Berbeda Pendapat dengan Bos? Gak Usah Pusing, Ini 6 Tipsnya!
Tempat Kerja | 19 Sep 2023 | By Dreamtalent Blog Writer
Berbeda Pendapat dengan Bos? Gak Usah Pusing, Ini 6 Tipsnya!

Summary: Berani mengajukan pendapat kepada bos dan atasan merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki setiap karyawan untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan pada dunia kerja.

 

Expectations: Setelah membaca artikel ini, diharapkan kamu lebih berani untuk speak up soal tugas dari pekerjaanmu yang dirasa tidak sesuai dan kamu bisa mengkomunikasikan hal tersebut dengan atasanmu.



Tim yang baik adalah tim yang saling bekerja sama untuk menemukan solusi dari suatu permasalahan. Namun, dalam menyelesaikan suatu masalah, kamu pasti sering menemukan perbedaan pendapat dengan anggota tim atau rekan kerja yang lain. Tapi, apa jadinya jika kamu berbeda pendapat dengan bos atau atasanmu?

 

Tentunya, berbeda pendapat dengan bos atau atasan merupakan hal yang lebih menantang daripada hanya berselisih pendapat dengan rekan kerja. Perlu cara yang lebih strategis supaya bisa menyampaikan pendapat supaya kesempatan diterima lebih besar.

 

Lantas, bagaimana cara menyampaikan opini kepada bos atau atasan dengan cara yang sopan dan profesional? Ayo, langsung saja simak penjelasan di bawah ini!

 

Mengapa Menyampaikan Pendapat Sangat Penting?

 

 

Mempelajari cara menyampaikan pandangan dan ide yang kuat yang bertentangan dengan perspektif atasan sangat penting untuk membangun reputasi dan mengasah keterampilan kepemimpinan kamu.

 

Jika kamu memiliki keinginan untuk berkembang dalam karier, maka kamu harus belajar mengatasi rasa takut akan berhadapan dengan masalah.

 

Membangun kepercayaan diri

Berbeda pendapat bukan merupakan hal yang salah. Namun, dibutuhkan kepercayaan diri untuk mengajukan pendapat yang menentang ide atasan Anda, dan semakin sering Anda berani bersuara, Anda akan semakin terbiasa.

 

Mendapatkan Respect

Dibutuhkan keberanian untuk menentang atasan langsung, namun dengan menjadi vokal tentang ide dan pandangan yang valid untuk alasan yang tepat akan membuat Anda dihormati tidak hanya oleh rekan kerja, namun juga oleh atasan.

 

Tidak sedikit karyawan yang diremehkan oleh rekan kerjanya sendiri, meskipun dia merupakan karyawan yang rajin dan memiliki performa kerja yang bagus, tapi dia tidak berani mengajukan pendapat. Selain itu, karyawan yang kurang aktif berpendapat cenderung menjadi sasaran empuk untuk dimanfaat oleh rekan kerja.

 

Meminimalisir Kesalahpahaman

Kesalahpahaman terjadi karena buruknya komunikasi yang tidak transparan sehingga orang lain bisa memiliki prasangka yang buruk terhadap kamu. Maka dari itu, sangat penting untuk speak up karena tidak hanya mempermudah diri sendiri, tetapi juga dapat membantu orang lain.

 

6 Cara Menyampaikan Pendapat Kepada Atasan Secara Profesional

 

 

Berbeda pendapat dengan atasan merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Tapi, bukan berarti tidak bisa diatasi. Berikut ini 6 cara menyampaikan opini yang sopan dan profesional kepada bos atau atasan:

1. Pahami Atasanmu

Mengetahui kepribadian atasan akan membantu kamu menjalin hubungan yang lebih baik dan mengomunikasikan argumen dengan lebih efektif. Cobalah untuk menempatkan diri pada posisi atasanmu. Analisis juga kenapa atasan kamu bisa punya pendapat yang berbeda denganmu. Kalau sudah, kamu bisa mencoba untuk pakai cara, pendekatan yang sesuai, atau belief system-nya atasan kamu.

 

2. Diskusikan Maksud Sebelum Membahas Masalah

Ketika bos bersikap defensif, bisa saja itu terjadi karena salah satu dari dua alasan. Yang pertama adalah karena dia percaya bahwa perbedaan pendapat dari kamu adalah ancaman terhadap goal-nya. Sikap defensif biasanya jarang dipicu oleh konten atau isi dari pendapat yang sebenarnya daripada oleh maksud atau intensi yang dirasakan.

 

Kamu bisa menyampaikan pendapat dengan memberikan konteks tujuan bersama yang sudah diutamakan oleh atasan. Jika kamu gagal melakukan hal ini, atasan mungkin akan menganggap ketidaksetujuan kamu sebagai tanda kurangnya komitmen terhadap kepentingannya.

