Investasi $6,5 Triliun? Ini Pentingnya Upskilling Karyawan
Tempat Kerja | 01 Mar 2023 | By Yehezkiel Faoma Taslim
Investasi $6,5 Triliun? Ini Pentingnya Upskilling Karyawan

Summary. Menurut laporan World Economic Forum, investasi skala besar pada upskilling karyawan akan dapat meningkatkan GDP sebesar $6,5 triliun. Oleh sebab itu, tidak sedikit CEO perusahaan telah memprioritaskan program upskilling pada karyawannya. Selain untuk bersaing di industri global, program upskilling karyawan dapat meningkatkan employee engagement. Jika perusahaan belum mempersiapkan program upskilling, Anda dapat menerapkan strategi diantaranya yaitu menyusun goals bisnis, mengevaluasi skill base, research trend and skills needs, serta evaluasi progres.

 

Expectation. Setelah membaca artikel ini, Anda akan mengetahui pentingnya upskilling karyawan serta bagaimana strateginya di perusahaan. 




Bayangkan situasi berikut: perusahaan Anda terbilang memiliki sumber daya yang besar dan bisnis berjalan lancar. Namun, seketika ada perusahaan dengan bisnis yang sama, notabene baru berdiri tetapi mampu bersaing dengan perusahaan Anda. Tentu, Anda tidak bisa hanya berdiam diri, perusahaan harus segera menyusun rencana masa depan. 

 

Namun, bagaimana Anda ingin mewujudkan rencana tersebut jika Anda sadar bahwa karyawan perusahaan belum memiliki keterampilan vital di masa depan? 

 

Dari temuan data tersebut terlihat bahwa memang benar dunia terus berkembang dan berubah seiring perjalanan waktu sehingga perusahaan wajib untuk terus beradaptasi. Oleh sebab itu, tidak diherankan jika upskilling menjadi tren HR dan dunia kerja saat ini.

 

Upskilling karyawan adalah strateginya. 

 

The World Economic Forum mengungkapkan bahwa di tahun 2025 lebih dari setengah tenaga kerja global perlu upskilling (meningkatkan kemampuan) untuk mengikuti evolusi pekerjaan dan globalisasi. 

 

“Investasi skala besar pada upskilling karyawan akan berpotensi meningkatkan GDP (Global Domestic Bruto) sebesar $6,5 triliun di tahun 2030.”

(The World Economic Forum Report)

 

Dari temuan data tersebut terlihat bahwa memang benar dunia terus berkembang dan berubah seiring perjalanan waktu sehingga perusahaan wajib untuk terus beradaptasi. Oleh sebab itu, tidak diherankan jika upskilling menjadi tren HR dan dunia kerja saat ini. 

 

“Investasi skala besar pada upskilling karyawan akan berpotensi meningkatkan GDP (Global Domestic Bruto) sebesar $6,5 triliun di tahun 2030.”
(The World Economic Forum Report)

Dari temuan data tersebut terlihat bahwa memang benar dunia terus berkembang dan berubah seiring perjalanan waktu sehingga perusahaan wajib untuk terus beradaptasi. Oleh sebab itu, tidak diherankan jika upskilling menjadi tren HR dan dunia kerja saat ini.

 

Lantas, Apa Itu Upskilling?

 

Upskilling dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi karyawan agar lebih maju dan berkembang dalam posisi pekerjaan mereka. 

 

Saat Anda memulai merencanakan target sekaligus memperkuat eksistensi bisnis di masa depan, Anda akan menemukan skill gap atau celah antara kesiapan sumber daya manusia Anda dengan kebutuhan perusahaan. Oleh sebab itu, upskilling menjadi strategi untuk mengisi skill gap tersebut dan sebagai bentuk investasi jangka panjang perusahaan.

 

Selain itu, upskilling juga menjadi kunci untuk tetap bisa bersaing di tengah kondisi pasar bisnis yang semakin kompetitif serta dampak inovasi teknologi dan artificial intelegent (AI) di dunia kerja. 

Most In-Demand Skills by 2025

Program upskilling karyawan dapat mencakup hard skill maupun soft skill. Hard skill berupa keterampilan khusus atau teknis yang biasanya dipelajari melalui pendidikan maupun coaching and training. Sedangkan soft skill adalah kemampuan interpersonal individu seperti komunikasi, team work, problem solving, dan lain sebagainya. 

 

Program upskilling karyawan dapat mencakup hard skill maupun soft skill. Hard skill berupa keterampilan khusus atau teknis yang biasanya dipelajari melalui pendidikan maupun coaching and training. Sedangkan soft skill adalah kemampuan interpersonal individu seperti komunikasi, team work, problem solving, dan lain sebagainya.

