Summary: THR adalah hal yang ditunggu oleh setiap karyawan saat menjelang Hari Raya. Hak yang wajib diterima karyawan setiap tahunnya ini sering dianggap sebagai “uang kaget” yang malah membuat THR cepat habis. Kamu perlu melakukan pengelolaan uang THR agar uang kamu tidak hanya numpang lewat saja. Kamu dapat melakukan penyisihan THR untuk langsung di tabung dan juga melakukan pencatatan rencana pengeluaran.
Expectations: Setelah membaca artikel ini, kamu dapat mengetahui bagaimana cara mengelola THR agar tidak cepat habis.
Siapa nih yang kalo baru dapet THR, tahu-tahu beberapa hari kedepan THR-nya udah ludes gak tahu kemana. Pasti ini sering terjadi ke kamu kan? Kayaknya udah gak heran lagi kalau THR cuman numpang lewat doang.
Setiap sebelum Hari Raya atau setiap menjelang Hari Raya, selain berkumpul dengan keluarga, THR ini pasti satu hal yang paling ditunggu-tunggu oleh semua karyawan.
Selama ini pasti kamu hanya tahu kalau THR adalah “bonus” yang diberikan setiap menjelang Hari Raya. Namun, sebenarnya THR itu lebih kompleks dari apa yang kamu ketahui.
Bukan Bonus? Apa Sih THR?
THR atau Tunjangan Hari Raya adalah hak pendapatan yang wajib diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya. THR ini wajib dibayarkan oleh perusahaan kepada karyawannya setiap menjelang Hari Raya Keagamaan dalam rupa uang yang merupakan diluar gaji pokok.
THR yang kamu terima ini merupakan hak yang wajib kamu terima karena sudah tertera dalam undang-undang atau peraturan dari pemerintah. Aturan pemberian THR dituangkan dalam Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor: M/1/HK.04/IV/2022 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2022 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.
Terus, Seberapa Besar THR Yang Kamu Dapatkan?
Nominal atau jumlah THR setiap karyawannya pasti berbeda. Perbedaan jumlah ini dikarenakan ThR dihitung berdasarkan durasi lamanya seorang karyawan bekerja di perusahaan tersebut.
Jika kamu sudah bekerja selama 1 tahun atau lebih di perusahaan, maka kamu akan mendapatkan THR sebesar 1 bulan gaji. Jika kamu bekerja belum genap setahun, maka THR yang kamu terima akan diberikan secara proporsional sesuai masa kerja kamu dengan perhitungan jumlah masa kerja/ 12 bulan x 1 bulan gaji.
Namun perlu diingat bahwa setiap perusahaan memiliki perhitungannya masing-masing ketika menyangkut pemberian THR.
Apa Karyawan Non-Muslim Berhak Mendapat THR?
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, THR adalah Tunjangan Hari Raya yang merupakan hak wajib karyawan yang dibayarkan oleh perusahaan setiap menjelang Hari Raya Keagamaan.
Berdasarkan Pasal 1 Ayat (2) Permenaker 6/ 2016, hari raya keagamaan yang dimaksudkan adalah hari raya keagamaan dari semua agama. Jadi, THR adalah hak semua karyawan dan tidak hanya diterima oleh karyawan yang beragama Islam saja.
THR diberikan sebanyak 1 kali dalam satu tahun yang disesuaikan dengan Hari Raya Keagamaan masing-masing karyawan. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa kamu akan mendapatkan jatah THR kamu di Hari Raya Keagamaan lain.
Uang THR Cepat Habis? Gini Cara Kelolanya
Mengelola uang memang suka bikin pusing kepala. Banyak banget yang harus dibayar sampai tiba-tiba uangnya sudah habis gatau kemana. Apalagi uang THR yang merupakan berkat lebih, yang sudah seharusnya kita kelola dengan baik.
1. Tabung Sebagian
Walaupun ketika Hari Raya akan banyak pengeluaran, seperti pakaian baru, pengeluaran rumah tangga, ataupun untuk kasih THR ke saudara, tapi kamu harus tetap sisihkan sebagian dari uang THR kamu.
“Sebanyak 53 persen masyarakat akan membelanjakan Tunjangan Hari Raya (THR), dibanding untuk ditabung.”
- Senior Manager, Inventory Partnerships at The Trade Desk, Kautsar Ikrami
Lebih baik lagi jika kamu menyisihkannya langsung setelah kamu mendapatkan uang THR. Jadi kamu bisa membatasi seberapa besar uang yang kamu harus keluarkan untuk berbelanja baju baru. Nantinya, THR yang kamu tabung ini dapat kamu gunakan untuk keperluan lain yang lebih penting dan mungkin sebagai dana darurat.
2. Bedakan Kebutuhan Dan Keinginan
Ketika mengelola keuangan, kamu perlu sekali untuk menetapkan skala prioritas. Kamu harus lebih memprioritaskan apa yang kamu butuh, bukan apa yang kamu inginkan. Kebutuhan itu adalah pengeluaran yang tidak bisa dihindari. Misalkan biaya mudik, biaya untuk zakat, membayar hutang, ataupun memberikan THR kepada saudara.
Kesampingkan keinginan yang kurang penting dan tidak mendesak, seperti handphone baru atau baju baru yang pemenuhannya dapat ditunda lain waktu. Dengan memiliki prioritas ini, kamu jadi terhindar dari pengeluaran uang untuk membeli barang yang tidak penting.
3. Mencatat Rencana Pengeluaran
Walaupun mencatat terlihat “old-school” namun sebenarnya cara ini adalah cara yang paling efektif untuk merencanakan dan melacak pengeluaran kamu. Ketika kamu mendapatkan THR, kamu harus langsung mencatat rencana pengeluaran uang THR kamu.
Misalkan kamu langsung mencatat 30% untuk ditabung, 30% untuk pengeluaran kewajiban, 20% untuk mudik, dan 20% untuk dana darurat. Dengan mencatat rencana pengeluaran ini, kamu tidak lagi over budget.
Kalau kamu sudah melakukan 3 cara mengelola di atas tapi THR kamu masih saja cepat habis, mungkin kamu perlu mengenal diri kamu lagi.
Apa kamu orang yang impulsive buying? Apa kamu boros? Atau kamu suka flexing?
Mungkin salah satu contoh di atas merupakan alasan mengapa THR kamu cepat habis. Maka dari itu, kamu perlu mengenali diri kamu lebih dalam lagi melalui tes psikometri seperti yang terdapat di Dreamtalent.
Dengan mengetahui kepribadian dan tipe diri kamu, kamu jadi dapat menentukan cara-cara mengelola uang yang paling efektif yang sesuai dengan kepribadianmu.