Dalam hidup, rasanya mustahil kalau kita gak dihadapkan sama tantangan, termasuk juga di bidang karir. Ngomongin soal karir memang gak bisa dianggap sepele, karena karir sendiri termasuk penentu dalam masa depan kita. Eh tapi lagi bad luck banget nih tiba-tiba kena Quarter Life Crisis gara-gara lagi mumet di tempat kerja. Jadi mikir sebenarnya karir ini cocok gak sih?
Apa itu Quarter Life Crisis?
Merasa ada di jalan karir yang salah juga bisa dikategorikan sebagai Quarter Life Crisis atau periode krisis di usia dewasa muda. Penyebab umum Quarter Life Crisis adalah “kesenggol” masalah di dalam hal seperti percintaan ataupun karir. Intinya kalo lagi kena Quarter Life Crisis hidup itu berasa kehilangan arah. Hal ini umum terjadi di kalangan dewasa muda yang lagi sibuk-sibuknya kerja dan membangun hidup. Di artikel kali ini kita akan membahas tips-tips untuk melewati masa Quarter Life Crisis dari sisi karir.
Quarter Life Crisis merupakan fenomena yang berasa seperti iri dengan pencapaian orang lain sampai bingung dengan tujuan hidup sendiri.
Lagi mumet atau memang gak cocok ya?
Kadang, kalo lagi ada di titik terendah semua hal terasa berat. Rasanya usaha selama ini sia-sia dan gagal padahal proses yang sudah dilalui terasa panjang dan makan waktu yang lama. Jadi, sebenarnya ini lagi mumet atau memang salah karir ya?
Daripada bingung sendiri sebenarnya kamu lagi mumet atau gak cocok sama karir kamu saat ini, yuk kita lanjut bahas tips-tips untuk mengetahui sebenarnya kamu sedang mumet atau memang tidak cocok dengan pekerjaanmu! Scroll down!
Refleksi diri
Refleksi diri untuk nentuin kalo kamu lagi burnout atau kena Quarter Life Crisis itu penting loh!
Sebagai langkah awal, kita pertama harus tahu dulu apakah ini memang Quarter Life Crisis atau hanya masalah lain. Kamu bisa mulai list kira-kira apa hal positif dan negatif yang terbesit di pikiran kamu saat kamu kerja di tempat saat ini, dari segi internal maupun eksternal. Misalnya:
- Gaji lebih dari cukup, tapi hampir tiap hari lembur;
- Pekerjaan yang diberikan nggak sesuai dengan perjanjian di kontrak.
Tapi, bisa jadi hal ini bermasalah di bagian manajemen waktu kamu. Apa kamu sedang banyak menunda pekerjaan? Apa memang beban kerja yang bertambah drastis? Kamu bisa jabarin semua hal itu sesuka kamu sejelas mungkin, bisa kamu tulis di note handphone atau mau gambar-gambar di kertas. Ingat, refleksi diri bisa membantu kamu mengenali masalah dan hambatan saat kamu bekerja. Semakin banyak hal yang kamu tulis, semakin mudah juga untuk kamu memutuskan langkah selanjutnya.
Kalau ternyata ada masalah lain, setidaknya kamu tahu dan bisa mengambil langkah untuk memperbaikinya. Tapi kalo misalnya justru yang kita alami adalah Quarter Life Crisis bagaimana? Lanjut scroll ke bawah!
Jangan ragu tanya pendapat orang lain!
Bila masih ragu, kamu bisa tanya pendapat orang-orang terdekat untuk meminta saran disaat kamu sedang terperangkap dalam Quarter Life Crisis. Kamu bisa curhat ke orang tua, sahabat ataupun pacar, karena kita terkadang gak bisa nih cuman mengandalkan opini dari diri sendiri, butuh juga sudut pandang dari orang lain.
Dalam memilih teman bicara, perlu diperhatikan juga siapa lawan bicara kamu. Pastikan dia memang orang yang tepat dan bisa diajak bicara serius tentang karir. Karena lawan bicara yang salah juga bisa bikin kamu tambah bingung dan memperumit masalah.
Selain itu, kalau kamu merasa nggak ada orang yang pas untuk bahas soal karir dan segala hal tentang Quarter Life Crisis, jangan takut untuk mencari pertolongan dari profesional seperti psikolog ataupun career counselor, karena psikolog dan career counselor bukan cuma bisa bantu kamu dalam hal karir, tapi juga bisa ngebantu kamu lebih detail dalam urusan kesehatan mental kamu saat dilanda Quarter Life Crisis.
The final step, deciding the right one
Bila kamu merasa hal ini masih bisa ditoleransi dan masih dalam batas wajar, mungkin kamu memang sedang dalam posisi mumet alias burnout. Untuk mengatasi burnout, kamu bisa ngelakuin self healing seperti melakukan hobi atau me time dengan Netflix n’ chill seharian.
Kalo ternyata setelah refleksi dan minta saran justru kebanyakan negatifnya, berarti memang kamu kurang cocok bekerja di posisi ini. Solusinya adalah pindah ke karir baru, yuk ikutin blog ini, nanti akan dibahas di artikel berikutnya.
Tapi sebelum mau pindah-pindahan, kamu harus yakin dulu nih karier apa sih yang sebenarnya cocok sama kamu. Tapi gimana ya, caranya?
Yuk ke Dreamtalent! Di sini, kamu bisa ngerjain psikotesnya untuk mengenali kepribadianmu, passion-mu, dan akhirnya karier apa yang paling cocok untukmu, biar gak galau lagi karena Quarter Life Crisis!