 

3. Tunjukan Data Dan Fakta Beserta Solusinya

Beberapa orang sangat bergantung pada data, sedangkan yang lainnya lebih cenderung menggunakan intuisi. Meskipun intuisi itu nyata, penelitian menunjukkan bahwa intuisi itu didasarkan pada pengalaman.

 

Oleh karena itu, carilah semua data yang kamu bisa kamu temukan untuk mendukung pendapatmu. Namun, jangan cuma menemukan data atau fakta saja. Buatlah data itu bercerita. 

 

Percuma jika kamu hanya memberikan sekumpulan angka kepada seseorang tanpa adanya konteks yang jelas dan argumen yang terstruktur. Maka dari itu, kamu bisa mencoba pola "jika-maka-lalu". “Jika data menunjukkan bahwa X benar, maka Y seharusnya merupakan solusi yang dapat kamu ambil, atau kalau tidak, Z pasti benar, dan ada solusi lain yang bisa kamu diambil.”

 

4. Ajukan Pertanyaan

Atasan kamu memiliki tanggung jawab yang besar atas tugas dari seluruh anggota tim. Jika kamu ingin mendapatkan respon positif saat menyampaikan pendapat kepada atasan, maka jangan bersikap seolah-olah kamu adalah orang yang seharusnya memberikan kritik dan instruksi.

 

Terus harus gimana, dong? Kamu bisa mengajukan pertanyaan kepada atasan saat mengajukan pendapat. Contohnya, kamu bisa bilang seperti ini, "Saya sangat menyukai ide Anda tentang X. Namun, menurut saya Y lebih baik karena Z. Bagaimana menurut Anda?"

 

Selain itu, kamu juga bisa mengungkapkannya menggunakan frasa “menurut saya”, “opini saya”, atau “pandangan saya” supaya tidak terkesan terlalu judging. Tentunya ditambah dengan penjelasan mengenai actual situation, objection, solusi, dan pertanyaan untuk meminta insight lainnya.

 

Dengan mengajukan pertanyaan tersebut, secara tidak langsung mengajak atasanmu untuk berdiskusi mengenai masalah yang ada dan tidak terkesan  menyerang atasan. Pertanyaan itu sangat penting untuk membuat pendapat kamu lebih terlihat sebagai saran atau permintaan, bukan sebagai perintah yang wajib dilakukan.

 

5. Sampaikan Pada Waktu Dan Tempat Yang Tepat

Jika kamu ingin menyampaikan suatu ide atau pendapat kepada atasan, jangan lakukan saat dia sedang mengalami hari yang buruk atau jam sibuk. Pilihlah waktu yang tepat ketika atasan kamu sedang santai dan lagi nggak dikejar-kejar deadline kerjaan.

 

Di sisi lain, jika kamu punya pandangan yang bertentangan saat rapat internal, sampaikanlah dengan cara yang sopan, sehingga atasan kamu tidak merasa malu.

 

Sedangkan, kalau lagi rapat dengan pihak luar, kamu harus menunggu sampai kamu punya kesempatan untuk berbicara dengan atasan secara pribadi. Kenapa? Karena selisih pendapat dengan atasan di hadapan pihak ketiga akan membuat kamu beserta perusahaan terlihat tidak profesional.

 

6. Hormati Keputusan Akhir

Pada akhirnya, atasan kamu merupakan pihak yang memiliki keputusan akhir. Kalau dia mempertimbangkan pendapat kamu, namun menolaknya dan tetap memilih rencana yang tidak kamu setujui, maka kamu harus bisa menghormatinya.

 

Berpegang teguh pada pendapatmu memang sesuatu yang baik, tetapi ada kalanya tidak semua hal harus berjalan dengan rencana atau hal yang kamu inginkan. Jadi, meskipun segala sesuatunya tidak berjalan sesuai dengan keinginan kamu, kamu harus tahu kapan waktunya untuk menghormati keputusan manajer atau atasan kamu, kemudian fokus dan melanjutkan tugasmu yang lain.

 

“Say what you mean, but don’t say it mean.” - Andrew Wachter.

 

Berpendapat Dapat Melatih Problem Solving

Dengan mengajukan pendapat, berarti kamu memberikan diri sendiri kesempatan untuk berkembang dan menjadi salah satu upaya untuk melatih kemampuan problem solving-mu.

 

Selain berani menyampaikan pendapat, problem solving juga merupakan kemampuan yang wajib dimiliki oleh setiap individu supaya kamu bisa mengidentifikasi suatu masalah dan mencari solusinya.


Lalu, apakah ada cara yang bisa dilakukan buat mengetahui kemampuan problem solving-mu? Jawabannya, ada dong! Dengan mengikuti assesment yang ada di Dreamtalent, kamu dapat mengetahui bagaimana kepribadian, kebiasaan, gaya kerja, serta kemampuan kognitif kamu yang mana salah satunya adalah kemampuan problem solving.