Gen Z vs Millennials, Siapa Yang Akan Dominan Di Dunia Kerja?
Tempat Kerja | 24 Jan 2023 | By Yehezkiel Faoma Taslim
Gen Z vs Millennials, Siapa Yang Akan Dominan Di Dunia Kerja?

Summary: Generasi millennial dan gen Z, dua generasi yang cepat beradaptasi dengan perubahan dan berperan penting dalam kemajuan sebuah perusahaan saat ini. Pribadi yang mandiri dan kompetitif membuat gen Z terlihat lebih dominan. Namun, masing-masing generasi memiliki cara tersendiri untuk mengelola diri mereka di tempat kerja. 

 

Expectations: Setelah membaca artikel ini, Anda dapat mengetahui dan memahami kelebihan, kekurangan, serta karakteristik generasi millennial dan gen Z.



Millennials atau gen Y, generasi bagi mereka yang lahir dari tahun 1981 hingga tahun 1996 atau mereka yang saat ini berada di antara umur 42 tahun hingga 27 tahun. Generasi Y atau Millennials ini adalah generasi pertama yang lahir pada era informasi digital. 

 

Sedangkan generasi Z adalah generasi dengan tahun kelahiran mulai dari tahun 1997 hingga tahun 2012. Generasi Z pada saat ini memiliki kisaran umur dari 26 tahun hingga 11 tahun. Sama seperti millennial yang lahir pada era informasi digital, namun gen Z dipercaya lebih dapat menggunakan perubahan teknologi. Bahkan teknologi menjadi “nafas” bagi gen Z.

 

Gen Z dan Millenials, pilar-pilar perkembangan dunia saat ini. Dua generasi yang memiliki peranan khusus bagi berkembanganya sebuah perusahaan. Keduanya merupakan generasi yang tumbuh seiring dengan perkembangan dunia, khususnya perkembangan teknologi. Karena itu generasi millennial dan juga generasi Z tumbuh menjadi digital native.

 

Apa Itu Digital Native? Ini Penjelasannya

 

Sebutan untuk generasi yang lahir sesudah adanya internet. Generasi millenial sebagai generasi pertama yang kemudian dilanjutkan oleh gen Z.

 

Digital native sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tumbuh di era digital. Istilah ini banyak digunakan untuk generasi millennial, gen Z, dan juga Alpha. Mereka yang tumbuh di era informasi ini disebut dapat menerima semua informasi digital dengan cepat dan nyaman dari platform digital elektronik apapun, seperti smartphone, laptop, dan juga sosial media.

 

Generasi lainnya selain Millennials, Gen Z, dan Alpha seperti Gen X atau Baby Boomers, walaupun mereka dapat menggunakan internet mereka tetap bukan bagian dari digital native. Hal itu dikarenakan Gen X dan Baby Boomers lahir pada era dimana televisi dan informasi cetak mendominasi. Hal ini juga disebabkan karena mereka lahir sebelum hadirnya internet. 

 

Kebutuhan generasi Millennial dan generasi Z akan akses terhadap internet merupakan salah satu kesamaan yang mereka bagi. Namun tentunya mereka juga memiliki perbedaan yang juga disertai oleh kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 

 

Millennials and Gen Z, Emang Sama?

 

Perbedaan kedua generasi yang memiliki beberapa kesamaan, seperti kebutuhan untuk mengakses internet.

 

Dua generasi yang sama-sama lahir di era informasi digital, sama-sama memiliki kebutuhan akan internet, dan juga sama-sama mampu beradaptasi dengan cepat. Tapi kedua generasi tersebut sama apa enggak sih?

 

Selain memiliki perbedaan periode tahun lahir, sebenarnya kedua generasi ini sulit untuk dibedakan. Karakteristik dari kedua generasi ini juga sulit untuk dipahami, karena kedua generasi sering dikaitkan dengan stereotip yang sama, yang menyebabkan dengan adanya kesalahpahaman. 

 

Namun, apa yang membedakan antara Millennials dan Gen Z?

 

Perbedaan yang paling mencolok yang dimiliki oleh kedua generasi ini adalah perbedaan nilai, prinsip, tujuan, dan juga prioritas. Dalam dunia kerja, tentunya perbedaan-perbedaan tersebut harus menjadi pertimbangan bagi HR untuk mempersiapkan strategi perekrutan karyawan. 

 

Secara umum, generasi millennial dinilai memiliki keunggulan karena merupakan generasi pertama sebagai “digital pioneer” atau generasi digital pertama yang mengalami beberapa periode sebelum lahirnya Gen Z. Generasi milenial juga merasakan perubahan-perubahan teknologi dan mereka sadar dengan kemajuan yang ada setiap berubahnya teknologi. 

 

Millennials lebih suka mencari tantangan baru dan tumbuh dalam budaya dimana kesetiaan lebih penting. Mereka lebih menyukai pekerjaan dengan deskripsi pekerjaan yang  jelas dan memiliki beban kerja yang masuk akal.

 

Walaupun millennials dinilai mempunyai kelebihan “khusus”, tetapi berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Robert Half menunjukkan bahwa 83% senior manager berencana untuk merekrut dan mempekerjakan para fresh graduate yang mayoritas merupakan bagian dari gen Z. 

 

Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui perbedaan kedua generasi ini melalui pembahasan berikut:

 

1. Millennials Suka Berkolaborasi, Gen Z Pribadi Yang Mandiri

 

Millennials memiliki sifat kolaboratif, berorientasi pada tim, dan ingin bekerja bersama di ruang kantor terbuka. Millennials berorientasi pada tim dan ingin bekerja di lingkungan yang mengutamakan partisipasi. Kepentingan bersama dan bekerja sama merupakan pedoman terpenting untuk memajukan perusahaan.

