Fresh Graduates Direkrut, Worth It Nggak Nih?
Rekrutmen | 07 Mar 2022 | By System
Fresh Graduates Direkrut, Worth It Nggak Nih?

Summary. Merekrut fresh graduates bisa menjadi dilema tersendiri untuk perusahaan yang membutuhkan kandidat setingkat entry-level. Namun, fresh graduates memiliki potensi-potensi besar yang dapat menjadi investasi untuk perusahaan di masa depan. Sifat mereka yang adaptable dan siap membentuk lingkungan kerja baru, serta technology-aware membuat fresh graduates siap untuk dijadikan kandidat baru dalam mengisi lowongan kerja. 

Expectations. Setelah membaca artikel ini, Anda sebagai HR dapat mempertimbangkan kandidat fresh graduates untuk diterima sebagai karyawan perusahaan dan dipandang sebagai investasi untuk mengangkat kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang.

Bicara tentang merekrut Fresh Graduates, perusahaan punya pandangan yang berbeda-beda tentang bagaimana mereka bisa memanfaatkan kondisi ini. Terutama maraknya fresh graduates syndrome yang cukup membuat fresh graduates insecure untuk bisa diterima di perusahaan tanpa pengalaman. Namun, di perspektif beberapa HR, Fresh Graduates bisa menjadi investasi tersendiri yang dapat dikembangkan sejalan dengan majunya perusahaan. 

Namun, tidak sedikit pula yang enggan untuk hiring Fresh Graduates dengan pertimbangan bahwa yang berpengalaman akan jauh lebih siap kerja dibandingkan mereka yang baru saja ceplok telur dari lulusan mahasiswa. Dikutip dari BBC, fresh graduates masih bisa saja jadi momok untuk perusahaan apabila mereka mengambil lulusan tanpa pengalaman kerja tersebut. 

Telur yang jatuh dan pecah sebagai kiasan bahwa fresh graduates pertama kali keluar ke dunia kerja.

Namun, seperti halnya telur ceplok, fresh graduates tidak akan hilang kompetensinya begitu pecah.

Padahal, merekrut fresh graduates punya banyak keuntungan-keuntungan yang besar untuk perusahaan. Khususnya di era Gen Z, mayoritas dari lulusan Gen Z punya lebih banyak pengalaman dibandingkan lulusan millennial. Dengan terbukanya kesempatan-kesempatan magang yang bisa mereka dapatkan selama masa perkuliahan—yang tidak lain dan tidak bukan diuntungkan dengan kondisi daring—Gen Z sudah banyak mengantongi pengalaman yang cukup untuk disetarakan dengan pegawai entry-level. 

Fresh, siap dibentuk kapan saja.

 

Tiga perempuan yang baru saja merayakan kelulusan mereka dan resmi menjadi fresh graduates

Dalam lingkup ilmu pengetahuan, Fresh Graduates gak jauh-jauh dari titlenya. Fresh, artinya mereka memiliki banyak info-info terbaru dan ilmu yang mungkin belum bisa digali oleh perusahaan dengan karyawan-karyawan lamanya. Mereka membawa perspektif baru dari ilmu yang mereka pelajari selama masa perkuliahan, tidak sungkan untuk selalu bertanya dan mencari jawaban. Singkatnya, kedatangan fresh graduates ini seperti menemukan oksigen di tengah polusi kota. Setelah lama berkutat dengan rutinitas, perusahaan yang ingin maju jelas membutuhkan inovasi dan masukan baru dari fresh graduates.

Hiring fresh graduates juga termasuk ke dalam investasi.

Nah, bagaimana investasi ini diartikan? Mari kita telaah baik-baik. Menerima fresh graduates memang tidak jauh dari kemungkinan perusahaan untuk mengeluarkan usaha lebih dalam melatih fresh graduates selama bekerja di kantor. Namun, ini juga bisa menjadi taktik perusahaan untuk membentuk work culture yang baru dengan mengimplementasikannya pada fresh graduate. Seperti halnya bermain lilin, bereksperimen untuk membuat ‘bentuk’ baru untuk meninggalkan atau memperbaiki bentuk lama yang sudah menjadi culture kantor. 

Seorang rekan kerja fresh graduates yang berbagi canda tawa sembari mengerjakan pekerjaan.

Untuk perusahaan yang mengedepankan inovasi dan perubahan, hiring fresh graduates menjadi sarana terbaik untuk memulai.

Bagi perusahaan yang justru menginginkan fresh graduates yang belajar dari budaya lama kantor tanpa perlu membentuk budaya baru, jangan khawatir. Sifat-sifat fresh graduates nggak jauh-jauh dari adaptable dan resilience. Perusahaan bisa membuktikan dan mengukur skill mereka ini dengan menggunakan asesmen psikometri yang disediakan oleh Dreamtalent. Seperti namanya, fresh graduate punya keuntungan besar dengan title fresh’ itu sendiri. Bukan hal yang sulit untuk membuat mereka beradaptasi dengan sistem kinerja kantor. Dengan sifat mereka yang cenderung baru dan membutuhkan solid ground, fresh graduates lebih mudah untuk memposisikan diri mereka dengan budaya kantor tanpa ada kasus membanding-bandingkan budaya kantor lama dengan kantor baru—seperti yang cenderung terjadi pada kandidat berpengalaman—karena track record mereka bersih dan baru memulai pekerjaan. 

