Tes Psikometri: Apakah Bermanfaat untuk Rekrutmen?
Psychometrics | 18 Nov 2021 | By Yehezkiel Faoma Taslim
Tes Psikometri: Apakah Bermanfaat untuk Rekrutmen?

Summary. Tes psikometri digunakan untuk memudahkan proses rekrutmen. Dalam artikel ini dijelaskan mengenai tes psikometri, kelebihannya, dan dampaknya dalam perekrutan kandidat.

Expectations. Setelah membaca artikel ini, Anda akan mengetahui apa itu tes psikometri dan manfaatnya dalam proses rekrutmen.




Dalam proses rekrutmen, Anda sebagai pemimpin HR pasti ingin memastikan jawaban dari dua pertanyaan ini:

  • “Bisakah kandidat ini bekerja sesuai deskripsi pekerjaan dengan baik?”, dan
  • “Apakah kandidat ini akan bekerja dengan baik dalam tim?”

Untuk mendapatkan jawaban tersebut, diperlukan berbagai macam metode seleksi untuk mendapatkan karyawan dengan potensi terbaik. Salah satu metodenya adalah tes psikometri.


Apa Itu Tes Psikometri?


Gambar serangkaian tes psikometri yang dikemas dengan menyenangkan di Dreamtalent.


Tes psikometri merupakan asesmen yang digunakan untuk melihat kecenderungan psikologis seseorang guna memprediksi kelebihan dan kekurangan kandidat potensial untuk bekerja di perusahaan Anda. 

Tes psikometri sejatinya melihat tiga bidang dasar berikut:

  • Kemampuan: Kapasitas orang untuk bekerja dengan angka, kata, diagram, dan sistem.
  • Pencapaian: Apa yang sebenarnya diketahui orang tentang suatu bidang.
  • Kepribadian: Bagaimana orang biasanya cenderung bertindak. Ini mencakup sejumlah besar aspek, mulai dari motivasi dan nilai, hingga bagaimana seseorang bereaksi khas terhadap kejujuran atau integritas mereka.

Pada saat mencari kandidat potensial, perusahaan Anda dapat menggunakan tes psikometri sebagai teknik untuk membedakan ciri-ciri psikologis pelamar kerja yang berkaitan dengan kemampuan kognitif dan kepribadian.

Dalam proses rekrutmen, perusahaan Anda tentu berharap untuk dapat merekrut karyawan yang tidak hanya memiliki keterampilan yang tepat untuk posisi tertentu, tetapi juga dapat sesuai dengan budaya perusahaan

Rekrutmen menggunakan tes psikometri telah digunakan dalam 100 tahun terakhir, bahkan lebih. Namun, jauh sebelum itu, konsep mengidentifikasi kepribadian yang berbeda telah dimulai sejak abad ke-5 SM, salah satunya adalah empat temperamen

Dewasa kini, terdapat banyak jenis tes psikometri yang digunakan secara luas. Pada dasarnya, semua jenis tes psikometri dirancang dengan tujuan yang sama, yaitu untuk menilai seseorang tidak hanya melalui riwayat pekerjaan dan prestasi akademik saja.

Tes psikometri yang paling benar dan dapat diandalkan pada masa kini adalah yang bersumber dari Big Five personality model atau umumnya disebut model kepribadian OCEAN (Kepribadian dari 5 Faktor) seperti yang digunakan oleh Dreamtalent

Namun, masih banyak pula tes psikometri yang menggunakan model kepribadian seperti berikut.


Mengapa Harus Tes Psikometri?


Tes psikometri telah menjadi bagian penting dari proses rekrutmen, hampir 70% perusahaan di Inggris (dengan 50+ karyawan) menggunakannya saat perekrutan. 

Mengapa tes psikometri ini sangat diandalkan oleh para pimpinan perusahaan dan pemimpin HR dalam proses rekrutmen?


1. Perusahaan mendapatkan profil karakter lengkap


Ketika CV dan wawancara akan digunakan untuk menilai hal-hal yang ditunjukkan oleh kandidat, perekrut dapat menggunakan tes psikometri untuk mendapatkan profil kandidat secara lengkap.


