Rekrut Gen Z: Harus Fleksibel dan Ada Teknologi Modern?
Rekrutmen | 01 Feb 2023 | By Yehezkiel Faoma Taslim
Rekrut Gen Z: Harus Fleksibel dan Ada Teknologi Modern?

Summary: Dengan karakteristik gen Z yang kompetitif dan inovatif, membuat gen Z memiliki potensi besar untuk diminati sebuah perusahaan. Gen Z yang akan mendominasi dunia kerja beberapa tahun yang akan datang, memiliki harapan untuk masa depan mereka. Harapan akan masa depan ini diiringi juga dengan ekpektasi gen Z akan tempat kerja mereka. Fleksibilitas dan teknologi modern menjadi tuntutan gen Z saat bekerja nanti. Namun, sebenarnya apa saja yang diharapkan gen Z untuk tempat kerja mereka?

 

Expectations: Setelah membaca artikel ini, Anda sebagai recruiter dapat memahami keinginan Gen Z dan mempertimbangkan hal tersebut ketika proses rekrutmen.



Seorang content creator TikTok lagi buat konten tentang keinginan gen Z saat kerja nanti. Ada yang jawab “aku sih jam kerja fleksibel ya”, ada juga yang jawab “teknologi modern pasti”, dan ada juga yang jawab “fasilitas sih yang normal aja, yang penting gajinya gede”. 

 

Walaupun permintaannya bikin geleng-geleng kepala, namun perlu diingat juga bahwa tidak semua gen z memiliki ekspektasi yang sama. Gen Z memang akan jadi “genset” perusahaan kedepannya. Maka dari itu Anda sebagai HR perlu tahu apa yang sebenarnya gen Z mau saat bekerja di perusahaan Anda. 

 

Gen Z yang merupakan generasi dengan tahun kelahiran 1997 hingga 2012, sudah mulai memasuki dunia kerja. Setidaknya sekarang mereka yang lahir di tahun 2002 sudah mulai bekerja. 

 

Dengan populasi gen Z yang terbesar di Indonesia, pastinya beberapa tahun kedepan sebuah perusahaan akan didominasi oleh para gen Z. Cepat beradaptasi, kompetitif, dan lihai dalam menggunakan teknologi menjadi beberapa alasan mengapa gen Z diperlukan dalam sebuah perusahaan. 

 

Maka itu perlu sekali bagi Anda yang seorang HR dalam menyiapkan strategi baru demi menarik minat gen Z untuk bekerja di perusahaan Anda. 

 

Metode Apa Yang Sudah Anda Pakai? 

 

Sebelum mulai mendaftarkan diri, tentunya semua kandidat akan mencari tahu mengenai pembukaan lowongan. Dari zaman dahulu hingga sekarang, banyak sekali metode yang dapat digunakan untuk melakukan perekrutan kandidat. Namun, tidak semua metode dapat digunakan ke gen Z. 

 

1. Melalui Website Perusahaan

Gen Z akan melakukan research terhadap perusahaan yang mungkin menarik perhatiannya.

 

Setelah melakukan pencarian informasi, pastinya para gen Z akan langsung berkunjung ke website resmi perusahaan. Menggunakan website resmi perusahaan ini tentunya memberikan hal yang positif. Contohnya seperti rasa aman yang didapatkan oleh para gen Z karena informasi yang nyata dan faktual. Pelampiran informasi yang jelas mengenai posisi lamaran dan latar belakang perusahaan juga menjadi alasan mengapa menggunakan website resmi perusahaan adalah metode yang harus dicoba. 

 

2. Job Fair

 

Walaupun job fair membutuhkan kandidat untuk hadir secara fisik di tengah keramaian, tapi metode ini justru menjadi salah satu metode yang efektif. Dengan karakteristik gen Z yang lebih suka berinteraksi secara langsung, menjadi alasan kenapa perusahaan Anda harus berpartisipasi di job fair. 

 

Interaksi secara langsung juga dapat menjadi tolak ukur Anda sebagai HR untuk menilai sikap, sifat, dan kepribadian calon kandidat ANda. 

 

3. Media Sosial

Platform yang digunakan sebagai sarana menjalankan metode perekrutan.

 

Metode yang satu ini sudah tidak mengejutkan dan tidak asing lagi untuk digunakan dalam proses perekrutan. Gen Z yang pada dasarnya adalah generasi “digital native” pastinya akan memaksimalkan kegunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari mereka. 

 

Gen Z sering sekali mencari lowongan pekerjaan melalui media sosial seperti Instagram, Twitter, ataupun job portal seperti LinkedIn atau juga JobStreet. 

 

Penggunaan metode-metode di atas sudah terbukti dalam menarik perhatian kandidat, terutama gen Z. Namun, selain metode Anda juga perlu mengetahui apa yang diharapkan oleh gen Z ketika bekerja di perusahaan Anda. 

 

Gen Z Banyak Maunya, Emang Iya?

 

Dari jawaban interview para mahasiswa akhir di atas, mereka memang memiliki harapan tersendiri terhadap perusahaan dimana mereka akan bekerja. Menurut CNBC Indonesia, gen Z lebih mementingkan hal-hal yang menjamin kelangsungan kerja mereka daripada nominal gaji yang ditawarkan. 

