Summary: Menjadi seorang pemimpin yang baik memang tidaklah mudah. Terlebih lagi, cara memimpin seseorang sangat mempengaruhi bagaimana performa suatu tim ketika bekerja. Maka dari itu, seorang leader wajib untuk selalu mendengar saran dari sekitar dan terus mengintrospeksi diri.
Expectations: Setelah membaca artikel ini, diharapkan Anda lebih paham mengenai perbedaan antara boss dan leader, serta seberapa berpengaruhnya suatu kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Hal ini bertujuan supaya Anda dapat mengintrospeksi cara kepemimpinan Anda dan bisa menjadi seorang pemimpin yang lebih baik lagi.
Penelitian telah menunjukkan bahwa karyawan umumnya lebih suka bekerja untuk leader daripada boss. Dalam sebuah polling yang dilakukan oleh Gallup, menemukan bahwa hanya 35% karyawan AS yang merasa terlibat di tempat kerja, dan kurangnya keterlibatan ini sering kali terkait dengan praktik manajemen yang buruk.
Lalu, sebenarnya apa bedanya boss dan leader? Kemudian, bagaimana menjadi seorang leader yang profesional bagi tim Anda? Simak pembahasannya pada artikel ini!
Perbedaan Boss dan Leader
Perbedaan yang paling mencolok dari boss dan leader adalah seorang bos mengatur karyawannya, sedangkan seorang leader memotivasi dan membantu mereka untuk mencapai tujuan masing-masing. Lalu, bagaimana cara membedakan keduanya? Dalam hal ini, gaya leadership seseorang dapat dilihat dari bagaimana pola pikir dan tindakan mereka ketika menghadapi suatu masalah. Berikut ini adalah beberapa perbedaan lainnya dari boss dan leader:
Leader Open Minded, Boss Merasa Serba Tahu
Seorang pemimpin yang baik menerapkan growth mindset pada dirinya. Hal tersebut menunjukan bahwa mereka terbuka untuk mendengar pendapat dari orang lain, mempelajari ide tersebut dan bersedia untuk mencoba hal-hal baru yang ada. Tentunya, hal ini membantu menumbuhkan lingkungan kerja yang lebih kreatif bagi semua orang. Selain itu, seluruh tim akan merasa didukung dalam pekerjaan yang mereka lakukan, yang berujung pada produktivitas yang lebih tinggi dan performa kerja yang lebih baik.
Leader Menjalin Kerja Sama, Boss Memerintah
Leader senang bekerja sama dengan orang lain untuk mendapatkan hasil terbaik yang bisa mereka dapatkan sebagai sebuah tim. Selain itu, mereka tidak hanya mengandalkan satu atau dua manajer saja untuk mengawasi perkembangan mengenai jalannya suatu proyek. Meskipun manajer memiliki peran penting, para pemimpin juga memilih untuk terjun dan terlibat secara langsung. Hal tersebut dilakukan supaya mereka dapat berdiskusi dan bertukar pikiran dengan klien dan karyawan dalam tim untuk menghasilkan solusi yang lebih tepat.
Leader Menjadi Contoh, Boss Memberi Contoh
Ketika seorang leader membuat suatu peraturan, ia pasti memastikan bahwa peraturan itu juga berlaku untuknya. Seorang leader pasti mematuhi, menerapkan, dan membuat revisi dari peraturan sesuai dengan kebutuhan yang ada. Para leader akan mencontohkan perilaku yang ingin mereka lihat di tempat kerja. Misalnya, berpikir positif, datang lebih awal, sering hadir dalam suatu rapat, dan lainnya.
Leader Menerima Kesalahan, Boss Menyalahkan Orang Lain
Ketika suatu tim gagal, seorang leader akan bertanggung jawab dan mencari tahu apakah ada hal yang salah pada diri mereka sendiri sebelum mengevaluasi orang lain. Mereka tahu bahwa jika sebuah proyek tidak mencapai target atau hasil yang diinginkan, hal itu mungkin terjadi karena budaya tempat kerja, sistem yang sudah diterapkan, atau kelalaian yang mereka lakukan dan harus diperbaiki untuk proyek berikutnya. Tentunya, leader yang profesional juga siap menerima kritik dan masukan demi menjadi lebih baik.
Leader Menguatkan, Boss Mengawasi
Leader akan membuat sistem dan aturan kerja yang memudahkan karyawan dalam membuat suatu keputusan sendiri tanpa memberikan pengawasan yang ekstra. Dengan cara dan penyampaian yang tepat, seorang leader akan mengajarkan kemandirian kepada karyawannya atas tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
Seberapa Berpengaruh Kepemimpinan Terhadap Performa Tim?