Si Paling Nge-Trend dan Melek Teknologi

 

Fresh graduates juga bukan berarti lemah akan koneksi. Sebaliknya, kemunculan fresh graduates bisa jadi memperkuat koneksi dan brand perusahaan. Dengan branding yang terkesan lebih muda dan mengedepankan semangat youth, fresh graduates bisa membantu perusahaan untuk memperluas jaringan ke pasar-pasar yang tidak terbatas pada generasi umur tertentu. Variasi generasi ini membuat jangkauan perusahaan untuk meraih customer yang mereka inginkan akan lebih luas. 

Tampilan handphone dengan aplikasi Instagram, Facebook, dan Twitter sebagai sarana utama fresh graduates untuk mengikuti tren.

Social media juga menjadi sarana memperluas koneksi dan jaringan perusahaan. Mayoritas dari fresh graduates yang merupakan Gen-Z saat ini merupakan generasi terbesar yang banyak menggunakan sosial media. Keaktifan mereka tidak hanya terbatas di satu platform, dan juga tidak terbatas pada sifat platform tersebut. Dari platform formal seperti LinkedIn hingga berbagi canda tawa melalui Instagram dan TikTok, mereka punya pegangan yang cukup membuat mereka terus berkembang dengan trend terbaru. Bicara tentang trend, fresh graduates juga bisa menjadi investasi terbaik untuk perusahaan yang ingin selalu up-to-date.

Contohnya, apabila perusahaan sangat membutuhkan peran content creator atau copywriter, kandidat yang cocok di posisi ini sekiranya harus mengikuti trend dan topik-topik menarik yang bisa menjadi bahan content mereka. Siapa lagi yang paling up-to-date kalau bukan generasi yang memang sedang berjaya pada masanya saat itu? 

Seorang pria dan wanita saling berbagi insight tentang teknologi yang dapat dikembangan dari ilmu fresh graduate

Ditambah, apabila bicara tentang teknologi secara umum, fresh graduates memang tidak perlu diragukan lagi. Perusahaan yang tadinya masih maju mundur untuk menggerakkan lebih banyak teknologi dalam perusahaan bisa meminta bantuan fresh graduates yang lebih banyak belajar mengenai teknologi dengan zaman mereka yang lebih erat dengan penggunaan ilmu tersebut. Rasanya, setiap mahasiswa sudah diwajibkan untuk berkutat dan mengotak-atik teknologi. Fresh graduates punya kecenderungan untuk lebih melek teknologi, khususnya Gen Z yang sudah terlahir pada era digital.

Laptop, handphone, kertas, dan berbagai gadget lain di atas meja yang digunakan fresh graduates untuk multitasking.

Terakhir, fresh graduates jaman sekarang punya kemampuan yang penting banget untuk dimiliki perusahaan dengan sistem kerja fast-paced: multitasking. Rata-rata Gen Z sudah terbiasa dibesarkan pada lingkungan yang mewajibkan mereka untuk multitasking. Melakukan dua hingga tiga pekerjaan dalam waktu bersamaan bukan lagi masalah. Khususnya untuk sistem kerja Work From Home (WFH), kemampuan ini bisa jadi nilai plus bagi mereka dan juga perusahaan. 

In Conclusion, Is It Worth It? 

 

Seorang wanita fresh graduates yang mendapatkan guide atau arahan dari atasannya.

Hiring fresh graduates akan menjadi investasi yang worth it apabila perusahaan memahami generasi apa yang mereka hadapi. Selama perusahaan tidak memberikan training atau penerapan ilmu yang sama dengan karyawan lama mereka, fresh graduates bisa jadi kesempatan bagi perusahaan untuk mengembangkan kultur-kultur baru dan mendorong perusahaan mereka untuk lebih maju bergerak dengan zaman. 

Ada banyak cara perusahaan untuk menentukan bagaimana fresh graduates mereka dapat menjadi investasi yang worth it.  Terlepas dari keuntungan yang di dapat, bukan berarti perusahaan dapat memukul rata bahwa fresh graduates dapat menjadi investasi yang menjanjikan. Dalam artian bahwa perusahaan harus tetap dapat melakukan seleksi kemampuan, bakat, dan minat yang tertanam dalam diri fresh graduates. Perusahaan dapat melakukan online assessment terlebih dahulu kepada kandidat fresh graduates untuk lebih memahami bagaimana mereka bekerja dan akan beradaptasi dengan lingkungan kantor. 

 

Dreamtalent menjadi salah satu platform yang menyediakan service online assessment yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menentukan minat, bakat, skill, dan kepribadian yang ingin mereka ketahui dari kandidat mereka. Hasil assesment Dreamtalent juga dapat menjadi pegangan perusahaan untuk mengetahui dibagian mana mereka perlu memberikan trainee khusus pada skill yang dirasa masih kurang digali oleh fresh graduates. Anda tidak perlu lagi berkecimpung terlalu lama dalam mengetahui potensi fresh graduates dengan sistem yang dimiliki Dreamtalent dan tampilannya yang ramah Gen-Z bisa menjadi sarana assessment dengan akurasi tinggi sebagai investasi perusahaan Anda.