 

1. Jam Kerja Fleksibel

Jam kerja yang fleksibel ini membuat karyawan untuk dapat mengatur jam kerja sendiri.

 

Jam kerja yang diatur sendiri oleh karyawan terdengar sangat menggiurkan bagi para kandidat. Jam kerja yang fleksibel ini membuat karyawan untuk dapat mengatur jam kerja sendiri, asalkan semua tugas terselesaikan dengan baik.

 

Bukan karena bisa bersantai sambil kerja, tapi jam kerja fleksibel ini diinginkan oleh gen Z karena masalah produktivitas. Karena banyak dari karyawan Anda dan tidak hanya gen Z yang lebih produktif di malam hari. Mereka yang lebih produktif dan mudah mendapatkan ide di malam hari ataupun tengah malam ini disebut dengan sebutan “kalong”.

 

2. Keamanan Lingkungan Kerja

 

Mudahnya sebuah hal untuk viral mungkin menjadi alasan mengapa keamanan menjadi faktor yang penting bagi gen Z. Keamanan ini juga termasuk kepada keterbukaan perusahaan atas aduan karyawannya dan bagaimana perusahaan akan menindakinya. Selain itu, gen Z juga mementingkan lingkungan kerja yang aman dari ancaman, kekerasan verbal, maupun kekerasan seksual

 

3. Work-Life Balance

Keseimbangan antara kehidupan kerja dengan kehidupan pribadi. Kesehatan mental juga dipengaruhi oleh keseimbangan ini.

 

Work-life balance ini adalah impian semua karyawan. Namun bagi gen Z, work-life balance ini bukan hanya sekedar keseimbangan antara kehidupan kerja dengan kehidupan pribadi. Bagi gen Z, work-life balance ini adalah tentang kesehatan mental ketika mereka bekerja nanti. 

 

Dengan meningkatnya depresi, kasus bunuh diri, menyakiti diri sendiri, dan gangguan kejiwaan lainnya yang terjadi menyebabkan Gen Z menjadi generasi yang peduli kesehatan mental. Sebuah perusahaan yang peduli dengan kesehatan mental karyawannya menjadi pilihan utama para gen Z. Salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan kepeduliannya kepada kesehatan mental karyawan adalah dengan menerapkan work-life balance.

 

4. Teknologi Modern

 

Harapan gen  Z berikutnya adalah tersedianya fasilitas teknologi modern terbaru untuk melakukan tugas yang berbeda. Tidak mengejutkan jika Gen Z mengharapkan teknologi terbaru di tempat bekerjanya. Karena gen Z sangat bergantung pada perangkat dan aplikasi berbasis teknologi dalam keseharian. 

 

Memudahkan pekerjaan karyawan dengan teknologi terbaru tidak hanya memenuhi harapan gen Z. Tapi, hal ini berdampak positif bagi perusahaan, karena hasil juga meningkat. Dengan demikian, ada hubungan yang saling menguntungkan antara perusahaan dan karyawan.

 

5. Lingkungan Yang Kompetitif

 

Salah satu harapan gen Z di dunia kerja. Kompetitif dianggap gen Z menjadi dorongan agar mereka menjadi yang lebih baik lagi.

 

Mungkin hal ini mengejutkan Anda, tapi pada dasarnya gen Z memang generasi yang sangat kompetitif. Hal ini karena gen Z sudah terbiasa berada di lingkungan yang kompetitif dan suka menantang diri sendiri dengan orang lain.

 

Karena itu, gen Z sangat menginginkan umpan balik atas semua yang sudah dilakukan. Jiwa kompetitif ini muncul karena gen Z merasa jika kompetitif akan mendorong mereka untuk lebih baik lagi. 

 

6. Budaya Kerja Yang Terbuka

 

Keterbukaan dalam lingkungan kerja juga menjadi hal yang diinginkan oleh karyawan Gen Z. Gen Z menghargai orang yang apa adanya dan memberikan validasi kepada mereka. Budaya kerja yang transparan mendorong kinerja terbaik. 

 

Budaya kerja yang transparan dapat membuat karyawan Gen Z merasa lebih percaya diri dan lebih merasa termotivasi. Dengan cara ini, produktivitas mereka di tempat kerja meningkat. Transparansi juga meningkatkan keterlibatan karyawan karena dapat mengembangkan pencapaian tujuan dan kepuasan bekerja ketika diberikan kepercayaan.

 

Dengan insight di atas, Anda sebagai HR jadi mengetahui dan juga memiliki gambaran mengenai dunia kerja yang akan didominasi oleh gen Z. Dengan ekspektasi yang dimiliki oleh gen Z terhadap perusahaan, Anda sebagai HR juga dapat memiliki ekspektasi terhadap kinerja yang akan diberikan oleh kandidat gen Z. 

 

Gen Z dengan sifat kompetitifnya juga dikenal sebagai pribadi yang cenderung ingin bekerja sendiri. Gen Z juga menginginkan kebudayaan perusahaan tempat ia bekerja memiliki tujuan yang sama dengannya. 


Maka dari itu, penting juga bagi Anda sebagai HR untuk mengetahui kecocokan kebudayaan perusahaan Anda dengan kepribadian kandidat melalui tes psikometri dari Dreamtalent sebelum Anda memutuskan mereka untuk bergabung ke perusahaan Anda.