Gambar profil kandidat Dreamtalent digunakan dalam artikel ini sebagai gambaran mendapatkan profil lengkap hasil tes psikometri.


Saat mencari pekerjaan, pelamar kerja akan selalu berusaha menampilkan versi terbaik dari diri mereka dan acapkali menyembunyikan ciri-ciri karakter tertentu. Misalnya, seorang kandidat tidak akan menunjukkan ketidakmampuan untuk bekerja dalam tim karena dapat menghambatnya untuk mendapatkan pekerjaan.

Pada situasi inilah peran tes psikometri sangat dibutuhkan. Dengan meminta kandidat untuk menjawab serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan keunikan kepribadian, Anda sebagai HR tentu berharap dapat mengungkap karakteristik kandidat yang mungkin tidak terlihat dalam tahapan proses rekrutmen yang lain.


2. Standardisasi tes dalam proses rekrutmen


Gambar timbangan digunakan sebagai representasi dari rekrutmen yang adil karena menggunakan tes psikometri.


Standardisasi tes dalam proses rekrutmen merupakan hal yang penting dan tidak dapat dianggap remeh.

Dengan memastikan bahwa semua kandidat mengikuti tes yang sama dan dalam kondisi yang sama, Anda sebagai HR dapat memasukkan tingkat standardisasi yang mungkin kurang dari dari jenis aktivitas proses rekrutmen yang lain.

Jika ditinjau kembali, CV adalah dokumen yang sudah diperhitungkan dan diformat dengan cermat yang terkadang terkesan dilebih-lebihkan. Di sisi lain, wawancara kerja tidak memberikan kesempatan yang sama untuk semua jenis kepribadian dalam ‘memamerkan’ keterampilan mereka. Para HR biasanya lebih menyukai kandidat yang memiliki kemampuan untuk berbicara, bukan?


Berangkat dari hal-hal tersebut, tes psikometri menghilangkan faktor-faktor berpengaruh ini dan memberikan kandidat kesempatan yang adil untuk bersaing merebutkan posisi pekerjaan tertentu.


Jadi, para kandidat tidak hanya dinilai berdasarkan pengalaman atau kualifikasi, tetapi ada lebih banyak hal lain yang bisa Anda lihat dalam hasil tes psikometri mereka.


3. Dapat membantu menentukan tolok ukur kandidat


Gambar sekumpulan orang di kantor sebagai representasi adanya tolok ukur kandidat terpilih di perusahaan.


Salah satu manfaat utama dari tes psikometri adalah kemampuan untuk membandingkan kandidat secara langsung. Dengan membandingkan hasil, perekrut dapat menentukan rata-rata kelompok sehingga dapat melihat pelamar mana yang menonjol (atau tertinggal) untuk keterampilan tertentu.

Walaupun tidak serta-merta dapat memutuskan kandidat mana yang terbaik untuk posisi pekerjaan tertentu, tetapi hal ini sangat membantu menyisihkan kandidat yang tidak memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan.

Misalnya, lowongan manajemen akan membutuhkan keterampilan kepemimpinan tertentu. Tes psikometri dapat menunjukkan kandidat yang tidak menunjukkan kualitas yang dibutuhkan tersebut secara efisien. 


Tidak hanya mempersempit kerumunan, hal ini juga sangat mengefisienkan waktu.


Perekrutan bisa menjadi urusan yang menarik. Pada kenyataannya, waktu rata-rata untuk merekrut adalah 28 hari (atau satu bulan). Hal ini juga bisa lebih lama bergantung pada respons kandidat.

Dengan memperkenalkan tes psikometri lebih awal ke dalam proses rekrutmen, proses perekrutan akan menjadi sedikit lebih efisien. Misalnya, 100 kandidat dapat segera dikurangi menjadi setengah dari angka itu jika Anda mencari kualitas tertentu. Setelah itu, juga dapat  membantu menentukan keputusan mengenai kandidat yang akan dibawa ke tahap berikutnya. 


4. Memfilter kepribadian dapat melindungi budaya perusahaan


Gambar dua orang pekerja sedang mengobrol digunakan dalam artikel ini dalam konteks tes psikometrik dapat memfilter kepribadian.