 

Mengutip dari World Economic Forum’s Jobs Reset Submit, terdapat beberapa skill dengan permintaan tertinggi di tahun 2025, diantaranya yaitu:

 

  • Data Science & Cloud Computing

  • Artificial Intelligence (AI) & Machine Learning (ML)

  • Big Data Science

  • Digital Marketing & Strategy

  • Process Automation

  • Business Development

  • Digital Transformation

  • Information Security (Cybersecurity)

  • Software & Application Development (UX/UI)

  • Internet of Things

 

Mengutip dari World Economic Forum’s Jobs Reset Submit, terdapat beberapa skill dengan permintaan tertinggi di tahun 2025, diantaranya yaitu:

Data Science & Cloud Computing
Artificial Intelligence (AI) & Machine Learning (ML)
Big Data Science
Digital Marketing & Strategy
Process Automation
Business Development
Digital Transformation
Information Security (Cybersecurity)
Software & Application Development (UX/UI)
Internet of Things



Upskilling Strategy

Dari daftar skill di atas, apakah perusahaan Anda sudah mempersiapkan program upskilling untuk menyambut persaingan bisnis di tahun 2025? 

 

Mengutip dari Forbes, berdasarkan hasil survei LinkedIn, 62% CEO telah memprioritaskan upskilling untuk karyawan perusahaan melalui program training. Program tersebut setidaknya memiliki 2 tujuan yaitu meningkatkan employee engagement dan performa kerja karyawan agar tetap relevan dengan tren industri. 

 

Mengutip dari Forbes, berdasarkan hasil survei LinkedIn, 62% CEO telah memprioritaskan upskilling untuk karyawan perusahaan melalui program training. Program tersebut setidaknya memiliki 2 tujuan yaitu meningkatkan employee engagement dan performa kerja karyawan agar tetap relevan dengan tren industri.

 

Jika perusahaan masih belum mempersiapkan program upskilling, berikut adalah strategi yang dapat Anda persiapkan yaitu:

1.  Set Your Business Goals & Objectives 

Sebelum menyusun program upskilling, penting untuk Anda menetapkan terlebih dahulu tujuan dan objektif perusahaan di masa depan. Alasannya adalah  agar program upskilling karyawan dapat mendukung sekaligus menjadi strategi perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut. 

 

Selain itu, jika Anda telah menyusun tujuan bisnis perusahaan, program upskilling yang diterapkan akan lebih terukur dan jelas arahnya. 

2.  Evaluate Your Skills Base

 

Setelah mengetahui tujuan bisnis perusahaan, Anda dapat mengevaluasi skill base karyawan, mencari tahu apa saja kekurangannya, serta keberadaan skill gap

 

Listen to your employees. 

 

Anda dapat melakukan survey kepada karyawan terkait kekurangan mereka dan hal apa saja yang ingin ditingkatkan untuk menuju karier yang lebih berkembang dan kemajuan perusahaan. 

3.  Research Trends & Identify Your Skills Need

Riset adalah kunci. Jika tujuan bisnis serta evaluasi skill base karyawan sudah ditangan Anda, maka riset tren adalah langkah strategis selanjutnya. 

 

Seperti melihat tren most in demand skills 2025 dalam penjelasan di atas, Anda dapat menentukan skill apa saja yang harus ditingkatkan dan dipersiapkan dari karyawan perusahaan Anda. Hal tersebut juga akan mempermudah perusahaan dalam beradaptasi di tengah persaingan. 

4. Execute & Monitor The Progress

Setelah melakukan perencanaan yang matang, maka Anda dapat menerapkan program upskilling pada karyawan perusahaan. Selain itu, check secara berkala terkait progres atau perkembangan program upskilling, bagaimana karyawan Anda menerapkan skill tersebut, serta apakah ada kemungkinan skill gap baru yang muncul. 

Choose The Right Person To Upskill

Program upskilling perusahaan akan sulit berjalan lancar dan tepat sasaran, jika karyawan Anda tidak memiliki visi dan misi yang sama dengan perusahaan di masa depan. Program upskilling hanya akan menjadi hal yang sia-sia, jika tim Anda tidak memiliki tekad dan kemauan untuk terus berkembang. 

 

Oleh sebab itu, Anda dapat memilih siapa saja yang akan berproses bersama demi mencapai kesuksesan baik perusahaan maupun karier para karyawan. Anda dapat mempertimbangkannya dengan melihat personality dan work culture karyawan. 

 

Anda dapat menerapkan tes psikometri pada karyawan Anda seperti yang ada di Dreamtalent. Tes psikometri akan membantu Anda dalam menilai bakat, kecerdasan, kemampuan, serta gaya perilaku individu secara objektif. 


Hasil tes psikometri karyawan dapat Anda gunakan sebagai guide untuk memilih siapa saja dengan skill dan personality seperti apa yang akan ikut serta dalam program upskilling demi mencapai tujuan bisnis perusahaan di masa depan.