih baik urungkan niat untuk melamar ke perusahaan tersebut dan cari perusahaan lain yang terpercaya.
-
Memungut Biaya dari Kandidat
Apabila perusahaan meminta biaya untuk proses rekrutmen, dapat dipastikan bahwa itu lowongan kerja palsu. Perusahaan tidak akan pernah memungut biaya pada kandidatnya. Hati-hati jika perusahaan meminta biaya untuk pelatihan, administrasi, tiket pesawat, biaya fotokopi, atau biaya lainnya.
Kamu perlu waspada dengan undangan interview yang mengharuskan kandidat membayar sejumlah uang untuk melanjutkan proses ke tahap selanjutnya. Lowongan kerja palsu terkadang tidak segan-segan menggunakan nama perusahaan besar seperti BUMN atau Instansi Pemerintahan. Perlu kamu pahami bahwa proses rekrutmen tidak akan memungut biaya sepeserpun pada kandidatnya.
-
Kualifikasi yang Tidak Sesuai dengan Title
Lowongan kerja yang membutuhkan posisi Manager tetapi dengan kualifikasi yang sangat mudah seperti, minimal ijazah SMA/SMK atau tidak perlu ada pengalaman pastinya menimbulkan tanda tanya besar. Coba untuk bandingkan kualifikasi perusahaan tersebut dengan perusahaan lain yang membuka lowongan kerja yang sama. Apabila sangat berbeda jauh, maka dapat disimpulkan bahwa itu adalah lowongan kerja palsu.
-
Gaji yang Tidak Masuk Akal
Apabila gaji yang ditawarkan bernilai fantastis dan tidak sebanding dengan lowongan kerja yang dibuka, maka lowongan tersebut dapat dikatakan lowongan kerja palsu. Sebaiknya kamu melakukan research terlebih dahulu mengenai kisaran gaji dari posisi yang ingin kamu lamar agar tidak mudah tergiur dengan nilai fantastis dari lowongan kerja palsu.
-
Meminta Informasi Sensitif
Informasi pribadi seperti tempat tanggal lahir, alamat, dan email memang tercantum dalam curriculum vitae maupun resume, tetapi apabila perusahaan meminta informasi pribadi seperti nomor rekening, foto KTP, foto KK, hingga foto selfie kamu dengan KTP, kamu perlu waspada. Sebelum kamu resmi diterima oleh perusahaan, jangan berikan informasi sensitif tersebut.
Perusahaan yang meminta data-data pribadi sedetail itu bisa jadi adalah lowongan kerja palsu. Perusahaan melakukan identity theft untuk melakukan transaksi yang dapat merugikan kamu. Seperti kata pepatah, “Sudah jatuh tertimpa tangga pula.” Sudah tidak mendapat pekerjaan baru, malah rugi karena namamu digunakan secara ilegal. Kamu perlu memahami batasan informasi yang memang boleh diberikan orang lain dan yang hanya boleh kamu simpan secara pribadi.
-
Bahasa yang Digunakan Tidak Formal
Biasanya, penipu kurang piawai dalam menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan EYD dan PUEBI merupakan hal yang sangat penting dalam persuratan. Apabila surat undangan yang diterima banyak terdapat kesalahan penulisan, itu menjadi indikasi lowongan kerja palsu.
Surat undangan asli pasti diketik dengan rapi, menggunakan tata bahasa yang baik, dan sesuai dengan EYD juga PUEBI kemudian dikirimkan melalui email dengan domain perusahaan, lengkap dengan subjek dan body email. Isi surat menggambarkan profesionalitas dari pengirimnya, maka dari itu surat yang asal-asalan menjadi indikasi lowongan kerja palsu.
Nah, Ini Tips Menghindari Lowongan Kerja Palsu!
Melakukan Research
Sebelum memutuskan untuk melamar, kamu harus memahami hal-hal penting pada lowongan kerja. Background checking sangatlah penting untuk kamu mengetahui seluk beluk perusahaan yang akan kamu lamar. Banyak sekali forum yang membahas suatu lowongan kerja dan perusahaan-perusahaan yang membukanya. Kamu dapat menggunakan media sosial seperti Twitter, Instagram, maupun Tiktok untuk menggali info. Forum seperti kaskus juga merupakan salah alternatif untuk melakukan riset.
Gunakan media sosial tersebut untuk memperluas koneksi, terutama koneksi dengan orang-orang yang sudah pernah melamar ataupun yang sedang bekerja pada perusahaan yang kamu tuju. Selain memastikan kredibilitas perusahaan, kamu juga dapat memahami lebih jauh mengenai seluk beluk perusahaan yang dapat menjadi bekal untuk tahap interview nanti.
Berikan Informasi Seperlunya
Selama proses rekrutmen, informasi kamu memang digunakan oleh perusahaan untuk menjadi bahan pertimbangan, tetapi tetap ada batas informasi yang tidak boleh kamu berikan. Sejauh mana informasi pribadi yang dapat kamu berikan? Pada tahap awal rekrutmen informasi yang dapat kamu berikan sebatas riwayat hidup dalam CV atau resume seperti nama, tempat tanggal lahir, alamat rumah dan email, nomor telepon, dan pendidikan. Informasi seperti foto KTP, foto KK, nomor rekening, foto buku rekening, sebaiknya jangan kamu berikan. Data diri kamu dilindungi lho oleh Undang-Undang. jangan sampai kamu sendiri yang membocorkannya.
Gunakan Job Portal Terpercaya
Proses rekrutmen secara online memudahkan job seeker untuk mencari lowongan pekerjaan karena seluruh datanya terintegrasi dalam satu website. Gunakan Job Portal terpercaya seperti Dreamtalent yang dapat membantu kamu untuk terhindar dari lowongan kerja palsu karena hanya perusahaan yang kredibel yang ada di dalam daftar.
Selain daftar perusahaan yang kredibel, penggunaan job portal yang terpercaya juga dapat membantu kamu untuk berkoneksi dengan hiring company. Selain menyaring lowongan kerja palsu, kamu juga dapat menemukan karir yang cocok dengan kepribadianmu. Yuk, kunjungi Dreamtalent untuk menemukan lowongan kerja terpercaya dan sesuai dengan kamu!