Salah satu harga yang harus dibayar mahal dari perekrutan yang buruk adalah budaya perusahaan. Kepribadian baru selalu memiliki potensi untuk ‘mengguncang stabilitas’. Namun, tes psikometri mampu meminimalisasi banyak kemungkinan buruk ini.

Selain membandingkan pelamar kerja satu dengan pelamar kerja lainnya, Anda juga harus membandingkannya dengan karyawan Anda saat ini. Sebagaimana yang pasti Anda ketahui, perbedaan kepribadian tertentu dapat menyebabkan perselisihan. Hal ini berpotensi menjadi masalah bagi perusahaan Anda.

Meskipun tidak ada jaminan dalam perekrutan, tes psikometri meningkatkan peluang perusahaan untuk mendatangkan kandidat yang mirip dengan karyawan mereka saat ini.


Apakah Tes Psikometri Menghasilkan Rekrutmen yang Baik?


Gambar seorang mengacungkan jempol sebagai representasi dari tes psikometrik bisa menghasilkan rekrutmen yang baik.


Ya.

Namun, dengan catatan ketika digunakan untuk melengkapi strategi rekrutmen yang lebih luas. Tes psikometri dapat membantu para HR membuat keputusan perekrutan yang tepat.

Sejak pergantian dekade, tes kepribadian telah mendapat sorotan yang meningkat berkat serangkaian cerita negatif di media.

Pada tahun 2014, terungkap bahwa Co-op Bank telah merekrut ketua baru berdasarkan tes psikometri. Meskipun memiliki pengalaman keuangan hampir nol, Paul Flowers yang sekarang cukup terkenal, dipekerjakan oleh Co-op karena skor kepemimpinan yang sangat baik. Dia kemudian dipaksa untuk mengundurkan diri setelah salah perhitungan aset yang mengakibatkan kerugian £1.5bn di perusahaan.

Dengan demikian, skor tes psikometri tidak dapat menjamin perekrutan yang sempurna. Dalam artikel Dreamtalent yang lain, telah ditegaskan bahwa psikotes bersifat sebagai komplemen.

Psikotes kepribadian seperti tes psikometri seharusnya digunakan sebagai komplementer untuk interview, tes intelegensi, screening resume, dan metode seleksi lainnya. Psikotes adalah bagian yang penting dari sekumpulan asesmen untuk memastikan akurasi dan kualitas rekrutmen.

Dengan pemahaman bahwa psikotes merupakan pelengkap dari serangkaian tahap seleksi lainnya, tidak heran bahwa popularitasnya terus meningkat.


Faktanya, 75% dari 100 perusahaan teratas Times menggunakan tes psikometri sebagai bagian dari proses rekrutmen mereka.


Hal tersebut cukup membuktikan bahwa tes psikometri masih dianggap sebagai kunci untuk pemilihan kandidat yang baik.

Ron Knox, pelatih bisnis dan spesialis dalam profil psikometri di Clarity Certainty percaya bahwa perusahaan dapat menggunakan tes psikometri sebagai sarana untuk melihat ‘melampaui’ apa yang tertera pada CV. 

Dengan demikian, meskipun tidak menjamin perekrutan yang sempurna, tetapi tes psikometri bermanfaat menjadi pelengkap untuk berbagai prosedur dalam proses rekrutmen.


Apa yang Dapat Dipelajari?


Tes psikometri dapat membantu para pemberi kerja membuat keputusan yang tepat. Sebagai pemimpin HR, Anda pasti mengetahui bahwa memilih kandidat yang tepat bisa sangat rumit dan memakan banyak waktu. 

Oleh karena itu, menggunakan tes psikometri seperti di Dreamtalent dapat mengefisienkan proses rekrutmen tersebut. Selain itu, Anda juga dapat menemukan kandidat yang sesuai dengan posisi pekerjaan serta budaya perusahaan Anda. 

Dengan mengkombinasikan hasil tes psikometri dengan strategi rekrutmen perusahaan, Anda berpeluang besar untuk menemukan kandidat terbaik bagi perusahaan Anda.