Seorang boss atau leader memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap tempat kerja melalui lingkungan kerja yang diciptakan oleh gaya kepemimpinannya.
Seorang boss cenderung memberikan perintah dan menuntut karyawannya untuk patuh, yang menyebabkan kurangnya rasa kebebasan dan kreativitas di antara karyawan. Aturan yang ketat seperti itu dapat menciptakan lingkungan kerja yang penuh tekanan.
Boss mungkin lebih fokus pada produktivitas karyawan daripada kesejahteraan mereka, yang berpotensi mengakibatkan tingkat turnover yang tinggi. Selain itu, bos yang pilih kasih atau tidak mau terlibat dalam proyek dapat merusak motivasi, kerja sama, dan kreativitas tim, sehingga berdampak negatif pada semangat kerja dan kepuasan kerja karyawan.
Di sisi lain, para leader menciptakan lingkungan kerja yang positif dengan bekerjasama dengan karyawan dan memotivasi mereka untuk melakukan yang terbaik. Mereka memahami tantangan karyawan dan menetapkan ekspektasi yang tidak berlebihan, membentuk ruang kerja yang harmonis dan sehat.
Para leader juga memainkan peran penting dalam membina generasi pemimpin selanjutnya dengan membantu orang lain mengembangkan keterampilan mereka. Pemimpin yang kompeten mendorong tim mereka untuk mencapai tujuannya dengan membuat setiap anggota merasa dihargai.
“Toxic leadership dapat menyebabkan lingkungan kerja yang penuh dengan tekanan sehingga meningkatkan turnover pada suatu perusahaan.”
Apakah Anda Leader Atau Boss?
Tak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri supaya menjadi pribadi yang semakin positif. Beberapa pertanyaan di bawah ini, dapat Anda tanyakan pada diri sendiri untuk mengetahui apakah Anda sudah menjadi leader atau pemimpin yang baik bagi seluruh anggota tim Anda?
Apa tipe kepemimpinan Anda? Boss atau leader?
-
Apakah saya lebih banyak mendengarkan daripada berbicara?
-
Apakah saya telah memastikan bahwa semua orang dapat mengajukan pendapat atau saran?
-
Apakah saya membantu karyawan belajar dari kesalahan mereka?
-
Apakah saya secara aktif mencari potensi yang belum tersalurkan dan dimaksimalkan di dalam tim saya?
-
Apakah saya membantu orang lain mewujudkan potensi mereka?
-
Apakah saya menerapkan standar yang sama seperti yang saya tetapkan untuk tim saya?
Jika Anda telah menjawab 'Ya' untuk beberapa atau semua pertanyaan di atas, maka Anda memang seorang true leader. Jika tidak, periksa kembali bagian mana yang Anda jawab 'Tidak' dan renungkan apa yang bisa Anda perbaiki. Anda juga bisa menanyakan jawaban pertanyaan tersebut kepada anggota tim Anda, kemudian meminta mereka untuk memberikan saran dan masukan sehingga terjalin komunikasi dua arah bagi tim Anda.
Bagaimana Cara Menjadi Seorang Pemimpin Yang Baik & Profesional?
Bangun Kepercayaan Pada Tim Anda
Pemimpin menjalin hubungan dengan anggota tim, menumbuhkan budaya kepercayaan. Lingkungan yang penuh kepercayaan akan menciptakan komunikasi yang terbuka dan jujur, mendorong diskusi yang sehat dan saling bertukar pikiran sebelum mengambil keputusan.
Menetapkan Ekspektasi Yang Jelas
Pemimpin yang profesional memahami tujuan bisnis dan menetapkan ekspektasi yang jelas bagi anggota tim. Kejelasan ini memberi tim tujuan dan arah yang jelas sehingga tidak mempersulit karyawan Anda dalam bekerja.
Membantu Orang Lain Berkembang
Para pemimpin tidak hanya berfokus pada pencapaian tujuan bisnis, namun juga pada pertumbuhan anggota tim. Mereka akan membimbing, mengarahkan, memberikan dukungan pada tim dalam menyelesaikan masalah, dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk meningkatkan keterampilannya.
What Can Companies Do?
Menemukan pemimpin yang tepat merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan karena akan berpengaruh pada bisnis Anda ke depannya. Ketika menemukan pemimpin yang gaya kepemimpinannya toxic leadership, perusahaan dapat meninjau kembali kinerja dari setiap pemimpin perusahaan secara berkala.
Selain itu, perusahaan juga dapat mendeteksi kepribadian dan karakter seorang leader dengan mengadakan tes psikometri di Dreamtalent. Tes psikometri tersebut juga dapat menilai bakat dan perilaku dari seorang individu.