4 Tips Employer Branding Untuk Menarik Kandidat Terbaik
Rekrutmen | 18 Mar 2022 | By System
4 Tips Employer Branding Untuk Menarik Kandidat Terbaik

Summary. Tips meningkatkan Employer Branding perusahaan tidak jauh-jauh dari pembentukan work culture, lingkungan kantor secara fasilitas, pemanfaatan sosial media, dan bagaimana kantor dapat mempromosikan benefits mereka sebagai branding utama perusahaan. 

Expectations. Setelah membaca artikel ini, Anda sebagai perusahaan dapat mempertimbangkan tips-tips di bawah untuk meningkatkan engagement perusahaan kalian dengan employer branding yang tepat.

Perusahaan Alpha adalah perusahaan yang baru bergerak di bidang e-commerce. Meskipun baru memulai, perusahaan ini meningkatkan brand perusahaan dengan melakukan posting social media. 

Namun, engagement yang di dapat cenderung masih kurang, dan Perusahaan Alpha masih harus merangkak untuk membuat kandidat percaya bahwa perusahaan mereka itu legit.

Sampai suatu hari, datanglah anak magang bernama Ciput dan Bobo. Ciput dan Bobo suka bermain TikTok setiap hari, hampir di kala waktu senggang saat istirahat jam kerja, mereka membuat konten TikTok di kantor sambil berjoget dengan lagu-lagu yang lagi in saat itu. 

Pas banget, dengan menggunakan HP Bobo yang nggak kentang-kentang, wide camera-nya cukup untuk menangkap seluruh fasilitas kantor tempat mereka bekerja saat itu. 

Seorang wanita merekam temannya dengan aplikasi TikTok

Dalam hitungan 4 jam, video TikTok Ciput dan Bobo mendapatkan perhatian publik. Berhasil naik menjadi FYP (For You Page) dan kemudian komentarnya dibanjiri pertanyaan, 

Kak, itu kantornya dimana?” 

“Itu perusahaan Alpha bukan sih?” 

“KOK KEREN BGT KANTORNYAAAA” 

“Kak, office tour dong!” 

Tentu saja, Ciput dan Bobo yang ingin ikut tenar pun esoknya mengadakan office tour. Sambil menunjukkan fasilitas-fasilitas worth it yang dimiliki oleh Perusahaan Alpha saat itu, dan tidak berselang lama, HR Alpha mendapatkan banyak kandidat yang apply ke perusahaan tersebut dengan harap-harap mendapatkan benefit yang didapatkan oleh Ciput dan Bobo.

Employer Branding, apa sih itu?

Pada dasarnya, semua perusahaan memiliki reputasi yang membuat mereka punya nama di kalangan calon kandidat. Employer Branding dapat diartikan sebagai usaha untuk mengontrol reputasi sebagai employer diantara job-seekers, karyawan, dan stakeholders. Brand yang dimiliki oleh perusahaan sebagai employer menjadi reputasi yang harus mereka pegang. 

Dalam artian yang lebih mudah, employer branding adalah apa yang ada dipikiran kandidat dan pekerja tentang perusahaan kita. Ini yang nantinya bisa jadi cerita dari mulut ke mulut tentang brand kita. Contohnya, Perusahaan Alpha yang terkenal banyak anak mudanya, Perusahaan Beta yang terkenal gajinya tinggi, dan bermacam-macam. 

Namun, seperti halnya sebuah brand, ada taktik tersendiri yang harus dikembangkan, dipertahankan, dan dihindari. Ada pihak-pihak yang harus dipengaruhi dan diatur, atau bahkan pihak-pihak yang didikte. Karena itu, perusahaan harus cermat-cermat dalam memilih employer brand

Terutama, dengan pergantian generasi, perusahaan harus siap untuk kembali menganalisis: employer brand seperti apa sih yang cocok untuk kandidat seperti Ciput dan Bobo? Berikut tips employer branding yang penting untuk Anda ketahui. 

Shape Your Work Culture

Kelompok rekan kerja yang saling berbagi kisah tentang work culture mereka masing-masing.

Peran work culture di dalam suatu perusahaan bisa dibilang sangat krusial. Culture yang dimiliki suatu perusahaan akan secara tidak langsung membentuk karakter dan kepribadian organisasi yang dimiliki. Hal ini membuat kondisi lingkungan kerja yang unik, memiliki nilai-nilai dan prinsip tersendiri, serta tradisi-tradisi yang bisa jadi beda dari yang lain.

Work Culture yang selalu diinginkan oleh kandidat adalah perusahaan dengan work culture yang positif. Dengan berarti, memberikan budaya positif kepada tenaga kerjanya akan membuat mereka bekerja lebih baik. Nilai-nilai seperti kepemimpinan, manajemen, kebijakan, dan tingkat stress karyawan juga dapat diatur dengan memiliki lingkungan kerja yang selalu mendorong untuk bertindak positif.

Dengan Work Culture yang baik, hal ini akan berimbas juga kepada employer branding yang diinginkan perusahaan. Contoh, apabila perusahaan Alpha terkenal dengan work culture yang suportif, saling mendukung, dan tidak memaksakan karyawan untuk bekerja diluar jam kerja, maka hal ini menjadi employer branding yang membuat orang berbicara dari mulut ke mulut: Perusahaan Alpha adalah perusahaan yang cocok untuk Anda yang ingin meminimalisir stress. Ditambah, work culture yang baik juga dapat meningkatkan engagement dan retention

Akan ada jawaban mengapa karyawan perusahaan Alpha banyak yang bertahan dan tidak pernah terlintas dipikiran mereka untuk resign. Pantesan, Ciput dan Bobo betah disana!