 

Di sisi lain, Gen Z seringkali lebih suka bekerja secara mandiri, dengan 45 persen lebih memilih bekerja di ruang pribadi daripada ruang kerja bersama. Mereka tumbuh dengan akses 24 jam ke informasi di perangkat seluler mereka, dan ingin dinilai berdasarkan pencapaian mereka sendiri. 

 

Gen Z juga lebih cenderung bersaing dengan rekan-rekan mereka daripada generasi yang lebih tua. Kekuatan mereka menentukan daya saing mereka. Generasi Z adalah generasi yang tidak mau bergantung pada orang lain untuk pekerjaannya.

 

Gen Z adalah generasi yang dapat bersaing dan mandiri

2. Millennials Mengejar Banyak Job Roles, Gen Z Mengejar Career Paths

 

Generasi dengan sebutan job-hopper generation, karena millennials tertarik dengan tantangan dan mencari tantangan tersebut di pekerjaan baru mereka.

 

Millennial juga dikenal sebagai “job-hopping generation” karena mereka adalah generasi yang sering berganti pekerjaan. Generasi Millennials juga adalah generasi yang mencari tantangan baru, hal ini menjelaskan mengapa millennials sering berganti pekerjaan. Sebaliknya dilansir dari TechnologyAdvice, Gen Z akan bertahan di perusahaan selama lebih dari 10 tahun jika organisasi tersebut selaras dengan nilai-nilai mereka.

 

Perbedaan besar lainnya antara Gen Z dan Milenial adalah Gen Z seseorang yang kompetitif di tempat kerja. Mereka mengikuti rekan-rekan mereka di media sosial dan ingin memastikan bahwa mereka selangkah lebih maju dari rekan-rekan mereka. 

 

Gen Z terbiasa multitasking, mereka dapat melakukan beberapa pekerjaan sekaligus. Sementara Millennial memiliki perhatian yang mudah teralihkan. Dalam kehidupan sehari-hari, Gen Z seringkali masih mengerjakan pekerjaannya dalam perjalanan pulang kerja, membukanya di ponsel sembari mendengarkan lagu.

 

3. Millennials Lebih Idealis, Gen Z Lebih Pragmatis

Millennials memiliki sifat yang idealis, dimana mereka akan mempertahankan ide, gagasan, dan prinsip mereka.

 

Millennials merupakan pribadi yang lebih idealis, dimana millennials akan mempertahankan nilai-nilai, kepercayaan, dan prinsip mereka dengan teguh. Walaupun sikap idealis ini kadang membuat orang lain menilai millennials sebagai orang yang keras kepala, tapi dengan sikap idealis ini juga dapat muncul kompromi. 

 

Sedangkan Gen Z bersikap lebih pragmatis. Gen Z akan mengalkulasi berbagai hal sebelum mengambil keputusan. Sifat pragmatis yang dimiliki Gen Z ini akan lebih memperhatikan kepraktisan dan juga apa manfaat dari suatu keputusan. Contohnya, mereka akan berhitung apakah perlu kuliah atau tidak, berdasarkan rasionalitas kepentingan mereka. Jika menurut mereka kuliah akan menguntungkan, maka mereka akan menjalaninya. Sebaliknya, jika tidak, maka mereka memilih tidak kuliah.

 

Tentunya sebuah perusahaan tidak bisa hanya memiliki satu generasi saja. Puluhan bahkan ratusan karyawan dari generasi yang berbeda tentunya akan mendorong perkembangan sebuah perusahaan. Dengan sikap pragmatis Gen Z dan sifat idealis Millennials, kedua sikap dari kedua generasi tersebut mungkin dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang tepat. 

 

Multigenerasi di Perusahaan: Game Changer!

Multigenerasi adalah hal yang penting untuk dimiliki perusahaan untuk berkembang.

Keberagaman adalah faktor positif dalam perkembangan sebuah perusahaan, entah keberagaman budaya, agama, suku, maupun keberagaman generasi. Berikut adalah keuntungan yang didapatkan dengan adanya multi generasi dalam sebuah perusahaan. 

 

1. Keberagaman Kolaborasi

 

Multigenerasi dapat membantu menumbuhkan kolaborasi untuk kepentingan perusahaan. Generasi yang lebih dahulu bekerja sama dengan generasi muda dengan tujuan menciptakan kombinasi antara pengalaman yang dimiliki oleh generasi yang lebih tua dengan inovasi yang dimiliki oleh generasi muda. Lingkungan kerja yang kolaboratif ini tentunya membuat para karyawan terus berkembang dan mendorong kerja sama tim yang kuat.

 

2. Reverse Mentoring

 

Reverse mentoring ini sangat bermanfaat bagi perkembangan individu. Mentoring yang biasa dilakukan oleh karyawan yang lebih berpengalaman. Tapi pada reverse mentoring ini generasi muda seperti milenial dan gen Z justru memberikan bimbingan kepada generasi yang lebih tua tentang bagaimana cara beradaptasi dengan perkembangan zaman, khususnya teknologi. 

 

Kelebihan, kekurangan, serta perbedaan antara generasi millennial dan gen Z ini harus diketahui dan dipahami oleh HRD untuk proses rekrutmen perusahaan. Namun, terlepas dari kelebihan dan kekurangan sebuah generasi, tentunya kepribadian dan sikap individu lebih dibutuhkan dalam sebuah rekrutmen. 


Maka dari itu, penting sekali Anda mengetahui kepribadian kandidat dan karyawan Anda yang dapat didapatkan melalui tes psikometri yang disediakan oleh Dreamtalent. Karena kepribadian satu karyawan pun akan berpengaruh kepada perkembangan dan kemajuan perusahaan Anda.