Summary: Gen Z memiliki persentase tertinggi dari generasi lain yang memilih WFH. Namun kesulitan yang dihadapi saat transisi membuat kegiatan WFH jadi terganggu. Berikut adalah beberapa tips yang dapat digunakan untuk mengelola karyawan dan meningkatkan kualitas kerja secara remote.
Expectations: Setelah membaca artikel ini, Anda dapat memepertimbangkan tips-tips dibawah ini untuk menigkatkan kualitas kerja dan meningkatkan pengelolaan karyawan saat WFH
Sejak pandemi yang terjadi pada awal 2020, dunia kerja dipaksa untuk memanfaatkan teknologi demi berlangsungnya kegiatan mereka. Pemanfaatan teknologi digunakan hampir di seluruh aspek kehidupan, mulai dari event, belajar-mengajar, hingga kerja dengan istilah WFH (Work From Home).
Kesulitan dalam situasi kerja yang baru ini pastinya selalu ada dan harus dihadapi oleh semua karyawan. Untungnya, perkembangan teknologi yang terjadi beberapa tahun belakangan ini membuat semuanya lebih mudah bagi kegiatan perkantoran dan manusia pun terus beradaptasi mengikuti perkembangan tersebut.
Namun, dengan berkembangnya teknologi dan tersedianya sumber-sumber yang berlimpah, apakah semua karyawan dapat mengerjakan tugas mereka sesuai dengan harapan?
Gen Z Lebih Suka WFH: Memang Iya?
Generasi Z yang merupakan mereka dengan tahun kelahiran 1996 hingga 2009, saat ini adalah generasi yang baru saja terjun kedalam dunia kerja. Mereka yang memiliki tahun kelahiran 1996, harus menerima kenyataan bahwa mereka tidak bisa mencicipi dunia kerja dengan bekerja secara langsung di kantor ketika mereka lulus kuliah. Sama halnya juga terjadi pada mereka yang memiliki tahun kelahiran 1997 hingga 2001.
Mereka menjalani dunia kerja selama pandemi ini secara online dengan WFH atau Work From Home. Tapi, apakah mereka ingin WFH terus berlanjut hingga akhirnya menjadi sebuah budaya yang baru?
Grafik Survei Media Kerja Paling Efektif (Sumber: Databoks)
Menurut data yang diambil dari DataBoks mengenai hal ini, Gen Z memang memiliki persentase tertinggi yang menyatakan bahwa WFH menjadi pilihan yang efektif untuk bekerja dibandingkan generasi Millennials ataupun Gen X. Tapi dari ketiga generasi ini, semua sepakat bahwa WFO atau Work From Office masih menjadi opsi yang paling efektif dibandingkan WFH, WFA (Work From Anywhere), dan hybrid.
Namun, walaupun semua generasi sepakat bahwa kerja secara langsung di kantor adalah opsi yang paling efektif, nyatanya banyak perusahaan sekarang sudah beralih menjadi kerja dari rumah atau dari manapun untuk mengurangi pengeluaran operasional kantor.
Bekerja dari rumah pastinya tidak semudah yang dibayangkan. Banyak gangguan mulai dari gangguan internet hingga gangguan suara dari lingkungan sekitar membuat karyawan tidak fokus dengan pekerjaannya. Untuk mendapatkan hasil kerja yang sesuai dengan harapan, Anda dapat melakukan 5 cara dalam mengelola karyawan yang bekerja secara remote.
5 Cara Mengelola Karyawan Yang Bekerja Secara Remote
Kerja secara remote mengharuskan semua karyawan untuk memiliki kedisiplinan serta kesadaran atas semua tugas mereka. Namun, berikut adalah 7 cara untuk mengelola karyawan yang bekerja secara remote.
1. Menentukan Ketentuan Yang Jelas
Penentuan dan memberi ketentuan yang jelas dan lengkap kepada karyawan sangat berpengaruh kepada sistem kerja karyawan dan juga perusahaan. Salah satu ketentuan yang harus ditetapkan pada saat WFH adalah penentuan jam kerja. Dengan jam kerja yang jelas, hal ini dapat membantu meningkatkan produktivitas karyawan.
2. Memanfaatkan dan Memberikan Dukungan Teknologi
Pemanfaatan teknologi pada saat Work From Home adalah hal yang sudah pasti dilakukan oleh semua karyawan. Namun, lebih baik lagi jika karyawan diberikan dukungan dan akses kepada teknologi. Menggunakan teknologi untuk membantu kelancaran proses kerja, seperti kalender kerja online, project management tools, menggunakan tools untuk fun brainstorm, dan lain-lain.
3. Memperkuat Komunikasi Antar Tim
Kesulitan bonding yang dialami oleh seluruh karyawan memiliki peran dalam keberlangsungan kerja mereka. Minimnya bonding antar tim dan antar karyawan dapat menghalangi produktivitas, motivasi, dan juga kekompakan. Maka dari itu pastikan perusahaan untuk melakukan pertemuan online, ataupun forum dialog karyawan. Pada saat yang bersamaan juga, perusahaan dapat mengetahui kondisi WFH yang dihadapi oleh karyawan.
4. Meningkatkan Kepedulian Terhadap Karyawan
Dengan berlakunya WFH, karyawan lebih rentan untuk merasa kesepian hingga merasa cemas. Perusahaan dapat mendengarkan keluhan-keluhan karyawan dan memberikan dukungan emosional dan juga materiil. Tanpa disadari, dukungan emosional sangat membantu mental health para karyawan yang bekerja secara remote.
5. Melakukan Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap yang paling penting dalam sebuah proses. Perusahaan harus melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa semua karyawan bekerja sesuai peraturan dan juga hasil yang diberikan sesuai dengan ketentuan. Evaluasi juga dapat menjadi waktu yang tepat untuk mendengar masukan dari para karyawan.
Penerapan tips-tips ini membantu perusahaan agar dapat melakukan pengelolaan karyawan yang bekerja secara remote. Jika perusahaan sudah menerapkan tips-tips pengelolaan karyawan ini, berarti Anda secara tidak langsung dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
Tapi, produktivitas karyawan tidak hanya ditentukan melalui pengelolaan WFH yang baik. Produktivitas tersebut juga ditentukan oleh kesesuaian kepribadian karyawan dengan kebudayaan kerja perusahaan. Dengan Dreamtalent, Anda dapat mulai mengetahui kesesuaian karyawan Anda dengan budaya dan lingkungan kerja melalui tes psikometri yang sudah dilakukan.