Just In: Lingkungan Kantornya Gimana, Sih?

Gambar kantor dengan fasilitas yang mumpuni cocok untuk mengembangkan employer branding

Seperti yang sudah dicontohkan oleh kisah Ciput dan Bobo di atas, ada orang-orang yang mempertanyakan soal kantor tempat mereka bekerja. As many can guess, fasilitas kantor juga bisa menjadi employer branding yang membuat perusahaan dapat menarik talent

Terutama dengan trend-trend yang menunjukkan perusahaan saling pamer kantor mereka, rasanya memang sudah seharusnya kandidat yang bekerja di suatu perusahaan berhak tahu fasilitas apa yang akan mereka dapatkan selama bekerja on-site

Tentunya, hal ini tidak berarti kantor harus menyediakan semua barang-barang mewah. Nggak perlu ribet-ribet menyediakan ruang gaming dan PS5 di tengah meeting room, kok. Yang dibutuhkan hanya teknik branding yang tepat yang dapat membuat mereka merasa bahwa bekerja disitu dengan fasilitas yang disebutkan sudah sangatlah worth it.

Fasilitas-fasilitas kecil seperti disediakan dispenser, snack-booth, atau small corner untuk berbagi cerita sudah cukup untuk membuat talent tertarik. Selama Anda tahu target market talent yang Anda inginkan, maka hal seperti ini bukanlah menjadi masalah. 

Manfaatkan Media Sosial

Seseorang sedang scrolling sosial media untuk melihat brand perusahaan

Kembali lagi kepada kisah Ciput dan Bobo, cara mereka meningkatkan engagement dari branding perusahaan Alpha adalah melalui TikTok. Ini berarti, social media punya peran yang sangat besar untuk mempengaruhi reputasi perusahaan. Dengan arus jalur informasi yang cepat, banyak job-seekers yang selalu nangkring di sosial media untuk mendapatkan info-info terkini tentang branding perusahaan yang mereka tuju.

Hanya dalam satu kali tekan tombol search, nama perusahaan Anda sudah dapat diakses di seluruh media sosial. Anda bisa memanfaatkan penggunaan hashtag, contohnya seperti #InterndiAlpha yang kemudian dapat menjadi kemudahan akses bagi para job-seekers yang penasaran tentang bagaimana rasanya magang di perusahaan tersebut.

Menggunakan fasilitas sosial media seperti TikTok, Instagram Reels, Instagram Story, dll. juga akan memperluas jangkauan employer branding perusahaan. Semakin rajin perusahaan memanfaatkan sosial media sebagai branding mereka, semakin sering nama perusahaan didengar di telinga-telinga kandidat.

Ini juga dapat menjadi referensi karyawan apabila ada pihak-pihak yang bertanya, ‘Perusahaan Alpha ini perusahaan yang ada dimana, ya?’ maka kandidat karyawan kantor cukup menjawab, ‘Sudah pernah lihat TikTok kita, belum? Follow sekalian, ya!’

Pamerkan Benefit Perusahaan

Seorang Pria memamerkan benefits kerjanya yang mendapatkan persetujuan dari orang lain.

Last but not least, cara terbaik untuk membuat employer branding meningkat dengan reputasi adalah melalui benefits. Setiap perusahaan memiliki benefits yang ditawarkan kepada kandidat dan karyawannya yang biasa menjadi aset untuk mempertahankan karyawan mereka atau menarik talent untuk bekerja di perusahaan tersebut. Selain fasilitas kantor, ada benefit lain yang sering dicari oleh talent ketika melamar pekerjaan. 

Benefit seperti jaminan keamanan kerja, adanya tunjangan, atau bahkan bantuan akomodasi dapat menjadi hal-hal yang diletakkan pada front-page perusahaan atau job posting. Branding seperti ini menjadi branding terbaik, dengan talent akan secara otomatis tertarik pada benefit yang ditawarkan dan tanpa pikir panjang, akan membaca requirements untuk melanjutkan ke proses apply.

Selain itu, internal experience juga penting untuk dikembangkan. Benefits tidak hanya diterapkan untuk para kandidat yang baru pertama kali masuk—bukan sebagai pancingan belaka—namun bagaimana benefits tersebut nantinya akan direalisasikan dan menjadi bagian dari pengalaman karyawan. Apa yang mereka rasakan dari saat interview hingga menjadi karyawan tetap menjadi employer branding yang perlu ditekankan perusahaan.

Candidate Experience dengan Tes Psikometri

Seperti yang telah dibahas, work culture memiliki peran yang penting dalam memegang employer branding. Dengan menggunakan asesmen yang tepat, kita tidak hanya bisa mengenali budaya perusahaan untuk menjadi brand yang dapat di share, namun juga dapat melihat kepribadian kandidat yang cocok dengan budaya kerja perusahaan Anda. Contohnya, dengan menggunakan tes psikometri.

Tes Psikometri dapat menjadi salah satu bagian dari candidate experience yang dapat menjadi pertimbangan untuk employer branding. Asesmen psikometri Dreamtalent memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk mengetahui lebih mendalam tentang minat, bakat, dan kepribadian karyawan, juga memberikan candidate experience yang berkesan pada kandidat Anda dengan tes yang ringan, gamified, namun tetap menjamin akurasi hingga 90%.